Terima KIP Kuliah di UGM, Anak Sopir Truk Ini Ingin Lulus Cumlaude
loading...
A
A
A
"Alhamdulillah uang dari KIP Kuliah bisa saya gunakan untuk keperluan sehari-hari, untuk bayar kos, untuk makan. Cukup untuk tinggal di Yogyakarta," tambahnya.
Baca juga: Kisah Kartika, Anak Penjual Bubur Kacang Ijo Tembus Kedokteran Unair dengan KIP Kuliah
Yoga bersyukur karena Pemerintah memberikan bantuan yang bermanfaat untuk mendukung studinya. KIP pertama kali diterimanya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian, berlanjut di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). "Dulu uangnya untuk beli seragam, sepatu, tas," ujarnya.
Program Indonesia Pintar juga membantunya melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. "Waktu itu guru saya memberi tahu tentang KIP Kuliah ini. Karena saya termasuk yang sering ikut dan menang lomba, maka saya coba ikut seleksi yang jalur prestasi dengan KIP Kuliah. Mungkin karena saya sebelumnya juga penerima KIP, jadi mudah saja prosesnya. Alhamdulillah lulus dan bisa kuliah di UGM," tutur Alumni SMA Negeri 3 Surakarta ini.
Keluarga berperan penting dalam kehidupan Yoga. Sejak kecil ia dididik untuk rajin, bekerja keras, dan disiplin oleh orang tuanya. Kendati demikian, ibunya menjadi sosok terdekat yang memberikan inspirasi dan semangat baginya terus belajar, berprestasi, dan berjuang mewujudkan impian.
"Ketika saya ikut kompetisi sains itu kan saya sendiri finalis yang tidak ikut les tambahan dengan tutor, makanya saya harus belajar lebih giat lagi. Kadang kalau belajar itu suka lupa waktu. Ibu yang mengingatkan untuk makan, disediakan makanan buat saya," kenangnya.
Baca juga: Kisah Kartika, Anak Penjual Bubur Kacang Ijo Tembus Kedokteran Unair dengan KIP Kuliah
Yoga bersyukur karena Pemerintah memberikan bantuan yang bermanfaat untuk mendukung studinya. KIP pertama kali diterimanya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian, berlanjut di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). "Dulu uangnya untuk beli seragam, sepatu, tas," ujarnya.
Program Indonesia Pintar juga membantunya melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. "Waktu itu guru saya memberi tahu tentang KIP Kuliah ini. Karena saya termasuk yang sering ikut dan menang lomba, maka saya coba ikut seleksi yang jalur prestasi dengan KIP Kuliah. Mungkin karena saya sebelumnya juga penerima KIP, jadi mudah saja prosesnya. Alhamdulillah lulus dan bisa kuliah di UGM," tutur Alumni SMA Negeri 3 Surakarta ini.
Keluarga berperan penting dalam kehidupan Yoga. Sejak kecil ia dididik untuk rajin, bekerja keras, dan disiplin oleh orang tuanya. Kendati demikian, ibunya menjadi sosok terdekat yang memberikan inspirasi dan semangat baginya terus belajar, berprestasi, dan berjuang mewujudkan impian.
"Ketika saya ikut kompetisi sains itu kan saya sendiri finalis yang tidak ikut les tambahan dengan tutor, makanya saya harus belajar lebih giat lagi. Kadang kalau belajar itu suka lupa waktu. Ibu yang mengingatkan untuk makan, disediakan makanan buat saya," kenangnya.
(nnz)