Cerita Avriz, Alumni SMA Taruna Nusantara Peraih Beasiswa ke Amerika Jurusan Bioengineering

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 19:40 WIB
loading...
A A A
Baca juga: 5 Beasiswa Pertukaran Mahasiswa Jenjang S1 dan S2 yang Buka Pendaftaran, Yuk Kuliah Gratis

“Prosesnya itu banyak. Ada pembinaan seperti TOEFL, IELTS, SAT/ICT, webinar, college counselling, dan ada proyek sosial yang sangat keren. Saat itu aku harus cermat meluangkan waktu untuk mengikuti program persiapan BIM," imbuhnya.

"Mungkin kalau sekolah lain waktunya fleksibel tapi di SMA Taruna Nusantara yang sangat disiplin aku harus berusaha memanfaatkan dan mencari waktu sebaik-baiknya. Waktu itu merupakan tantangan buat saya harus menyelesaikan tanggungjawab mengikuti BIM dengan konsisten dan disiplin,” tutur Avriz.

“Di SMA aku diajarkan kedisiplinan. Jadi sudah ada jadwalnya seperti makan pagi, siang, dan malam harus bareng, ada apel pagi, siang, malam, kelas, dan olahraga sudah diatur. Aku benar-benar harus mengatur waktu,” imbuhnya.

Tembus BIM Menjadi Pengalaman Tak Terlupakan

Keberhasilan Avriz dalam meraih Beasiswa Indonesia Maju tentu tak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya. “Papah dan Mamah mereka selalu menelepon setiap minggu karena di asrama sekolah kan hanya boleh Sabtu dan Minggu," ujarnya.

"Bagiku itu adalah ikatan kalau mereka yakin aku bisa. Itu sungguh menenangkan hatiku dan membuatku fokus. Lalu, wali kelas, pembina, guru BK, dan teman-teman dari SMA Taruna Nusantara. Alhamdulillah semua berkat dukungan kalian,” lanjutnya.

Namun kekonsistenan dan kedisiplinan Avriz juga membuahkan hasil. Avriz berhasil lolos ke University of California, San Diego (UCSD) di jurusan Bioengineering. Baginya saat pengumuman lolos adalah pengalaman yang tidak terlupakan.

“Teman-temanku saat bersemangat ketika menunggu kabar pengumuman diterima atau tidaknya aku di universitas. Alhamdulillah, semua berteriak hore. Semua senang saat itu. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan,” katanya.

Baca juga: Simak Jadwal, Link Pendaftaran, dan Persyaratan Lengkap BRI Brilian Scholarship 2023

Kini, Avriz telah berjarak beratus-ratus kilometer jauh dari orang tuanya. Ia ingin kembali membawa ilmu yang akan dipelajarinya di universitas pilihannya tersebut.

“Ini enggak sama dengan aku di asrama. Aku ke Amerika dengan harapan lulus empat tahun itu adalah waktu yang lama bagiku dan jauh dari orang tua. Takut pasti ada tapi dari rasa takut itu harus aku kukendalikan justru jadi motivasi dengan adaptasi. Sebagai penerima BIM aku berjanji dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia,” katanya.

Avriz mempunyai harapan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapatkannya nanti untuk kemajuan Tanah Airnya Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)