KPAI Nilai Kurikulum Darurat Kemendikbud Masih Tidak Tegas

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 20:47 WIB
loading...
KPAI Nilai Kurikulum...
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) menyatakan sudah membuat kurikulum darurat untuk menghadapi pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Namun, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ), ada ketidaktegasan Kemendikbud dalam kurikulum darurat ini. Sebab, Kemendikbud masih memberikan ruang bagi sekolah untuk tidak menggunakannya. (Baca juga: Kemendikbud Akhirnya Terbitkan Kurikulum Darurat Pandemi Covid-19)

“Seharusnya tidak boleh ada pelaksanaan kurikulum berbeda dalam satu tahun ajaran. Itu akan membingungkan guru dan sekolah di lapangan, seperti pernah terjadi pada saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan,” ungkap Komisioner KPAI Retno Listyarti, Jumat (7/8/2020).

Anies saat itu memberlakukan kurikulum 2013 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Retno mengatakan, dalam situasi seperti ini seharusnya yang diberlakukan adalah kurikulum darurat. Tujuannya, meringankan beban guru, siswa, dan para orang tua. (Baca juga: Kemendikbud akan Beri Bantuan Kuota Internet pada 25% Mahasiswa)

Selan itu, Mendikbud Nadiem Makarim dalam pengumuman pembukaan sekolah di zona kuning kembali menegaskan mengenai relaksasi penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Kemendikbud memperbolehkan dana BOS digunakan untuk membeli pulsa dan internet agar guru dan siswa bisa menjalankan pembelajaran secara daring.

Besaran dana BOS untuk tingkat sekolah dasar (SD) sebesar Rp900.000 per tahun per siswa. Kemudian, siswa sekolah menengah pertama (SMP) mendapatkan Rp1,1 juta per tahun dan sekolah menengah atas (SMA) sebesar Rp1,6 juta per tahun.

Sedangkan, siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) mendapatkan Rp1,7 juta per tahun. Menurut Retno, dana BOS selama ini digunakan untuk memenuhi delapan standar pendidikan nasional. “Kalau semuanya digunakan untuk kuota internet tentu menyulitkan dan membebani sekolah. Sekolah juga harus membayar guru dan tenaga honorer,” ujarnya.

Mantan Kepala SMAN 3 Jakarta itu mengungkapkan, dalam keadaan tidak ada pandemi Covid-19 saja, dana BOS masih kurang. Beberapa daerah ada yang membantu dengan memberikan dana BOS daerah.

Situasi ini tentu tidak menguntungkan bagi sekolah yang ingin membuka pembelajaran tatap muka. “Karena sekolah harus menyiapkan infrastruktur kenormalan baru dengan dana BOS. Daftar belanja bertambah, tetapi uang tidak bertambah,” paparnya.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Mengenal Kurikulum Cinta...
Mengenal Kurikulum Cinta yang Diinisiasi Kemenag, Ada Mapel Baru?
Mendikdasmen Tekankan...
Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Metode Deep Learning dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Link Pengumuman Hasil...
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kemendikbud dan Kemenag 2024
Apa Itu Kurikulum? Ini...
Apa Itu Kurikulum? Ini Penjelasannya dalam UU Sisdiknas
Dana PIP Kemdikbud 2024...
Dana PIP Kemdikbud 2024 Cair, Bagaimana Cara Penarikannya?
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Rekomendasi
Dosen dan Mahasiswa...
Dosen dan Mahasiswa Minta Revisi UU Penyiaran Segera Dilakukan
Partai Perindo Mulai...
Partai Perindo Mulai Fokus Kembangkan Kekuatan di Wilayah Urban
Otak Penculikan Santri...
Otak Penculikan Santri di Pasuruan Ditangkap, 2 Pelaku Masih Buron
Siapa Letjen TNI Kunto...
Siapa Letjen TNI Kunto Arief Wibowo? Sosok Jenderal Bintang 3 Anak Try Sutrisno
Wakil Wali Kota Bandung...
Wakil Wali Kota Bandung Meriahkan Gala Premier Sinetron Gober Parijs Van Java
5 Film Horor yang Dikutuk...
5 Film Horor yang Dikutuk di Dunia Nyata, Tragis hingga Makan Korban Jiwa
Berita Terkini
250 Mahasiswa UIN Suska...
250 Mahasiswa UIN Suska Riau Diajari Melek Sektor Keuangan
7 jam yang lalu
BPK Penabur Dukung Siswa...
BPK Penabur Dukung Siswa Bersiap Hadapi Era Society 5.0
11 jam yang lalu
15 Contoh Soal Tes Rekrutmen...
15 Contoh Soal Tes Rekrutmen BUMN 2025 Beserta Kunci Jawaban
13 jam yang lalu
Link Unduh Logo Hardiknas...
Link Unduh Logo Hardiknas 2025 Berikut Tema Hari Pendidikan Nasional
14 jam yang lalu
Platform Pendidikan...
Platform Pendidikan Ini Ajak Guru Tingkatkan Kompetensi AI untuk Pembelajaran
15 jam yang lalu
5 Artis Lulusan SMK,...
5 Artis Lulusan SMK, Ada Shenina Cinnamon hingga Nisa Sabyan
16 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved