18.082 Mahasiswa dan Ponpes Se-Sumsel Terima Bantuan Dana
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Komitmen Gubernur Sumsel H Herman Deru membantu kelangsungan pendidikan mahasiswa Sumsel di masa pandemi COVID-19 bukan sekedar omong kosong belaka. Sebanyak 18.082 mahasiswa/mahasiswi dari 92 PTN/PTS se-Sumsel diberikan bantuan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing Rp1 juta.
Penyerahan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa kurang mampu terdampak COVID-19 itu diserahkan secara simbolis berbarengan dengan pemberian bantuan operasional untuk pondok pesantren (ponpes) se-Sumsel untuk persiapan menuju adaptasi kebiasaan, di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Palembang, Jumat (7/8/).
"Saya minta jangan dilihat angkanya. Ini adalah bentuk perhatian Pemprov pada masyarakat. Tidak banyak jumlahnya, ini adalah stimulan. Saya harap mahasiswa tahu bahwa Pemprov tidak tinggal diam melihat kondisi para orang tua mahasiswa yang terdampak covid. Sementara putra putri harus tetap survive," ujar Herman Deru. (Baca juga: 25% Mahasiswa Terdampak Akan Dapat Bantuan Paket Kuota )
Menurut Deru, kelangsungan pendidikan generasi muda sangat penting karena menjadi tumpuan harapan di masa mendatang karena merekalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan.
Tak hanya mahasiswa Sumsel, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri seperti Mesir dan Sudan juga tak luput diberikan bantuan. Tak heran program bantuan inisiasi Gubernur Herman Deru ini mulai dicontoh oleh Pemda di beberapa provinsi lainnya.
"Ini juga bentuk kasih sayang dan perhatian pemerintah. Yang di Mesir dan Sudah juga kita beri bantuan dengan nilai yang sama. Bantuan seperti ini belum banyak dilakukan, Sumsel adalah yang pertama," tambah Deru.
Deru juga memberikan apresiasinya atas support perguruan tinggi mengenai data mahasiswa yang berhak mendapat bantuan tersebut. (Baca juga: Bantuan Kuota Internet Mahasiswa Harus Tepat )
Selain ribuan mahasiswa tersebut, Gubernur Herman Deru juga memberikan kepeduliannya pada 328 pondok pesantren se Sumsel. Masing-masing Ponpes diberikan bantuan operasional senilai Rp15 juta.
Setelah lama diberlakukan Study From Home (SFH), Deru menilai pengurus Ponpes tentu memerlukan biaya tambahan guna menyambut persiapan adaptasi kebiasaan baru.
"Bantuan operasional diberikan misalnya untuk bersih-bersihkan pesantren. Ini juga wujud perhatian Pemprov terhadap keberlangsungan anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama. Semua Ponpes kita bantu tanpa terkecuali," jelasnya.
Penyerahan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa kurang mampu terdampak COVID-19 itu diserahkan secara simbolis berbarengan dengan pemberian bantuan operasional untuk pondok pesantren (ponpes) se-Sumsel untuk persiapan menuju adaptasi kebiasaan, di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Palembang, Jumat (7/8/).
"Saya minta jangan dilihat angkanya. Ini adalah bentuk perhatian Pemprov pada masyarakat. Tidak banyak jumlahnya, ini adalah stimulan. Saya harap mahasiswa tahu bahwa Pemprov tidak tinggal diam melihat kondisi para orang tua mahasiswa yang terdampak covid. Sementara putra putri harus tetap survive," ujar Herman Deru. (Baca juga: 25% Mahasiswa Terdampak Akan Dapat Bantuan Paket Kuota )
Menurut Deru, kelangsungan pendidikan generasi muda sangat penting karena menjadi tumpuan harapan di masa mendatang karena merekalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan.
Tak hanya mahasiswa Sumsel, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri seperti Mesir dan Sudan juga tak luput diberikan bantuan. Tak heran program bantuan inisiasi Gubernur Herman Deru ini mulai dicontoh oleh Pemda di beberapa provinsi lainnya.
"Ini juga bentuk kasih sayang dan perhatian pemerintah. Yang di Mesir dan Sudah juga kita beri bantuan dengan nilai yang sama. Bantuan seperti ini belum banyak dilakukan, Sumsel adalah yang pertama," tambah Deru.
Deru juga memberikan apresiasinya atas support perguruan tinggi mengenai data mahasiswa yang berhak mendapat bantuan tersebut. (Baca juga: Bantuan Kuota Internet Mahasiswa Harus Tepat )
Selain ribuan mahasiswa tersebut, Gubernur Herman Deru juga memberikan kepeduliannya pada 328 pondok pesantren se Sumsel. Masing-masing Ponpes diberikan bantuan operasional senilai Rp15 juta.
Setelah lama diberlakukan Study From Home (SFH), Deru menilai pengurus Ponpes tentu memerlukan biaya tambahan guna menyambut persiapan adaptasi kebiasaan baru.
"Bantuan operasional diberikan misalnya untuk bersih-bersihkan pesantren. Ini juga wujud perhatian Pemprov terhadap keberlangsungan anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama. Semua Ponpes kita bantu tanpa terkecuali," jelasnya.