Mahasiswa USM Medan Perluas Wawasan tentang Teknologi Nanopartikel

Rabu, 06 Desember 2023 - 17:40 WIB
loading...
Mahasiswa USM Medan Perluas Wawasan tentang Teknologi Nanopartikel
USM Medan melakukan MoA dengan OBATApps dalam meningkatkan pendidikan kefarmasian di kampus. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Teknologi nanopartikel saat ini dipakai dalam industri kefarmasian. Perkembangan ini pun perlu diketahui mahasiswa farmasi , salah satunya di Universitas Sari Mutiara Medan (USM Medan).

USM Medan melakukan kerja sama dengan OBATApps untuk meningkatkan pendidikan kefarmasian di kampus, dan dalam kerja sama ini mahasiswa farmasi akan difasilitasi untuk melaksanakan Hibah Penelitian, Meet the Expert, Mobility Program, Workshop, dan Business Incubator Forum.

Mahasiswa juga ditambah wawasannya pada kuliah pakar yang mengetengahkan tema Teknologi Nanopartikel Untuk Mengembangkan Sediaan Obat dari Bahan Alam serta Diskusi Desain Kurikulum OBE” yang menghadirkan Ketua APTFI yaitu Prof. Dr. apt. Yandi Syukri.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik Dunia Versi UI GreenMetric 2023, Juaranya Kampus Hijau

Kegiatan ini dibuka oleh anggota DPD RI yang sekaligus menjadi Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Parlindungan Purba. Dia menyampaikan, 85% lebih bahan baku obat di Indonesia didapatkan dari kegiatan impor dan sivitas akademisi USM Medan harus melihat ini sebagai tantangan dan peluang sebab sebenarnya Indonesia menjadi negara kedua dengan potensi kekayaan alamnya.

“Oleh sebab itu melalui kegiatan Kuliah Pakar APTFI yang didukung OBATApps ini, kami USM ingin menjadi centre of excellence dari pengembangan nanopartikel bahan baku obat dari potensi alam,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Rabu (6/12/2023).

Marketing Manager PT Obat Inovasi Indonesia yang juga Presiden Mahasiswa Farmasi Indonesia Tahun 2020 Damas Raja mengatakan, di tengah kondisi yang volatile, uncertain, complex, and ambiguity pihaknya mendorong SDM yang unggul dan kompeten dalam menjawab tantangan bangsa dan negara.

Baca juga: 5 Tips Sukses Tryout agar Lulus UTBK dan Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Sehingga, lanjutnya, kolaborasi pendidikan tinggi dengan industri seperti menjadi penting untuk melakukan percepatan peningkatan skill mahasiswa. “Termasuk pengembangan nanopartikel dari bahan alam yang seharusnya farmasis mampu membuat produk berupa kosmetik, bahan baku obat, dan obat herbal, serta menjadi pengusaha dari produk tersebut,” ujarnya.

Acara dilaksanakan selama 6 jam dengan narasumber utama yaitu Ketua APTFI 2023-2027 dengan membawakan materi tentang pemanfaatan teknologi nanopartikel yang memberikan keuntungan kemampuan untuk menembus ruang-ruang antar sel yang dapat ditembus oleh partikel koloidal.

Pembuatan nanopartikel bergantung pada polimer dan sifat obat. Secara konvensional nanopartikel dibuat dengan dua metode, yaitu polimerisasi monomer sintesis dan dispersi polimer sintesis.

Selain mengisi seminar, Guru besar UII tersebut juga memberikan ruang diskusi dan pelatihan terkait strategi penataan keunggulan program studi dan desain kurikulum OBE di Universitas Sari Mutiara Medan.

Mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini, mereka termotivasi untuk dapat mengembangkan teknologi nanopartikel khususnya dalam menciptakan produk dari bahan alam.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0843 seconds (0.1#10.140)