Cerita 3 Mahasiswa Baru UGM dari Wilayah Tertinggal, No 1 Berhasil Diterima di Kedokteran
loading...
A
A
A
Baca juga: Arti Gelar Pendidikan Anies Baswedan dan Asal Universitasnya
“Ini sejalan dengan passion saya yang senang mengekspresikan diri dengan bertemu dan menjalin hubungan yang baik dengan semua orang yang dimana itu dapat menambahkan kepercayaan diri saya,” ungkapnya.
Sehingga saat pertama kali masuk ke UGM dan mengikuti PPSMB, saya sangat gembira bisa bertemu orang-orang hebat yang berasal dari penjuru Indonesia dan saya merasa sangat bangga bisa melaksanakan kegiatan action plan dengan teman-teman baru tersebut,” tambahnya.
Dalam menempuh studi ke depannya, mahasiswa yang memiliki prinsip hidup mandiri ini mentargetkan lulus dengan gelar cumlaude. ”Selama kuliah, jangan sampai mengulang mata kuliah,” katanya. Namun ia juga bertekad tetap terlibat aktif mengikuti kegiatan dan organisasi yang selaras dengan passionnya, sehingga bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuknya di masa depan,” ujarnya.
”Saya memiliki harapan, setelah lulus, saya ingin membangun daerah saya, sehingga masyarakat di daerah saya bisa hidup mandiri dan sejahtera, tidak ada ketimpangan sosial dan juga masyarakat di daerah saya bisa meneruskan pembangunan yang dirancangkan oleh pemerintah di daerah saya,” tuturnya.
Lain halnya dengan Cece, sapaan akrab Cecelia Rianti Monica, mahasiswa UGM Program Studi Ilmu Komunikasi yang diterima melalui jalur PBU Afrimasi 3T. Prosesnya untuk masuk ke UGM dilalui dengan pengalaman yang tidak mudah.
Dia bertekad untuk kuat menjalani setiap rangkaian seleksi masuk UGM dengan penuh semangat. ”Banyak hal yang terjadi di luar rencana saya. Sebagai anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas, dengan gaji orang tua Rp400.000/bulan, saya memilih SMK, karena awalnya ingin langsung bisa bekerja saat lulus dan mengurangi beban orang tua,” ungkapnya.
“Waktu itu saya dinyatakan tidak lolos SNBP, namun karena ingin kuliah di UGM, saya tetap mendaftar SNBT. Selagi menunggu seleksi SNBT, saya mendapatkan informasi ada beasiswa untuk Ketua OSIS terbaik di Provinsi Bengkulu dan bekerja sama dengan beberapa PTN. Tentu saya tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut. Saya langsung mendaftar dan melengkapi semua persyaratan,” tuturnya.
Setelah lulus tahap awal, mahasiswa yang semasa SMA mendapat beasiswa ini harus berangkat ke kota Bengkulu yang berjarak sekitar 2 jam dari daerah tempat tinggalnya untuk melaksanakan ujian lanjutan. “Alhamdulillah hingga tahap wawancara saya dinyatakan masuk sebagai salah satu dari 10 Ketua OSIS terbaik, dan berhak mendapatkan beasiswa penuh untuk masuk ke Universitas,” terang Cece.
Cecelia Rianti Monica. Foto/UGM.
Setelah tahapan penjaringan beasiswa selesai, ia langsung mendaftar dan melengkapi persyaratakan masuk Universitas Gadjah Mada Jalur PBUD Afirmasi Kegiatan Tri Dharma. Pada tahap seleksi berkas, ia dinyatakan lolos, dan berlanjut ke tahap wawancara. Ia menanti pengumuman PBUD Afrimasi dengan harap cemas sambil mengikuti SNBT.
Namun usahanya tidak sia-sia, di hari pengumuman PBUD Afirmasi, Cece dinyatakan lulus masuk sebagai Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prodi Ilmu Komunikasi dan dibiayai penuh oleh pemerintahan Provinsi Bengkulu sebagai utusan dari daerah.
“Ini sejalan dengan passion saya yang senang mengekspresikan diri dengan bertemu dan menjalin hubungan yang baik dengan semua orang yang dimana itu dapat menambahkan kepercayaan diri saya,” ungkapnya.
Sehingga saat pertama kali masuk ke UGM dan mengikuti PPSMB, saya sangat gembira bisa bertemu orang-orang hebat yang berasal dari penjuru Indonesia dan saya merasa sangat bangga bisa melaksanakan kegiatan action plan dengan teman-teman baru tersebut,” tambahnya.
Dalam menempuh studi ke depannya, mahasiswa yang memiliki prinsip hidup mandiri ini mentargetkan lulus dengan gelar cumlaude. ”Selama kuliah, jangan sampai mengulang mata kuliah,” katanya. Namun ia juga bertekad tetap terlibat aktif mengikuti kegiatan dan organisasi yang selaras dengan passionnya, sehingga bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuknya di masa depan,” ujarnya.
”Saya memiliki harapan, setelah lulus, saya ingin membangun daerah saya, sehingga masyarakat di daerah saya bisa hidup mandiri dan sejahtera, tidak ada ketimpangan sosial dan juga masyarakat di daerah saya bisa meneruskan pembangunan yang dirancangkan oleh pemerintah di daerah saya,” tuturnya.
3. Cecelia Rianti Monica
Lain halnya dengan Cece, sapaan akrab Cecelia Rianti Monica, mahasiswa UGM Program Studi Ilmu Komunikasi yang diterima melalui jalur PBU Afrimasi 3T. Prosesnya untuk masuk ke UGM dilalui dengan pengalaman yang tidak mudah.
Dia bertekad untuk kuat menjalani setiap rangkaian seleksi masuk UGM dengan penuh semangat. ”Banyak hal yang terjadi di luar rencana saya. Sebagai anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas, dengan gaji orang tua Rp400.000/bulan, saya memilih SMK, karena awalnya ingin langsung bisa bekerja saat lulus dan mengurangi beban orang tua,” ungkapnya.
“Waktu itu saya dinyatakan tidak lolos SNBP, namun karena ingin kuliah di UGM, saya tetap mendaftar SNBT. Selagi menunggu seleksi SNBT, saya mendapatkan informasi ada beasiswa untuk Ketua OSIS terbaik di Provinsi Bengkulu dan bekerja sama dengan beberapa PTN. Tentu saya tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut. Saya langsung mendaftar dan melengkapi semua persyaratan,” tuturnya.
Setelah lulus tahap awal, mahasiswa yang semasa SMA mendapat beasiswa ini harus berangkat ke kota Bengkulu yang berjarak sekitar 2 jam dari daerah tempat tinggalnya untuk melaksanakan ujian lanjutan. “Alhamdulillah hingga tahap wawancara saya dinyatakan masuk sebagai salah satu dari 10 Ketua OSIS terbaik, dan berhak mendapatkan beasiswa penuh untuk masuk ke Universitas,” terang Cece.
Cecelia Rianti Monica. Foto/UGM.
Setelah tahapan penjaringan beasiswa selesai, ia langsung mendaftar dan melengkapi persyaratakan masuk Universitas Gadjah Mada Jalur PBUD Afirmasi Kegiatan Tri Dharma. Pada tahap seleksi berkas, ia dinyatakan lolos, dan berlanjut ke tahap wawancara. Ia menanti pengumuman PBUD Afrimasi dengan harap cemas sambil mengikuti SNBT.
Namun usahanya tidak sia-sia, di hari pengumuman PBUD Afirmasi, Cece dinyatakan lulus masuk sebagai Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prodi Ilmu Komunikasi dan dibiayai penuh oleh pemerintahan Provinsi Bengkulu sebagai utusan dari daerah.