Jadi Mahasiswa Termuda ITB Jurusan Kimia, Begini Cerita Tamima Meirizqeena
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tamima Meirizqeena adalah mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB) yang baru berusia 16 tahun. Mahasiswa termuda ini akan berkuliah di Fakultas Ilmu dan Pengetahuan Alam (FMIPA) Jurusan Kimia.
Tamima adalah salah satu dari 4.651 mahasiswa baru program sarjana (S1) yang diterima di ITB melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Tamima sudah memilih jurusan Kimia melalui program peminatan jurusan yang diselenggarakan ITB saat SNBP berlangsung.
Kala remaja lainnya yang berusia 16 tahun masih duduk di bangku SMA, Tamima malah sudah resmi menjadi mahasiswa ITB. Tamima memang pada SD mengikuti kelas akselerasi saat kelas 3 SD sehingga ia dapat menamatkan kelas 3 sampai 5 SD hanya dalam waktu 2 tahun.
Tak hanya itu, usia Tamima ketika masuk SD juga masih muda yaitu masih berusia lima tahun. Hal tersebut menyebabkan dia memiliki usia yang lebih muda dari teman-teman sekolahnya.
Baca juga: Perbedaan Jurusan Kedokteran dan Pendidikan Dokter, Begini Ulasannya
Sejak duduk di bangku SMP, Tamima sudah merencanakan untuk melanjutkan studi di ITB. Lulusan SMAN 8 Kota Tangerang ini mengaku jika masuk ITB merupakan salah satu cita-citanya.
Awalnya Tamima tertarik dengan Astronomi, namun ketika menginjak bangku SMA, ia berubah pikiran dan lebih memilih jurusan Kimia Murni.
“Sejak SMP aku ingin masuk jurusan Astronomi dan kebetulan jurusan tersebut ada di FMIPA ITB. Namun saat masuk kelas 10 SMA aku sadar jika aku kurang suka fisika dan lebih tertarik ke kimia. Apalagi di tempat bimbel aku, guru kimianya baik dan enak mengajarnya,” katanya, dikutip dari laman ITB, Minggu (27/8/2023).
Ketika mendaftar SNBP, Tamima sempat merasa khawatir. Hal tersebut karena ada 2 teman lainnya yang juga mendaftar di FMIPA ITB. Namun, karena perbedaan program peminatan, akhirnya Tamima bulat untuk mendaftar di FMIPA ITB pada pilihan pertama SNBP.
Setelah diterima menjadi bagian dari ITB, Tamima ingin menjalani dunia perkuliahan pada umumnya, ia juga ingin mengikuti perlombaan sains, kepanitiaan mahasiswa seperti OSKM ITB dan juga unit radio 8EH ITB dalam mengisi waktu senggang kuliahnya.
Tamima adalah salah satu dari 4.651 mahasiswa baru program sarjana (S1) yang diterima di ITB melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Tamima sudah memilih jurusan Kimia melalui program peminatan jurusan yang diselenggarakan ITB saat SNBP berlangsung.
Kala remaja lainnya yang berusia 16 tahun masih duduk di bangku SMA, Tamima malah sudah resmi menjadi mahasiswa ITB. Tamima memang pada SD mengikuti kelas akselerasi saat kelas 3 SD sehingga ia dapat menamatkan kelas 3 sampai 5 SD hanya dalam waktu 2 tahun.
Tak hanya itu, usia Tamima ketika masuk SD juga masih muda yaitu masih berusia lima tahun. Hal tersebut menyebabkan dia memiliki usia yang lebih muda dari teman-teman sekolahnya.
Baca juga: Perbedaan Jurusan Kedokteran dan Pendidikan Dokter, Begini Ulasannya
Sejak duduk di bangku SMP, Tamima sudah merencanakan untuk melanjutkan studi di ITB. Lulusan SMAN 8 Kota Tangerang ini mengaku jika masuk ITB merupakan salah satu cita-citanya.
Awalnya Tamima tertarik dengan Astronomi, namun ketika menginjak bangku SMA, ia berubah pikiran dan lebih memilih jurusan Kimia Murni.
“Sejak SMP aku ingin masuk jurusan Astronomi dan kebetulan jurusan tersebut ada di FMIPA ITB. Namun saat masuk kelas 10 SMA aku sadar jika aku kurang suka fisika dan lebih tertarik ke kimia. Apalagi di tempat bimbel aku, guru kimianya baik dan enak mengajarnya,” katanya, dikutip dari laman ITB, Minggu (27/8/2023).
Ketika mendaftar SNBP, Tamima sempat merasa khawatir. Hal tersebut karena ada 2 teman lainnya yang juga mendaftar di FMIPA ITB. Namun, karena perbedaan program peminatan, akhirnya Tamima bulat untuk mendaftar di FMIPA ITB pada pilihan pertama SNBP.
Setelah diterima menjadi bagian dari ITB, Tamima ingin menjalani dunia perkuliahan pada umumnya, ia juga ingin mengikuti perlombaan sains, kepanitiaan mahasiswa seperti OSKM ITB dan juga unit radio 8EH ITB dalam mengisi waktu senggang kuliahnya.