Ini Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Mahasiswa Wajib Tahu Agar Kuliahnya Lancar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini perbedaan antara Skripsi, Tesis dan Disertasi. Mahasiswa diwajibkan membuat sebuah tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan studi nya. Mahasiswa di jenjang sarjana akan membuat skripsi, mahasiswa pascasarjana (S2) wajib membuat tesis sedangkan mahasiswa program doktoral (S3) wajib membuat disertasi.
Semua karya ilmiah buatan mahasiswa ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan penguji dan dosen pembimbing. Meski sama-sama dikerjakan sebagai kewajiban mahasiswa saat menyelesaikan studinya namun skripsi, tesis, dan disertasi adalah tiga jenis tugas akhir yang berbeda. Yuk ketahui sejumlah perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi berikut ini
2.Sementara, tesis merujuk pada karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2).
3.Disertasi menjadi karya tulis ilmiah mahasiswa yang hendak menyelesaikan program doktoral atau S3.
2.Tesis juga dapat berasal dari pengalaman empirik, tetapi bersifat mendalam dan teoritis.
3.Sedangkan disertasi berasal dari kajian teoritis dengan dukungan fakta empirik sehingga permasalahan yang digali sangat mendalam dan spesifik.
2.Saat pengerjaan tesis penulis berperan 80% dalam prosesnya dan 20% pembimbing.
3.Ketika membuat disertasi, penulis bertanggung jawab 90% atas karya tulis ilmiah tersebut dengan sedikit pendampingan dari pembimbing.
foto/ist
1.Skripsi memiliki bobot ilmiah pada tingkat rendah hingga sedang.
2.Tesis menempati bobot ilmiah sedang sampai tinggi dengan adanya pengembangan dan pendalaman teori serta penelitian yang dilakukan.
3.Disertasi mempunyai bobot ilmiah tertinggi sehingga mahasiswa wajib menemukan teori baru atau terobosan lain untuk memperkaya bidang yang digelutinya,Cara Pemaparan
1.Skripsi biasanya dominan pemaparan deskriptif.
2.Tesis dipaparkan dengan analitis dan deskriptif.
3.Ppemaparan disertasi biasanya bersifat analitis sehingga benar-benar mengupas tuntas permasalahan yang diusung.
2.Untuk menyelesaikan suatu tesis, paling tidak mahasiswa harus siap menemukan tiga rumusan masalah yang memakai model analisis tingkat sedang hingga tinggi.
3.Disertasi mengandalkan model analisis tinggi dengan lebih dari tiga rumusan masalah.
2.Tesis kerap menggunakan uji regresi ganda atau kualitatif lanjut, multivariat dan multivariat lanjutan (persamaan simultan, data panel, regresi logistik, ekonometrika statis dan dinamis), SEM, dan path analysis.
3.Metode serupa juga digunakan pada pengerjaan disertasi, tetapi dalam cakupan lebih kompleks dan berbobot.
Baca juga: Berbasis Disertasi di Unpad, Buku Teknologi Hukum Resmi Dirilis
2.Untuk penggarapan tesis, mahasiswa akan mendapatkan pembimbing maupun penguji dari doktor dan magister berpengalaman.
3.Pada pembuatan disertasi, profesor dan doktor berpengalaman mengambil peran tersebut.
2.Tesis mengutamakan keaslian penelitian.
3.Disertasi harus asli alias belum pernah dilakukan sebelumnya karena diharuskan mengembangkan sesuatu yang baru.
2.Tesis harus mempunyai minimal 40 daftar pustaka dan sebaiknya hasil penelitian dipublikasikan minimal skala nasional.
3.Sebuah disertasi harus mengandung minimal 60 daftar pustaka agar dapat dipublikasikan secara nasional maupun internasional.
Semua karya ilmiah buatan mahasiswa ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan penguji dan dosen pembimbing. Meski sama-sama dikerjakan sebagai kewajiban mahasiswa saat menyelesaikan studinya namun skripsi, tesis, dan disertasi adalah tiga jenis tugas akhir yang berbeda. Yuk ketahui sejumlah perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi berikut ini
Faktor yang Membedakan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Merangkum dari berbagai sumber, ada sejumlah faktor yang membedakan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Mau tahu apa saja? Yuk, simak ulasan lengkap berikut ini.Jenjang Pendidikan
1.Skripsi adalah tugas akhir yang dibuat untuk meraih gelar sarjana.2.Sementara, tesis merujuk pada karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2).
3.Disertasi menjadi karya tulis ilmiah mahasiswa yang hendak menyelesaikan program doktoral atau S3.
Permasalahan yang Diangkat
1.Skripsi mengangkat masalah yang bersumber pada pengalaman empirik dan bersifat tidak mendalam.2.Tesis juga dapat berasal dari pengalaman empirik, tetapi bersifat mendalam dan teoritis.
3.Sedangkan disertasi berasal dari kajian teoritis dengan dukungan fakta empirik sehingga permasalahan yang digali sangat mendalam dan spesifik.
Proses Penulisan
1.Pada skripsi, mahasiswa masih memperoleh bimbingan cukup intensif dari pembimbing dengan porsi 60% penulis dan 40% pembimbing.2.Saat pengerjaan tesis penulis berperan 80% dalam prosesnya dan 20% pembimbing.
3.Ketika membuat disertasi, penulis bertanggung jawab 90% atas karya tulis ilmiah tersebut dengan sedikit pendampingan dari pembimbing.
Bobot Ilmiah Karya Tulis
foto/ist
1.Skripsi memiliki bobot ilmiah pada tingkat rendah hingga sedang.
2.Tesis menempati bobot ilmiah sedang sampai tinggi dengan adanya pengembangan dan pendalaman teori serta penelitian yang dilakukan.
3.Disertasi mempunyai bobot ilmiah tertinggi sehingga mahasiswa wajib menemukan teori baru atau terobosan lain untuk memperkaya bidang yang digelutinya,
Cara Pemaparan
1.Skripsi biasanya dominan pemaparan deskriptif. 2.Tesis dipaparkan dengan analitis dan deskriptif.
3.Ppemaparan disertasi biasanya bersifat analitis sehingga benar-benar mengupas tuntas permasalahan yang diusung.
Model Analisis dan Jumlah Rumusan Masalah
1.Jumlah rumusan masalah yang diangkat skripsi berkisar satu sampai dua masalah saja.2.Untuk menyelesaikan suatu tesis, paling tidak mahasiswa harus siap menemukan tiga rumusan masalah yang memakai model analisis tingkat sedang hingga tinggi.
3.Disertasi mengandalkan model analisis tinggi dengan lebih dari tiga rumusan masalah.
Metode Statistik yang Digunakan
1.Secara umum, skripsi banyak menggunakan uji kualitatif atau uji deskriptif, uji statistik non-parametrik (chi kuadrat, tes binomial, run test), uji statistik parametrik, uji hipotesis asosiatif, dan uji hipotesis komparatif. Kadang bisa juga memakai regresi, korelasi, dan uji beda.2.Tesis kerap menggunakan uji regresi ganda atau kualitatif lanjut, multivariat dan multivariat lanjutan (persamaan simultan, data panel, regresi logistik, ekonometrika statis dan dinamis), SEM, dan path analysis.
3.Metode serupa juga digunakan pada pengerjaan disertasi, tetapi dalam cakupan lebih kompleks dan berbobot.
Baca juga: Berbasis Disertasi di Unpad, Buku Teknologi Hukum Resmi Dirilis
Jenjang Pembimbing dan Penguji
1. Pembimbing dan penguji minimal memiliki gelar magister untuk mahasiswa yang mengerjakan skripsi.2.Untuk penggarapan tesis, mahasiswa akan mendapatkan pembimbing maupun penguji dari doktor dan magister berpengalaman.
3.Pada pembuatan disertasi, profesor dan doktor berpengalaman mengambil peran tersebut.
Keaslian Penelitian
1.Skripsi dapat berupa replika penelitian yang sudah ada, tetapi mengangkat tempat berbeda.2.Tesis mengutamakan keaslian penelitian.
3.Disertasi harus asli alias belum pernah dilakukan sebelumnya karena diharuskan mengembangkan sesuatu yang baru.
Publikasi Penelitian
1.Skripsi minimal memiliki 20 daftar pustaka sehingga dapat dipublikasikan dalam lingkup internal kampus dan nasional.2.Tesis harus mempunyai minimal 40 daftar pustaka dan sebaiknya hasil penelitian dipublikasikan minimal skala nasional.
3.Sebuah disertasi harus mengandung minimal 60 daftar pustaka agar dapat dipublikasikan secara nasional maupun internasional.
(wyn)