Telah Digunakan oleh 150 Kampus Korsel, Digital Badge Korea akan Tersedia di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga pendidikan tinggi mulai melirik penggunaan sertifikat digital berstandar internasional. Keunggulannya adalah dengan teknologi berbasis rantai blok (blokchain) maka sertifikat yang dipegang lulusan tidak mudah dimanipulasi.
Salah satu sertifikat digital yang berkembang adalah Open Badge. Sertifikat ini digunakan untuk mencatat pencapaian pendidikan, kualifikasi, keterampilan atau pengalaman belajar individu.
Open Badge dikembangkan oleh LecoS pada 2019 saat ini sudah diterapkan dan digunakan di 150 universitas di Korea. Termasuk di beberapa universitas terbaik di Korea seperti Universitas Yonsei, Universitas Sungkyunkwan, Universitas Ewha, dan Universitas Hanyang.
Baca juga: Tidak Pernah Absen selama Kuliah dan Raih IPK 3,98, Embun Jadi Lulusan Terdisiplin di Polines
Sertifikat digital ini juga sudah digunakan pada bidang pelatihan oleh sejumlah perusahaan seperti KT, Hunet, dan Udemy Korea serta sejumlah lembaga di Jepang.
CEO LecoS yang memiliki teknologi Open Badge No Won Seok mengatakan, pada 21 Agustus lalu pihaknya mendapatkan sertifikasi standar internasional 3.0 dalam bidang pendidikan (Edtech), menjadi yang pertama di Asia dan ketiga di dunia, juga menjadi nominasi dalam CES Innovation Awards 2024, Korea Institute of Startup and Entrepreneurship Development.
"Ini membuktikan pengakuan internasional atas kemampuan teknologi kami," kata No Won Seok, melalui keterangan resmi, Minggu (1/10/2023).
Baca juga: Riwayat dan Arti Gelar Pendidikan Gubernur BI Perry Warjiyo
la juga mengungkapkan potensi tinggi dalam menjelajahi pasar Indonesia. Pihaknya melakukan kemitraan dengan perusahaan edutech PT IAM Edu Networks (IEN) yang memiliki jaringan pelatihan pendidikan yang luas di Indonesia.
Kedua perusahaan ini telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) di kantor cabang Makara Ul Academy, anak perusahaan IEN yang terletak di Universitas Indonesia pada akhir bulan Juli lalu untuk memulai ekspansi Open Badge ke Indonesia.
Open Badge dikirimkan kepada penerima sertifikat melalui surat elektronik (surel) pribadi dan disimpan di dompet sertifikat digital di ponsel mereka.
Ketika diperlukan, sertifikat ini dapat diserahkan kepada perusahaan atau sekolah dan dapat diverifikasi kapan saja oleh LecoS menggunakan teknologi rantai blok (blockchain) dari kantor pusat mereka.
Keuntungan dari Open Badge adalah kemampuannya untuk memberikan informasi yang objektif mengenai kualifikasi, perincian pelatihan, institusi penerbit sertifikat, tanggal penerbitan, dan masa berlaku sertifikat.
Salah satu sertifikat digital yang berkembang adalah Open Badge. Sertifikat ini digunakan untuk mencatat pencapaian pendidikan, kualifikasi, keterampilan atau pengalaman belajar individu.
Open Badge dikembangkan oleh LecoS pada 2019 saat ini sudah diterapkan dan digunakan di 150 universitas di Korea. Termasuk di beberapa universitas terbaik di Korea seperti Universitas Yonsei, Universitas Sungkyunkwan, Universitas Ewha, dan Universitas Hanyang.
Baca juga: Tidak Pernah Absen selama Kuliah dan Raih IPK 3,98, Embun Jadi Lulusan Terdisiplin di Polines
Sertifikat digital ini juga sudah digunakan pada bidang pelatihan oleh sejumlah perusahaan seperti KT, Hunet, dan Udemy Korea serta sejumlah lembaga di Jepang.
CEO LecoS yang memiliki teknologi Open Badge No Won Seok mengatakan, pada 21 Agustus lalu pihaknya mendapatkan sertifikasi standar internasional 3.0 dalam bidang pendidikan (Edtech), menjadi yang pertama di Asia dan ketiga di dunia, juga menjadi nominasi dalam CES Innovation Awards 2024, Korea Institute of Startup and Entrepreneurship Development.
"Ini membuktikan pengakuan internasional atas kemampuan teknologi kami," kata No Won Seok, melalui keterangan resmi, Minggu (1/10/2023).
Baca juga: Riwayat dan Arti Gelar Pendidikan Gubernur BI Perry Warjiyo
la juga mengungkapkan potensi tinggi dalam menjelajahi pasar Indonesia. Pihaknya melakukan kemitraan dengan perusahaan edutech PT IAM Edu Networks (IEN) yang memiliki jaringan pelatihan pendidikan yang luas di Indonesia.
Kedua perusahaan ini telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) di kantor cabang Makara Ul Academy, anak perusahaan IEN yang terletak di Universitas Indonesia pada akhir bulan Juli lalu untuk memulai ekspansi Open Badge ke Indonesia.
Open Badge dikirimkan kepada penerima sertifikat melalui surat elektronik (surel) pribadi dan disimpan di dompet sertifikat digital di ponsel mereka.
Ketika diperlukan, sertifikat ini dapat diserahkan kepada perusahaan atau sekolah dan dapat diverifikasi kapan saja oleh LecoS menggunakan teknologi rantai blok (blockchain) dari kantor pusat mereka.
Keuntungan dari Open Badge adalah kemampuannya untuk memberikan informasi yang objektif mengenai kualifikasi, perincian pelatihan, institusi penerbit sertifikat, tanggal penerbitan, dan masa berlaku sertifikat.
(nnz)