Wiwiek Hendrowati Jadi Profesor Perempuan Pertama Teknik Mesin ITS

Selasa, 05 Desember 2023 - 14:22 WIB
loading...
Wiwiek Hendrowati Jadi...
Wiwiek Hendrowati dikukuhkan menjadi profesor perempuan pertama Departemen Teknik Mesin ITS. Foto/Humas ITS.
A A A
JAKARTA - Wiwiek Hendrowati dikukuhkan menjadi Guru Besar ke-180 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Wiwiek menjadi profesor perempuan pertama ITS dari Departemen Teknik Mesin .

Dalam industri manufaktur, akurasi dan kepresisian merupakan salah satu aspek yang penting. Hal ini mendorong Prof Dr Wiwiek Hendrowati untuk mengembangkan peredam getaran dinamis pada boring bar agar menghasilkan akurasi yang lebih tinggi.

Dia menerangkan, dalam beberapa kondisi, proses pembuatan suatu benda membutuhkan boring bar yang memiliki ukuran yang panjang dan diameter yang kecil. Dengan ukuran tersebut, boring bar cenderung memiliki tingkat kekakuan yang kecil, sehingga rentan melendut dan menimbulkan getaran yang besar. “Getaran ini akan membuat ukuran dari lubang yang ingin dibuat menjadi tidak akurat,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Mengenal 3 Jurusan Kuliah Baru di ITS, Nomor Terakhir Jadi yang Pertama di Indonesia

Oleh karena itu, dia pun meneliti Dynamic Vibration Absorber (DVA) yang mampu mengambil energi getaran pada boring bar, sehingga mampu memperkecil getaran. Cara kerjanya adalah dengan memberikan massa terhadap benda yang bergetar. Antara benda dengan massa ini nantinya dapat diberikan gaya pegas yang bertugas untuk meredam getaran yang ada.

Dalam penelitiannya, perempuan kelahiran Madiun, 12 April 1970 ini mendesain tiga DVA yang berbeda. Ketiga DVA tersebut adalah Ring Rubber Mass DVA, Spherical Rubber DVA, dan Cone Rubber DVA. “Ketiga desain DVA ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,” ungkap lulusan doktor Departemen Teknik Mesin ITS ini.

Desain pertama, Ring Rubber Mass DVA terdiri dari massa dan ring rubber yang dipasang pada ujung boring bar. Kelebihan dari jenis ini adalah kemudahannya untuk dibuat dan dapat diganti dengan lebih mudah karena dipasang di bagian luar. “Tetapi, jenis DVA ini tidak mampu meredam getaran dari arah axial, hanya bisa dari arah vertikal dan horizontal,” terang dosen yang juga alumnus S2 Departemen Teknik Mesin ITS tersebut.

Desain kedua, Spherical Rubber DVA terdiri dari massa berbentuk bola dan rubber yang dipasang di bagian dalam boring bar. Hal inilah yang menjadi kekurangan dari jenis DVA ini, sebab proses lepas pasangnya tidak semudah Ring Rubber Mass DVA. Selain itu, bentuk bola sempurna yang dibutuhkan pada desain ini juga sulit untuk dibuat. Akan tetapi, hal yang menjadi kelebihan dari jenis ini adalah kemampuannya dalam meredam getaran dari segala arah, yaitu vertikal, horizontal, dan axial.

Baca juga: Bercita-cita Masuk ITS 2024? Simak Prediksi Skor Lolos SNBT Prodi Saintek Berikut

Desain ketiga adalah Cone Rubber DVA yang merupakan desain yang lebih seimbang dari kedua desain sebelumnya. DVA dengan bentuk massa yang mengerucut ini mampu meredam getaran dari segala arah seperti Spherical Rubber DVA dan tetap dapat dengan mudah untuk dibongkar pasang. “Akan tetapi, peredaman Cone Rubber DVA terhadap getaran dari sumbu axial memang tidak sebaik Spherical Rubber DVA,” tambah ibu satu anak.

Kelebihan lainnya dari DVA yang didesain oleh perempuan berhijab ini adalah harganya yang lebih terjangkau dibanding DVA lainnya. Oleh karena itu, Wiwiek berharap agar hasil penelitiannya ini dapat diaplikasikan dan mampu mengurangi biaya produksi dalam industri manufaktur. “Selain itu, gampangnya pemasangan alat ini juga akan mempersingkat waktu produksi,” tandasnya memastikan.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kuliah di Mana Cak Lontong?...
Kuliah di Mana Cak Lontong? Komedian yang Ditunjuk sebagai Komisaris Ancol
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
UTBK 2025 Diikuti 860.975...
UTBK 2025 Diikuti 860.975 Peserta, Berapa Orang yang Akan Diterima di SNBT?
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
5 PTN yang Sedang Buka...
5 PTN yang Sedang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Ada Kampus Pilihanmu?
Rekomendasi
BMW R 1300 RT dan RS...
BMW R 1300 RT dan RS Baru Diluncurkan dengan Segudang Perubahan
Arya Saloka Tersenyum...
Arya Saloka Tersenyum Ditanya soal Perceraian dengan Putri Anne
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Kapal Perang Korea Utara Segera Dilengkapi Senjata Nuklir
Tragis! Mahasiswi Kimia...
Tragis! Mahasiswi Kimia Undip Ditemukan Tewas di Indekos Tembalang Semarang
Arya Saloka Ikhlas Beri...
Arya Saloka Ikhlas Beri Hak Asuh Anak ke Putri Anne di Tengah Perceraian
Kucing Modern Diklaim...
Kucing Modern Diklaim Berasal dari Ritual Suci Bangsa Mesir Kuno
Berita Terkini
Profil Mohsen Mahdawi,...
Profil Mohsen Mahdawi, Mahasiswa Pro Palestina yang Ditahan Otoritas Imigrasi AS
33 menit yang lalu
20 Contoh Soal Tes Potensi...
20 Contoh Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas, Lengkap Beserta Pembahasannya!
1 jam yang lalu
Ini Riwayat Pendidikan...
Ini Riwayat Pendidikan Seluruh Presiden Indonesia, Sudah Tahu?
2 jam yang lalu
Deep Learning Dimulai...
Deep Learning Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Mendikdasmen: Belum Wajib untuk Semuanya
3 jam yang lalu
Prof. Adnan Hamid, Pjs....
Prof. Adnan Hamid, Pjs. Rektor Universitas Pancasila Siap Mengemban Tugas
13 jam yang lalu
Mendikdasmen Abdul Muti...
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Masuk Daftar 10 Menteri Berkinerja Terbaik Versi IndoStrategi
15 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved