Cegah Bullying di Dunia Maya, Para Pelajar Perlu Terapkan Keamanan Digital
loading...
A
A
A
”Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental,” jelas Ana Livian dalam diskusi yang dipandu moderator Fitta Mamita itu.
Perilaku yang berulang dari waktu ke waktu itu, menurut Ana Livian, bertujuan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. Contohnya, menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial.
Dari perspektif keamanan digital, drummer kelompok musik Hijau Daun Rio Aries Kusnanto yang juga hadir sebagai narasumber berharap agar para siswa senantiasa menerapkan prinsip keamanan digital di dunia maya. Penerapan keamanan digital setidaknya akan mampu mengeliminasi terjadinya perundungan siber.
”Aktifkan autentifikasi 2 faktor (F2A), ganti password secara berkala, jangan bertransaksi menggunakan wifi publik, pahami aturan ketentuan setiap aplikasi, dan gunakan antivirus. Apabila terjadi perundungan, laporkan!” pesan Rio Hijau Daun.
Perilaku yang berulang dari waktu ke waktu itu, menurut Ana Livian, bertujuan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. Contohnya, menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial.
Dari perspektif keamanan digital, drummer kelompok musik Hijau Daun Rio Aries Kusnanto yang juga hadir sebagai narasumber berharap agar para siswa senantiasa menerapkan prinsip keamanan digital di dunia maya. Penerapan keamanan digital setidaknya akan mampu mengeliminasi terjadinya perundungan siber.
”Aktifkan autentifikasi 2 faktor (F2A), ganti password secara berkala, jangan bertransaksi menggunakan wifi publik, pahami aturan ketentuan setiap aplikasi, dan gunakan antivirus. Apabila terjadi perundungan, laporkan!” pesan Rio Hijau Daun.
(wyn)