Diskusi UMB Bahas Strategi Pembelajaran Digital di Era Merdeka Belajar
loading...
Di tengah perkembangan teknologi informasi dan komputer setiap pelaku di dunia pendidikan wajib beradaptasi. Foto/Zenius.
A
A
A
JAKARTA - Era Merdeka Belajar membuka babak baru pada dunia pendidikan di Indonesia. Di tengah perkembangan teknologi informasi dan komputer setiap pelaku di dunia pendidikan wajib beradaptasi karena ruang kelas konvensional mulai digantikan ruang virtual. Jarak dan waktu sudah tidak relevan lagi untuk dipermasalahkan.
Hal-hal itulah yang terangkum dalam seminar hibrida yang diselenggarakan oleh Universitas Mercu Buana (UMB) di Kampus Meruya, Jakarta Barat.
Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Ristek UMB Dr. Erna Setiany mengatakan generasi muda saat ini berbeda dengan sebelumnya.
“Mereka tumbuh di tengah arus informasi yang melimpah, dengan gaya belajar yang lebih interaktif dan lebih terbuka terhadap media baru. Mereka menikmati belajar di luar batasan kelas dan cenderung tertarik pada pembelajaran di lapangan," katanya, melalui siaran pers, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: 3 Rekor MURI Jadi Kado Spesial Dies Natalis ke-39 Universitas Terbuka
Oleh karena itu, dia menekankan, penting bagi dunia pendidikan untuk terus berinovasi dan menyesuaikan metode pengajaran agar tetap relevan bagi anak-anak zaman sekarang.
Tampil sebagai pembicara pada acara ini adalah Dr. Aria Farah Mita (Universitas Indonesia), Muhammad Hafidz Ibnu Hajar, Duta MBKM (Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) UMB, dan Ridho Azlam Ambo Asse (Dosen FIKOM UMB).
Aria Farah Mita dalam paparannya menggarisbawahi eskalasi keterampilan digital dalam pendidikan. Dia juga menyoroti betapa pentingnya adaptasi terhadap tren teknologi dalam proses belajar mengajar.
Baca juga: Kisah Taufik Hidayat, Anak Pedagang Kelontong yang Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY
Sementara Duta MBKM UMB Muhammad Hafidz Ibnu Hajar membahas bagaimana MBKM sebagai strategi pembelajaran yang menarik dan relevan dalam konteks perkembangan pendidikan saat ini.
Sedangkan Dosen FIKOM UMB Ridho Azlam Ambo Asse membahas secara mendalam peranan teknologi, terutama melalui penggunaan video edukasi yang dapat di unggah di platform YouTube, dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang adaptif mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
“Dalam kondisi ketergantungan pada teknologi yang semakin meningkat, peserta didik perlu mengembangkan keterampilan yang relevan agar dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompleks,” pungkasnya.
Hal-hal itulah yang terangkum dalam seminar hibrida yang diselenggarakan oleh Universitas Mercu Buana (UMB) di Kampus Meruya, Jakarta Barat.
Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Ristek UMB Dr. Erna Setiany mengatakan generasi muda saat ini berbeda dengan sebelumnya.
“Mereka tumbuh di tengah arus informasi yang melimpah, dengan gaya belajar yang lebih interaktif dan lebih terbuka terhadap media baru. Mereka menikmati belajar di luar batasan kelas dan cenderung tertarik pada pembelajaran di lapangan," katanya, melalui siaran pers, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: 3 Rekor MURI Jadi Kado Spesial Dies Natalis ke-39 Universitas Terbuka
Oleh karena itu, dia menekankan, penting bagi dunia pendidikan untuk terus berinovasi dan menyesuaikan metode pengajaran agar tetap relevan bagi anak-anak zaman sekarang.
Tampil sebagai pembicara pada acara ini adalah Dr. Aria Farah Mita (Universitas Indonesia), Muhammad Hafidz Ibnu Hajar, Duta MBKM (Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) UMB, dan Ridho Azlam Ambo Asse (Dosen FIKOM UMB).
Aria Farah Mita dalam paparannya menggarisbawahi eskalasi keterampilan digital dalam pendidikan. Dia juga menyoroti betapa pentingnya adaptasi terhadap tren teknologi dalam proses belajar mengajar.
Baca juga: Kisah Taufik Hidayat, Anak Pedagang Kelontong yang Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY
Sementara Duta MBKM UMB Muhammad Hafidz Ibnu Hajar membahas bagaimana MBKM sebagai strategi pembelajaran yang menarik dan relevan dalam konteks perkembangan pendidikan saat ini.
Sedangkan Dosen FIKOM UMB Ridho Azlam Ambo Asse membahas secara mendalam peranan teknologi, terutama melalui penggunaan video edukasi yang dapat di unggah di platform YouTube, dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang adaptif mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
“Dalam kondisi ketergantungan pada teknologi yang semakin meningkat, peserta didik perlu mengembangkan keterampilan yang relevan agar dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompleks,” pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
