Fight of Legends Goes to School Sambangi SMA Marsudirini Bekasi, Siswa: Beda dari MOBA Lain
loading...
A
A
A
BEKASI - Fight of Legends Goes to School menyambangi SMA Marsudirini di Kota Bekasi hari ini, Jumat (28/7/2023). Siswa dan siswi menyambut antusias kompetisi e-sport tersebut.
“Seru ya, buat refreshing jadi ada kegiatan lain selain belajar. Terus bisa menarik minat anak-anak biar bisa masuk E-sports,” kata Siswa Marsudirini Kota Bekasi, Alexandra Adriel Arel, saat ditemui di lokasi.
Adriel juga mengatakan bahwa game Fight of Legends merupakan game baru yang mengasyikan. Sebagai game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) ia menyebut bahwa Fight of Legends tampil berbeda.
Baca juga: Fight of Legends Goes to School Disambut Antusias Pelajar SMA Marsudirini Bekasi
“Fight of Legends seru banget, beda dengan yang lain. Mungkin kalau dari MOBA itu monoton misalnya item dibeli saat main, kalau yang ini mengaturnya di luar game,” tuturnya.
Siswi lainnya, Agnes Sapta Wulan mengungkapkan hal senada. Game Fight of Legends, kata dia, juga bisa dimainkan untuk perempuan.
“Banyak yang main, sebenarnya anak perempuan itu yang main juga banyak dan banyak yang jago. Cuman memang tidak kelihatan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menurutnya positif sebab dalam bermain game juga dibutuhkan kerja sama tim. Agnes juga memastikan bahwa permainan ini tidak semata-mata mengganggu aktivitas pendidikan pelajar.
Baca juga: 15 SMA Terbaik di Surabaya Versi LTMPT, Salah Satunya Ranking 2 Se-Indonesia!
“Engga menggangu pelajaran, kita juga diajarkan mengatur waktu untuk tahu kapan waktu main game dan main,” katanya.
Guru Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) SMA Marsudirini Puji Waluyo juga menyambut baik event tersebut. Event berbasis game ini, kata dia, sudah memberikan dampak positif bagi sekolah.
“Kegiatan yang berbau game itu kita sangat sambut baik karena sekolah kita juga menyediakan fasilitas untuk ini. Karena kita pernah juara makanya kita bikin ekskul e-sports,” ungkap dia.
Meskipun sekolah turut hadir, Puji menjelaskan bahwa sekolah tetap mengedepankan aktivitas pendidikan. “Kita tetap mengedepankan pendidikan. Walaupun kita memperbolehkan anak main game tapi kita juga tidak lupa sama pendidikannya,” pungkasnya.
Lihat Juga: Ciptakan Daya Tarik Media Pembelajaran, Binus University Semarang Gelar Pelatihan AI Guru SMA
“Seru ya, buat refreshing jadi ada kegiatan lain selain belajar. Terus bisa menarik minat anak-anak biar bisa masuk E-sports,” kata Siswa Marsudirini Kota Bekasi, Alexandra Adriel Arel, saat ditemui di lokasi.
Adriel juga mengatakan bahwa game Fight of Legends merupakan game baru yang mengasyikan. Sebagai game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) ia menyebut bahwa Fight of Legends tampil berbeda.
Baca juga: Fight of Legends Goes to School Disambut Antusias Pelajar SMA Marsudirini Bekasi
“Fight of Legends seru banget, beda dengan yang lain. Mungkin kalau dari MOBA itu monoton misalnya item dibeli saat main, kalau yang ini mengaturnya di luar game,” tuturnya.
Siswi lainnya, Agnes Sapta Wulan mengungkapkan hal senada. Game Fight of Legends, kata dia, juga bisa dimainkan untuk perempuan.
“Banyak yang main, sebenarnya anak perempuan itu yang main juga banyak dan banyak yang jago. Cuman memang tidak kelihatan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menurutnya positif sebab dalam bermain game juga dibutuhkan kerja sama tim. Agnes juga memastikan bahwa permainan ini tidak semata-mata mengganggu aktivitas pendidikan pelajar.
Baca juga: 15 SMA Terbaik di Surabaya Versi LTMPT, Salah Satunya Ranking 2 Se-Indonesia!
“Engga menggangu pelajaran, kita juga diajarkan mengatur waktu untuk tahu kapan waktu main game dan main,” katanya.
Guru Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) SMA Marsudirini Puji Waluyo juga menyambut baik event tersebut. Event berbasis game ini, kata dia, sudah memberikan dampak positif bagi sekolah.
“Kegiatan yang berbau game itu kita sangat sambut baik karena sekolah kita juga menyediakan fasilitas untuk ini. Karena kita pernah juara makanya kita bikin ekskul e-sports,” ungkap dia.
Meskipun sekolah turut hadir, Puji menjelaskan bahwa sekolah tetap mengedepankan aktivitas pendidikan. “Kita tetap mengedepankan pendidikan. Walaupun kita memperbolehkan anak main game tapi kita juga tidak lupa sama pendidikannya,” pungkasnya.
Lihat Juga: Ciptakan Daya Tarik Media Pembelajaran, Binus University Semarang Gelar Pelatihan AI Guru SMA
(nnz)