Untar Jadi Tuan Rumah OPSI 2023, Cetak Calon Peneliti Unggul
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023 jenjang SMP dan SMA kembali digelar 6-11 November 2023. Ini adalah OPSI pertama yang digelar luring setelah 3 tahun berjalan daring akibat pandemi Covid-19.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdjiono mengungkapkan, OPSI merupakan salah satu agenda ajang talenta yang sangat strategis dalam membangun kompetensi generasi muda.
Maria Veronica menambahkan, hal tersebut terlihat dalam 3 (tiga) hal. Pertama, OPSI adalah perwujudan nyata dari Implementasi Merdeka Belajar yang sangat mengandalkan proses pembelajaran project-based learning.
“Karya adik-adik semua yang terpilih, saya yakin adalah hasil dari proses pembelajaran yang memperkuat daya kritis-analitis dan sekaligus belajar untuk peduli terhadap persoalan yang ada di lingkungan terdekat dan mencari solusinya secara ilmiah,” katanya, saat pembukaan OPSI 2023 melalui siaran pers, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta Buat Genteng dari Limbah Plastik, Kuat dan Lebih Murah
Hal kedua,menurutnya, OPSI adalah instrumen katalisator penting untuk mengidentifikasi potensi talenta di bidang riset dan inovasi yang telah menjadi bagian dari grand design Manajemen Talenta Nasional (MTN) bagi peserta didik. “Suatu saat saya yakin di antara kalian ada yang akan menjadi pembaharu, inventor masa depan Indonesia, bahkan menjadi peraih nobel,” tambahnya.
Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Asep Sukmayadi, melaporkan peserta OPSI 2023 berasal dari peserta didik jenjang SMP dan SMA. Ia menjelaskan, para peserta yang akan berkompetisi pada tingkat nasional ini sudah melalui seleksi proposal dan seleksi naskah penelitian pada tahun ini peserta seleksi untuk OPSI secara nasional mencapai 6.643 Tim yang telah mendaftar pada laman BPTI.
“Dari jumlah itu, jumlah naskah yang lolos ke tingkat nasional sebanyak 200 naskah penelitian yang terdiri dari 187 peserta jenjang SMP/MTs dan 189 peserta jenjang SMA/MA,” tutur Asep.
Penyelenggaraan OPSI tingkat nasional didukung oleh Universitas Tarumanagara (Untar). “Hasil karya para finalis akan dipamerkan dalam bentuk gelar karya yang akan menjadi pembelajaran, mempromosikan gagasan kreatif serta memamerkan hasil penelitian mereka. Untuk itu, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Universitas Tarumanegara,” terang Asep.
Baca juga: Hebat, Tim Riset MAN 4 Jakarta Borong Medali Emas di World Student Conference
Pada OPSI Tahun 2023, bidang yang diperlombakan sebagai berikut. Untuk jenjang SMP, ada 3 (tiga) bidang, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya; dan Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa. Sedangkan untuk jenjang SMA, ada 3 (tiga) bidang, yaitu Matematika, Sains, dan Teknologi; Fisika Terapan, dan Rekayasa; dan Ilmu Sosial dan Humaniora.
Sedangkan Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan, menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek dan Puspresnas yang telah memberikan kepercayaan kepada Untar untuk menjadi tuan rumah OPSI Tahun 2023.
“Kegiatan ini sungguh sangat menarik, sangat menginspirasi, dan sangat diperlukan dalam memberikan fasilitas kepada seluruh siswa untuk belajar meneliti sejak dini. Kami dari Universitas Tarumanegara sangat mendukung kegiatan seperti ini, dan kami siap terus berkolaborasi untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan ilmiah,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta OPSI tahun 2023 jenjang SMP, yang mengikuti lomba di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, Salsabila Fatimah Az Zahra, siswi SMPN 1 Surabaya ini mengatakan bahwa mengikuti ajang OPSI tahun 2023 untuk menambah pengalamannya.
“Karena pada saat masuk universitas nanti akan ada banyak penelitian, jadi saya sudah mempersiapkan diri saya sejak dini dengan mengikuti OPSI, sekaligus untuk menambah pengalaman,” ucap Salsabila yang melakukan penelitian inovasi selai sehat berbahan ekstrak bunga telang sebagai pangan fungsional pada terapi komplementer bagi penderita kanker payudara.
Selanjutnya, salah satu peserta OPSI tahun 2023 jenjang SMA, yang mengikuti lomba di bidang Matematik, Sains, dan Teknologi, Steven Decky Tatiorim, siswa SMAN 1 Manokwari, Papua Barat mengungkapkan alasannya mengikuti OPSI tahun 2023.
“Ajang OPSI tahun 2023 memiliki peluang besar untuk menciptakan generasi muda yang nantinya dapat membangun negara kedepannya,” tutup Decky yang melakukan penelitian optimasi produksi bioetanol dari limbah tongkol jagung.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdjiono mengungkapkan, OPSI merupakan salah satu agenda ajang talenta yang sangat strategis dalam membangun kompetensi generasi muda.
Maria Veronica menambahkan, hal tersebut terlihat dalam 3 (tiga) hal. Pertama, OPSI adalah perwujudan nyata dari Implementasi Merdeka Belajar yang sangat mengandalkan proses pembelajaran project-based learning.
“Karya adik-adik semua yang terpilih, saya yakin adalah hasil dari proses pembelajaran yang memperkuat daya kritis-analitis dan sekaligus belajar untuk peduli terhadap persoalan yang ada di lingkungan terdekat dan mencari solusinya secara ilmiah,” katanya, saat pembukaan OPSI 2023 melalui siaran pers, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta Buat Genteng dari Limbah Plastik, Kuat dan Lebih Murah
Hal kedua,menurutnya, OPSI adalah instrumen katalisator penting untuk mengidentifikasi potensi talenta di bidang riset dan inovasi yang telah menjadi bagian dari grand design Manajemen Talenta Nasional (MTN) bagi peserta didik. “Suatu saat saya yakin di antara kalian ada yang akan menjadi pembaharu, inventor masa depan Indonesia, bahkan menjadi peraih nobel,” tambahnya.
Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Asep Sukmayadi, melaporkan peserta OPSI 2023 berasal dari peserta didik jenjang SMP dan SMA. Ia menjelaskan, para peserta yang akan berkompetisi pada tingkat nasional ini sudah melalui seleksi proposal dan seleksi naskah penelitian pada tahun ini peserta seleksi untuk OPSI secara nasional mencapai 6.643 Tim yang telah mendaftar pada laman BPTI.
“Dari jumlah itu, jumlah naskah yang lolos ke tingkat nasional sebanyak 200 naskah penelitian yang terdiri dari 187 peserta jenjang SMP/MTs dan 189 peserta jenjang SMA/MA,” tutur Asep.
Penyelenggaraan OPSI tingkat nasional didukung oleh Universitas Tarumanagara (Untar). “Hasil karya para finalis akan dipamerkan dalam bentuk gelar karya yang akan menjadi pembelajaran, mempromosikan gagasan kreatif serta memamerkan hasil penelitian mereka. Untuk itu, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Universitas Tarumanegara,” terang Asep.
Baca juga: Hebat, Tim Riset MAN 4 Jakarta Borong Medali Emas di World Student Conference
Pada OPSI Tahun 2023, bidang yang diperlombakan sebagai berikut. Untuk jenjang SMP, ada 3 (tiga) bidang, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Budaya; dan Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa. Sedangkan untuk jenjang SMA, ada 3 (tiga) bidang, yaitu Matematika, Sains, dan Teknologi; Fisika Terapan, dan Rekayasa; dan Ilmu Sosial dan Humaniora.
Sedangkan Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan, menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek dan Puspresnas yang telah memberikan kepercayaan kepada Untar untuk menjadi tuan rumah OPSI Tahun 2023.
“Kegiatan ini sungguh sangat menarik, sangat menginspirasi, dan sangat diperlukan dalam memberikan fasilitas kepada seluruh siswa untuk belajar meneliti sejak dini. Kami dari Universitas Tarumanegara sangat mendukung kegiatan seperti ini, dan kami siap terus berkolaborasi untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan ilmiah,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta OPSI tahun 2023 jenjang SMP, yang mengikuti lomba di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, Salsabila Fatimah Az Zahra, siswi SMPN 1 Surabaya ini mengatakan bahwa mengikuti ajang OPSI tahun 2023 untuk menambah pengalamannya.
“Karena pada saat masuk universitas nanti akan ada banyak penelitian, jadi saya sudah mempersiapkan diri saya sejak dini dengan mengikuti OPSI, sekaligus untuk menambah pengalaman,” ucap Salsabila yang melakukan penelitian inovasi selai sehat berbahan ekstrak bunga telang sebagai pangan fungsional pada terapi komplementer bagi penderita kanker payudara.
Selanjutnya, salah satu peserta OPSI tahun 2023 jenjang SMA, yang mengikuti lomba di bidang Matematik, Sains, dan Teknologi, Steven Decky Tatiorim, siswa SMAN 1 Manokwari, Papua Barat mengungkapkan alasannya mengikuti OPSI tahun 2023.
“Ajang OPSI tahun 2023 memiliki peluang besar untuk menciptakan generasi muda yang nantinya dapat membangun negara kedepannya,” tutup Decky yang melakukan penelitian optimasi produksi bioetanol dari limbah tongkol jagung.
(nnz)