Perbedaan Biaya Kampus Negeri dan Swasta yang Perlu Diketahui, PTN Lebih Murah Hanya Mitos?
loading...
A
A
A
Ini perbedaan biaya kuliah di universitas negeri dan universitas swasta. Salah satu isua yang selalu menggemuka setiap kali ada penerimaan mahasiswa baru adalah biaya kuliah yang dikenakan.
Selama ini biaya kuliah universitas negeri disebut sebut lebih murah dengan universitas swasta. Benarkah demikian? Mungkin ada benarnya ada juga tidak benarnya. Untuk mengetahui lebih jauh, apa saja perbedaan uang kuliah universitas negeri dengan universitas swasta, artikel kali ini akan membahasnya.
Secara umum biaya di universitas negeri akan terasa lebih terjangkau karena ada dukungan pembiayaan dari pemerintah. Kamu hanya akan diminta untuk membayar UKT atau uang kuliah tinggal dan biaya operasional pendidikan (BOP) yang cenderung tidak terlalu besar dan merepotkan.
Umumnya perbedaan biaya universitas negeri dan swasta dalam hal UKT dan BOP juga bergantung pada kebijakan di universitas masing-masing. PTS juga bisa membebaskan mahasiswanya dalam pembiayaan bila memang memiliki yayasan penyokong yang cukup kuat. Hal ini tentu akan meringankan para mahasiswa yang berkuliah di universitas swasta.
Sementara, BOP atau biaya operasional pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa umumnya berkaitan dengan keperluan pada masing-masing jurusan, seperti untuk biaya sains, sosial humaniora, atau kedokteran. Maka, tak semua jurusan mewajibkan biaya operasional pendidikan dalam praktiknya semasa perkuliahan berlangsung.
Perbedaaan biaya universitas negeri dan swasta yang lainnya juga berkaitan dengan SPP tiap semester. Ketika memutuskan untuk berkuliah di universitas negeri, umumnya kamu tidak akan dikenakan biaya tambahan lainnya, karena keseluruhan dana sudah termasuk dalam UKT atau BOP.
Kecuali bila kamu masuk dalam jalur di luar SNBP biasanya masih akan dikenakan biaya uang gedung atau uang pangkal ketika masuk. Hal ini sama dengan pembiayaan ketika kamu masuk di universitas swasta. Pasalnya, biaya UKT tidak sama dengan biaya SPP yang harus kamu keluarkan setiap semester dengan nominal yang tetap.
Nominal anggarannya pun bergantung pada mata kuliah dan prodi yang kamu geluti. Biaya akan semakin besar ketika semakin banyak studi kasus yang melibatkan lapangan, penelitian, atau praktik di laboratorium.
Selain pembiayaan SPP, dalam perkuliahan, kamu juga harus menyiapkan biaya SKS atau sistem kredit semester. Jika di universitas negeri biaya ini sudah termasuk dalam pembiayaan semester, di universitas swasta berbeda. Universitas swasta biasanya membedakan anggaran untuk biaya SKS dengan anggaran untuk biaya kuliah semesteran.
Selain beberapa biaya di atas, perbedaaan biaya universitas negeri dan swasta lainnya yakni berkaitan dengan biaya praktikum. Beberapa kegiatan praktikum atau kegiatan lapangan yang tidak ter-cover dari kampus, umumnya anggaran akan dibebankan kepada mahasiswa.
Tentu saja angka yang akan turun berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan. Ada yang membutuhkan ratusan ribu hingga jutaan. Kamu bisa menyiasatinya dengan menggunakan dana beasiswa sebagai pengatrol utamanya jika anggaran tidak tertutup sepenuhnya.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
Selama ini biaya kuliah universitas negeri disebut sebut lebih murah dengan universitas swasta. Benarkah demikian? Mungkin ada benarnya ada juga tidak benarnya. Untuk mengetahui lebih jauh, apa saja perbedaan uang kuliah universitas negeri dengan universitas swasta, artikel kali ini akan membahasnya.
Apa Saja Perbedaan Biaya Kuliah Universitas Negeri dan Universitas Swasta?
1. Biaya Uang Kuliah Tunggal dan Biaya Operasional Pendidikan
Secara umum biaya di universitas negeri akan terasa lebih terjangkau karena ada dukungan pembiayaan dari pemerintah. Kamu hanya akan diminta untuk membayar UKT atau uang kuliah tinggal dan biaya operasional pendidikan (BOP) yang cenderung tidak terlalu besar dan merepotkan.
Umumnya perbedaan biaya universitas negeri dan swasta dalam hal UKT dan BOP juga bergantung pada kebijakan di universitas masing-masing. PTS juga bisa membebaskan mahasiswanya dalam pembiayaan bila memang memiliki yayasan penyokong yang cukup kuat. Hal ini tentu akan meringankan para mahasiswa yang berkuliah di universitas swasta.
Sementara, BOP atau biaya operasional pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa umumnya berkaitan dengan keperluan pada masing-masing jurusan, seperti untuk biaya sains, sosial humaniora, atau kedokteran. Maka, tak semua jurusan mewajibkan biaya operasional pendidikan dalam praktiknya semasa perkuliahan berlangsung.
2.Biaya SPP Tiap Semester
Perbedaaan biaya universitas negeri dan swasta yang lainnya juga berkaitan dengan SPP tiap semester. Ketika memutuskan untuk berkuliah di universitas negeri, umumnya kamu tidak akan dikenakan biaya tambahan lainnya, karena keseluruhan dana sudah termasuk dalam UKT atau BOP.
Kecuali bila kamu masuk dalam jalur di luar SNBP biasanya masih akan dikenakan biaya uang gedung atau uang pangkal ketika masuk. Hal ini sama dengan pembiayaan ketika kamu masuk di universitas swasta. Pasalnya, biaya UKT tidak sama dengan biaya SPP yang harus kamu keluarkan setiap semester dengan nominal yang tetap.
Nominal anggarannya pun bergantung pada mata kuliah dan prodi yang kamu geluti. Biaya akan semakin besar ketika semakin banyak studi kasus yang melibatkan lapangan, penelitian, atau praktik di laboratorium.
3.Adanya Biaya SKS (Sistem Kredit Semester)
Selain pembiayaan SPP, dalam perkuliahan, kamu juga harus menyiapkan biaya SKS atau sistem kredit semester. Jika di universitas negeri biaya ini sudah termasuk dalam pembiayaan semester, di universitas swasta berbeda. Universitas swasta biasanya membedakan anggaran untuk biaya SKS dengan anggaran untuk biaya kuliah semesteran.
4.Biaya Praktik
Selain beberapa biaya di atas, perbedaaan biaya universitas negeri dan swasta lainnya yakni berkaitan dengan biaya praktikum. Beberapa kegiatan praktikum atau kegiatan lapangan yang tidak ter-cover dari kampus, umumnya anggaran akan dibebankan kepada mahasiswa.
Tentu saja angka yang akan turun berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan. Ada yang membutuhkan ratusan ribu hingga jutaan. Kamu bisa menyiasatinya dengan menggunakan dana beasiswa sebagai pengatrol utamanya jika anggaran tidak tertutup sepenuhnya.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
(wyn)