Mengenal Teks Normatif, Pengertian dan Juga Contohnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teks normatif merupakan teks yang memiliki tujuan untuk memberikan tujuan, pedoman atau norma ke pihak-pihak yang ditunjukkan. Bagi Anda yang ingin mengetahui apa itu teks normatif, berikut ini artikel untuk Anda.
Teks ini biasanya digunakan untuk mengatur sebuah tindakan tertentu untuk menunjukan kewajiban, instruksi atau larangan.
Teks normatif merupakan salah satu jenis teks yang sering digunakan untuk mengatur, menjelaskan, atau memberikan pedoman terkait dengan aturan, hukum, kebijakan, atau norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem atau masyarakat.
Fungsinya adalah untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan tegas agar dapat dipahami dan diikuti oleh semua pihak yang terlibat. Teks normatif juga bertujuan untuk menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam pelaksanaan aturan dan kebijakan.
Dalam teks normatif terdiri beberapa bagian yang saling terkait dengan urutan tertentu.
Pada bagian ini dijelaskan secara rinci aturan atau norma yang hendak diterapkan atau diikuti oleh pihak yang dituju. Setiap aturan atau norma biasanya disusun dalam bentuk paragraf atau subbagian yang terpisah untuk mempermudah pemahaman.
Baca juga: 10 Contoh Teks Prosedur Beserta Strukturnya, Simak Ya
Dalam bagian ini merupakan penjelasan tentang sanksi atau konsekuensi yang akan diberikan jika aturan atau norma yang tercantum dalam teks dilanggar atau tidak dipatuhi. Tujuannya adalah memberikan pengaruh atau motivasi kepada pihak yang dituju agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Bagian ini berisi kesimpulan atau rekomendasi dari isi teks. Penutup dapat berisi ajakan untuk mematuhi aturan, saran dalam mengimplementasikan kebijakan, atau penegasan mengenai sanksi atau konsekuensi bagi yang melanggar norma-norma yang ditetapkan.
Bahasa yang digunakan dalam teks normatif harus tegas dan jelas, sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh para pembacanya. Kalimat perintah atau instruksi digunakan untuk memberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan atau dihindari. Biasanya Teks Normatif menggunakan kata “wajib”, “dilarang” atau “harus”
Teks normatif selalu mengandung aturan, hukum, kebijakan atau norma-norma yang harus diikuti atau ditaati oleh pihak-pihak yang terlibat.
Teks normatif bertujuan menciptakan ketertiban dan keseragaman dalam pelaksanaan aturan dan kebijakan. Dengan adanya teks normatif, setiap pihak akan memiliki pedoman yang sama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Teks normatif dapat berbentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan sekolah, kode etik profesi, atau instruksi operasional, tergantung pada konteks dan tujuan penggunaannya.
Langkah pertama adalah menentukan tujuan dari teks normatif yang akan Anda buat. Apakah tujuannya untuk mengatur tata tertib, memberikan pedoman dalam menjalankan suatu kegiatan, atau menginformasikan tentang peraturan atau kebijakan tertentu. Jelaskan tujuan tersebut agar pembaca dapat memahami konteks dan sasaran dari teks yang Anda buat.
Selanjutnya, identifikasi dan tentukan aturan atau norma-norma yang ingin diatur atau dijelaskan dalam teks. Pastikan aturan atau norma-norma tersebut relevan dan sesuai dengan tujuan yang telah Anda tetapkan sebelumnya.
Teks normatif harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang tegas dan jelas. Gunakan kalimat perintah atau instruksi untuk menyampaikan aturan atau ketentuan dengan tegas. Hindari penggunaan bahasa ambigu yang dapat menimbulkan penafsiran ganda.
Struktur teks normatif perlu disusun dengan rapi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik. Bagian pendahuluan dapat berisi pengenalan tujuan teks, sedangkan bagian isi akan menjelaskan aturan atau norma-norma secara rinci.
Bagian penutup berfungsi sebagai kesimpulan atau penegasan mengenai pentingnya mematuhi aturan atau norma yang ditetapkan.
Sebagai bagian penting dari teks normatif, jangan lupa untuk mencantumkan sanksi atau konsekuensi yang akan diberikan jika aturan atau norma yang tercantum dalam teks tidak dipatuhi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengaruh atau motivasi kepada pihak yang dituju agar patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan.
Setelah menyusun teks normatif, lakukan review dan koreksi untuk memastikan bahwa teks telah terstruktur dengan baik dan bebas dari kesalahan tata bahasa atau penulisan. Pastikan juga bahwa teks tidak menimbulkan kebingungan atau penafsiran yang salah.
Setelah teks normatif selesai, selanjutnya adalah menyosialisasikan dan mempublikasikannya kepada para pihak yang terlibat. Pastikan bahwa teks dapat diakses dengan mudah dan dipahami oleh semua pihak yang memerlukan.
Contoh teks normatif yang sangat umum dan penting adalah peraturan lalu lintas. Peraturan ini mengatur tentang tata cara berlalu lintas di jalan raya untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.
Isi teks normatif ini mencakup aturan tentang lampu lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas, batas kecepatan, dan larangan mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang.
Selama masa pandemi, pedoman protokol kesehatan menjadi contoh teks normatif yang sangat penting untuk diikuti oleh masyarakat. Teks normatif ini mencakup aturan tentang penggunaan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan larangan berkumpul dalam kerumunan. Pedoman ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit.
Setiap profesi biasanya memiliki kode etik yang berfungsi sebagai pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
Contohnya adalah kode etik dokter, guru, pengacara, dan lain sebagainya. Teks normatif ini menetapkan prinsip-prinsip etika yang harus diikuti untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam pekerjaan.
MG/Vanya Aisy Nourzaki
Teks ini biasanya digunakan untuk mengatur sebuah tindakan tertentu untuk menunjukan kewajiban, instruksi atau larangan.
Pengertian Teks Normatif
Teks normatif merupakan salah satu jenis teks yang sering digunakan untuk mengatur, menjelaskan, atau memberikan pedoman terkait dengan aturan, hukum, kebijakan, atau norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem atau masyarakat.
Fungsinya adalah untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan tegas agar dapat dipahami dan diikuti oleh semua pihak yang terlibat. Teks normatif juga bertujuan untuk menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam pelaksanaan aturan dan kebijakan.
Struktur Teks Normatif
Dalam teks normatif terdiri beberapa bagian yang saling terkait dengan urutan tertentu.
1. Pendahuluan atau Pernyataan Tujuan
Bagian ini berfungsi sebagai pengenalan terhadap isi teks normatif. Biasanya, pendahuluan menyampaikan tujuan atau maksud dari teks, serta memberikan gambaran singkat tentang aturan atau norma yang akan dijelaskan.2. Norma Aturan atau Pembahasan
Pada bagian ini dijelaskan secara rinci aturan atau norma yang hendak diterapkan atau diikuti oleh pihak yang dituju. Setiap aturan atau norma biasanya disusun dalam bentuk paragraf atau subbagian yang terpisah untuk mempermudah pemahaman.
Baca juga: 10 Contoh Teks Prosedur Beserta Strukturnya, Simak Ya
3. Konsekuensi atau Sanksi
Dalam bagian ini merupakan penjelasan tentang sanksi atau konsekuensi yang akan diberikan jika aturan atau norma yang tercantum dalam teks dilanggar atau tidak dipatuhi. Tujuannya adalah memberikan pengaruh atau motivasi kepada pihak yang dituju agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
4. Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan atau rekomendasi dari isi teks. Penutup dapat berisi ajakan untuk mematuhi aturan, saran dalam mengimplementasikan kebijakan, atau penegasan mengenai sanksi atau konsekuensi bagi yang melanggar norma-norma yang ditetapkan.
Ciri-Ciri Teks Normatif
1. Bahasa Tegas dan Jelas
Bahasa yang digunakan dalam teks normatif harus tegas dan jelas, sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh para pembacanya. Kalimat perintah atau instruksi digunakan untuk memberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan atau dihindari. Biasanya Teks Normatif menggunakan kata “wajib”, “dilarang” atau “harus”
2. Mengandung Aturan atau Ketentuan
Teks normatif selalu mengandung aturan, hukum, kebijakan atau norma-norma yang harus diikuti atau ditaati oleh pihak-pihak yang terlibat.
3. Tujuan Menciptakan Ketertiban dan Keseragaman
Teks normatif bertujuan menciptakan ketertiban dan keseragaman dalam pelaksanaan aturan dan kebijakan. Dengan adanya teks normatif, setiap pihak akan memiliki pedoman yang sama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Dapat Berbentuk Undang-Undang, Peraturan, atau Kode Etik
Teks normatif dapat berbentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan sekolah, kode etik profesi, atau instruksi operasional, tergantung pada konteks dan tujuan penggunaannya.
Cara Membuat Teks Normatif
1. Tentukan Tujuan Teks Normatif
Langkah pertama adalah menentukan tujuan dari teks normatif yang akan Anda buat. Apakah tujuannya untuk mengatur tata tertib, memberikan pedoman dalam menjalankan suatu kegiatan, atau menginformasikan tentang peraturan atau kebijakan tertentu. Jelaskan tujuan tersebut agar pembaca dapat memahami konteks dan sasaran dari teks yang Anda buat.
2. Identifikasi Aturan atau Norma yang Ingin Diatur
Selanjutnya, identifikasi dan tentukan aturan atau norma-norma yang ingin diatur atau dijelaskan dalam teks. Pastikan aturan atau norma-norma tersebut relevan dan sesuai dengan tujuan yang telah Anda tetapkan sebelumnya.
3. Gunakan Bahasa Tegas dan Jelas
Baca juga: 20 Contoh Teks Negosiasi Lengkap dengan StrukturTeks normatif harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang tegas dan jelas. Gunakan kalimat perintah atau instruksi untuk menyampaikan aturan atau ketentuan dengan tegas. Hindari penggunaan bahasa ambigu yang dapat menimbulkan penafsiran ganda.
4. Susun Struktur Teks dengan Rapi
Struktur teks normatif perlu disusun dengan rapi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik. Bagian pendahuluan dapat berisi pengenalan tujuan teks, sedangkan bagian isi akan menjelaskan aturan atau norma-norma secara rinci.
Bagian penutup berfungsi sebagai kesimpulan atau penegasan mengenai pentingnya mematuhi aturan atau norma yang ditetapkan.
5. Cantumkan Sanksi atau Konsekuensi
Sebagai bagian penting dari teks normatif, jangan lupa untuk mencantumkan sanksi atau konsekuensi yang akan diberikan jika aturan atau norma yang tercantum dalam teks tidak dipatuhi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengaruh atau motivasi kepada pihak yang dituju agar patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan.
6. Review dan Koreksi
Setelah menyusun teks normatif, lakukan review dan koreksi untuk memastikan bahwa teks telah terstruktur dengan baik dan bebas dari kesalahan tata bahasa atau penulisan. Pastikan juga bahwa teks tidak menimbulkan kebingungan atau penafsiran yang salah.
7. Sosialisasikan dan Publikasikan
Setelah teks normatif selesai, selanjutnya adalah menyosialisasikan dan mempublikasikannya kepada para pihak yang terlibat. Pastikan bahwa teks dapat diakses dengan mudah dan dipahami oleh semua pihak yang memerlukan.
Contoh Teks Normatif
1. Peraturan Lalu Lintas
Contoh teks normatif yang sangat umum dan penting adalah peraturan lalu lintas. Peraturan ini mengatur tentang tata cara berlalu lintas di jalan raya untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.
Isi teks normatif ini mencakup aturan tentang lampu lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas, batas kecepatan, dan larangan mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang.
2. Pedoman Protokol Kesehatan
Selama masa pandemi, pedoman protokol kesehatan menjadi contoh teks normatif yang sangat penting untuk diikuti oleh masyarakat. Teks normatif ini mencakup aturan tentang penggunaan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan larangan berkumpul dalam kerumunan. Pedoman ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit.
3. Kode Etik Profesi
Setiap profesi biasanya memiliki kode etik yang berfungsi sebagai pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
Contohnya adalah kode etik dokter, guru, pengacara, dan lain sebagainya. Teks normatif ini menetapkan prinsip-prinsip etika yang harus diikuti untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam pekerjaan.
MG/Vanya Aisy Nourzaki
(nnz)