Makin Mendunia, Bahasa Indonesia Dipelajari di 54 Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini bahasa Indonesia dipelajari dan diajarkan di 54 negara. Jumlahnya meningkat dari tahun 2020 yang berjumlah 54 negara.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ( Badan Bahasa ) Kemendikbudristek E. Aminuddin Aziz pada webinar Bangga Bahasa Indonesia Mendunia.
Aminuddin menjelaskan, Selain itu, terdapat lebih dari 300 lembaga yang bermitra dengan Indonesia, serta 172-ribu pemelajar aktif bahasa Indonesia.
Dia menyoroti bagaimana semakin meningkatnya minat masyarakat global dalam mempelajari bahasa Indonesia. Selain rekognisi dari UNESCO, sebaran penggunaan bahasa Indonesia secara internasional juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca juga: Kecerdasan Artifisial Jadi Kata Tahun Ini Versi Badan Bahasa
Tentunya hal tersebut dapat terjadi berkat kontribusi pihak-pihak yang berperan aktif dalam upaya mendukung kampanye internasionalisasi bahasa Indonesia.
"Pertama adalah perwakilan Indonesia di luar negeri, baik itu KBRI maupun KJRI, sebagai ujung tombak Indonesia di negara akreditasi," katanya, melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).
Kedua, para mitra perguruan tinggi yang mengajarkan bahasa Indonesia untuk kajian-kajian komunikasi. Ketiga, para guru BIPA dan pemberdayaan mitra diaspora Indonesia di negara setempat.
"Keempat, para peneliti yang gencar untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di lingkungan mereka. Kemudian, tentu saja pekerja migran kita di negara lain,” kata Aminudin.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Australia, Mukhamad Najib. “Dengan rekognisi UNESCO terhadap bahasa Indonesia, muncul gagasan baru bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di Australia bukan lagi hanya karena faktor geografis negara kita yang bertetangga, namun karena sudah menjadi bahasa penting untuk ekonomi dan pengetahuan,” terang Najib.
Baca juga: Bikin Bangga, Ini 10 Alasan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO
Lebih lanjut, Najib menjelaskan tentang program-program terkait bahasa Indonesia di negara akreditasinya. “Di sebagian besar negara-negara bagian Australia, bahasa Indonesia sudah menjadi compulsory di sekolah dasar," ungkapnya.
Sementara untuk perguruan tinggi, saat ini ada 12 kampus yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ada semangat baru untuk menghidupkan bahasa Indonesia di kampus-kampus karena pemerintah federal Australia sendiri sedang menggencarkan Asia Literacy.
"Di sini, masyarakat melihat bahasa Indonesia sebagai kunci untuk mengakses peluang pendidikan, pekerjaan, dan kolaborasi bisnis di Indonesia,” ujarnya.
Najib juga mengungkapkan harapannya mengenai pengembangan program-program internasionalisasi bahasa Indonesia yang akan datang.
"Melalui kemitraan yang kuat, kita dapat meningkatkan mutu program, memperluas jaringan, dan mempromosikan bahasa Indonesia ke tingkat internasional dengan lebih efektif,” pungkasnya.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ( Badan Bahasa ) Kemendikbudristek E. Aminuddin Aziz pada webinar Bangga Bahasa Indonesia Mendunia.
Aminuddin menjelaskan, Selain itu, terdapat lebih dari 300 lembaga yang bermitra dengan Indonesia, serta 172-ribu pemelajar aktif bahasa Indonesia.
Dia menyoroti bagaimana semakin meningkatnya minat masyarakat global dalam mempelajari bahasa Indonesia. Selain rekognisi dari UNESCO, sebaran penggunaan bahasa Indonesia secara internasional juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca juga: Kecerdasan Artifisial Jadi Kata Tahun Ini Versi Badan Bahasa
Tentunya hal tersebut dapat terjadi berkat kontribusi pihak-pihak yang berperan aktif dalam upaya mendukung kampanye internasionalisasi bahasa Indonesia.
"Pertama adalah perwakilan Indonesia di luar negeri, baik itu KBRI maupun KJRI, sebagai ujung tombak Indonesia di negara akreditasi," katanya, melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).
Kedua, para mitra perguruan tinggi yang mengajarkan bahasa Indonesia untuk kajian-kajian komunikasi. Ketiga, para guru BIPA dan pemberdayaan mitra diaspora Indonesia di negara setempat.
"Keempat, para peneliti yang gencar untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di lingkungan mereka. Kemudian, tentu saja pekerja migran kita di negara lain,” kata Aminudin.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Australia, Mukhamad Najib. “Dengan rekognisi UNESCO terhadap bahasa Indonesia, muncul gagasan baru bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di Australia bukan lagi hanya karena faktor geografis negara kita yang bertetangga, namun karena sudah menjadi bahasa penting untuk ekonomi dan pengetahuan,” terang Najib.
Baca juga: Bikin Bangga, Ini 10 Alasan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO
Lebih lanjut, Najib menjelaskan tentang program-program terkait bahasa Indonesia di negara akreditasinya. “Di sebagian besar negara-negara bagian Australia, bahasa Indonesia sudah menjadi compulsory di sekolah dasar," ungkapnya.
Sementara untuk perguruan tinggi, saat ini ada 12 kampus yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ada semangat baru untuk menghidupkan bahasa Indonesia di kampus-kampus karena pemerintah federal Australia sendiri sedang menggencarkan Asia Literacy.
"Di sini, masyarakat melihat bahasa Indonesia sebagai kunci untuk mengakses peluang pendidikan, pekerjaan, dan kolaborasi bisnis di Indonesia,” ujarnya.
Najib juga mengungkapkan harapannya mengenai pengembangan program-program internasionalisasi bahasa Indonesia yang akan datang.
"Melalui kemitraan yang kuat, kita dapat meningkatkan mutu program, memperluas jaringan, dan mempromosikan bahasa Indonesia ke tingkat internasional dengan lebih efektif,” pungkasnya.
(nnz)