Kemendikbud Akan Bantu PJJ Mahasiswa di Daerah 3T
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud akan membantu pembelajaran jarak jauh (PJJ) di daerah 3T yang sulit mendapat sinyal internet dengan penyediaan local area network (LAN) atau jaringan area lokal dan juga computer tablet.
Sesdirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardhani mengatakan, dari data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemendikbud ada sekitar 6% perguruan tinggi yang ada di daerah 3T atau sekitar 284 perguruan tinggi. Untuk membantu para mahasiswa yang kuliah di daerah 3 T tersebut, Kemendikbud akan menyiapkan local area network. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )
"Kita sedang siapkan local area network yang akan kita pasang di perguruan tinggi di daerah 3T. Jadi kami pasang server, kami pasang pemancar dan nanti mahasiswa di sana bisa mendownload dari pancaran beberapa ratus meter. Jadi tidak usah pakai kuota," katanya usai peluncuran #temanKIP di kantor Kemendikbud, Senin (3/8)
Paris menjelaskan, pancaran dari LAN tersebut akan terpancar sampai radius 100 meter. "Jadi anak juga bisa jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan bisa download dari sana dan belajar dari local area network yang kita siapkan," jelasnya.
Modul-modul pembelajaran mahasiswa sesuai program studinya juga nantinya bisa langsung diunggah dari modul-modul pembelajaran dari Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Kemendikbud dan juga modul yang disiapkan Universitas Terbuka (UT). (Baca juga: Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Stafsus Presiden Luncurkan #temanKIP )
Sebagai pilot project, penyediaan LAN ini akan dilakukan terlebih dulu di Papua dan beberapa daerah 3T lainnya pada tahun ini. Dan jika berhasil dengan baik, katanya, maka pemasangan local area network akan disediakan bagi seluruh 284 perguruan tinggi yang berada di daerah 3T.
Paris menuturkan, Kemendikbud bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi pada tahun ini juga akan menyiapkan computer tablet yang bisa dipakai mahasiswa di daerah 3T. Tahun ini tablet itu akan didedikasikan untuk pilot project di Papua, NTT dan daerah 3T yang berbatasan dengan negara lain.
"Mudah-mudahan dengan modeling tahun ini bisa dimasifkan produksinya di tahun depan,"jelasnya.
Sesdirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardhani mengatakan, dari data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemendikbud ada sekitar 6% perguruan tinggi yang ada di daerah 3T atau sekitar 284 perguruan tinggi. Untuk membantu para mahasiswa yang kuliah di daerah 3 T tersebut, Kemendikbud akan menyiapkan local area network. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )
"Kita sedang siapkan local area network yang akan kita pasang di perguruan tinggi di daerah 3T. Jadi kami pasang server, kami pasang pemancar dan nanti mahasiswa di sana bisa mendownload dari pancaran beberapa ratus meter. Jadi tidak usah pakai kuota," katanya usai peluncuran #temanKIP di kantor Kemendikbud, Senin (3/8)
Paris menjelaskan, pancaran dari LAN tersebut akan terpancar sampai radius 100 meter. "Jadi anak juga bisa jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan bisa download dari sana dan belajar dari local area network yang kita siapkan," jelasnya.
Modul-modul pembelajaran mahasiswa sesuai program studinya juga nantinya bisa langsung diunggah dari modul-modul pembelajaran dari Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Kemendikbud dan juga modul yang disiapkan Universitas Terbuka (UT). (Baca juga: Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Stafsus Presiden Luncurkan #temanKIP )
Sebagai pilot project, penyediaan LAN ini akan dilakukan terlebih dulu di Papua dan beberapa daerah 3T lainnya pada tahun ini. Dan jika berhasil dengan baik, katanya, maka pemasangan local area network akan disediakan bagi seluruh 284 perguruan tinggi yang berada di daerah 3T.
Paris menuturkan, Kemendikbud bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi pada tahun ini juga akan menyiapkan computer tablet yang bisa dipakai mahasiswa di daerah 3T. Tahun ini tablet itu akan didedikasikan untuk pilot project di Papua, NTT dan daerah 3T yang berbatasan dengan negara lain.
"Mudah-mudahan dengan modeling tahun ini bisa dimasifkan produksinya di tahun depan,"jelasnya.
(mpw)