TPBIS Punya Peluang Jadi Bagian KSST Melalui Colombo Plan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia memperkenalkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) kepada negara anggota Colombo Plan . TPBIS merupakan wujud komitmen Indonesia terhadap pembangunan global.
Selain itu melalui tindakan nyata dan kemitraan, TPBIS berkesempatan untuk diperluas menjadi bagian dari Kerja Sama Selatan dan Triangular (KSST) melalui Colombo Plan.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tri Tharyat pada pembukaan Program Berbagi Pengetahuan tentang TPBIS (Knowledge Sharing Program on Social Inclusion-Based Library Transformation (SILT)) di Ruang Auditorium Lt. 2 Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jakarta.
Baca juga: Perpusnas Dorong Pertumbuhan Akademi Literasi untuk Tingkatkan Minat Membaca
“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan negara-negara anggota Colombo Plan lainnya dalam melakukan transformasi perpustakaan umum menjadi ruang inklusif,” ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (14/11/2023).
Program Berbagi Pengetahuan tentang TPBIS menghadirkan 18 peserta yang terdiri dari delapan orang dari enam negara anggota Colombo Plan (Laos, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Vietnam, dan Myanmar) dan 10 orang lainnya yang terdiri dari perwakilan dari provinsi/kabupaten/kota di Indonesia.
Lebih lanjut, Tri mengatakan melalui KSST, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat TPBIS sebagai program prioritas nasional yang dapat dijangkau dan diharapkan bermanfaat bagi sesama negara anggota Colombo Plan.
“Bersama, kita akan mengubah perpustakaan umum dari sekadar tempat membaca buku menjadi tempat yang memberdayakan masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Colombo, Sri Lanka merangkap Republik Maladewa, Dewi Gustina Tobing, menambahkan dalam program ini Indonesia akan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada negara-negara anggota Colombo Plan tentang TPBIS.
“Program ini dapat memperkuat hubungan antar sesama negara anggota dan mendorong cara-cara inovatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki para negara anggota Colombo Plan,” ucapnya.
Baca juga: Perpusnas, Kemensetneg, dan Kemenlu Kenalkan Program TPBIS di Colombo Plan
Menurutnya, Indonesia sangat mementingkan KSST karena sejalan dengan konstitusi nasional yang mengamanatkan Indonesia untuk memelihara ketertiban dunia berdasarkan nilai kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta memainkan peran sentral dalam kerangka agenda pembangunan berkelanjutan 2030.
Selain itu melalui tindakan nyata dan kemitraan, TPBIS berkesempatan untuk diperluas menjadi bagian dari Kerja Sama Selatan dan Triangular (KSST) melalui Colombo Plan.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tri Tharyat pada pembukaan Program Berbagi Pengetahuan tentang TPBIS (Knowledge Sharing Program on Social Inclusion-Based Library Transformation (SILT)) di Ruang Auditorium Lt. 2 Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jakarta.
Baca juga: Perpusnas Dorong Pertumbuhan Akademi Literasi untuk Tingkatkan Minat Membaca
“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan negara-negara anggota Colombo Plan lainnya dalam melakukan transformasi perpustakaan umum menjadi ruang inklusif,” ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (14/11/2023).
Program Berbagi Pengetahuan tentang TPBIS menghadirkan 18 peserta yang terdiri dari delapan orang dari enam negara anggota Colombo Plan (Laos, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Vietnam, dan Myanmar) dan 10 orang lainnya yang terdiri dari perwakilan dari provinsi/kabupaten/kota di Indonesia.
Lebih lanjut, Tri mengatakan melalui KSST, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat TPBIS sebagai program prioritas nasional yang dapat dijangkau dan diharapkan bermanfaat bagi sesama negara anggota Colombo Plan.
“Bersama, kita akan mengubah perpustakaan umum dari sekadar tempat membaca buku menjadi tempat yang memberdayakan masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Colombo, Sri Lanka merangkap Republik Maladewa, Dewi Gustina Tobing, menambahkan dalam program ini Indonesia akan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada negara-negara anggota Colombo Plan tentang TPBIS.
“Program ini dapat memperkuat hubungan antar sesama negara anggota dan mendorong cara-cara inovatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki para negara anggota Colombo Plan,” ucapnya.
Baca juga: Perpusnas, Kemensetneg, dan Kemenlu Kenalkan Program TPBIS di Colombo Plan
Menurutnya, Indonesia sangat mementingkan KSST karena sejalan dengan konstitusi nasional yang mengamanatkan Indonesia untuk memelihara ketertiban dunia berdasarkan nilai kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta memainkan peran sentral dalam kerangka agenda pembangunan berkelanjutan 2030.