Teknik Informatika Ubaya Gelar IT Preneur Festival 2020
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 membatasi pergerakan masyarakat termasuk aktivitas sosial dan ekonomi. Namun, dibalik itu semua rupanya terdapat peluang dan kesempatan bagi generasi muda untuk terus berkarya. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini mendorong Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) bersama Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (Apvokasi) Pengurus Provinsi Jawa Timur menggelar IT Preneur Festival 2020 dengan tema “Pelajar Jatim Unggul, Tangguh, Inovatif, dan Kreatif Songsong Era New Normal.
Ketua Panitia Acara, Mohammad Farid Naufal,menyampaikan bahwa Ubaya memandang kegiatan ini sebagai upaya dalam peningkatan entrepreneur terutama berbasis teknologi informasi atau seing disebut IT Preneur atau Digital Preneur. Kegiatan ini tidak hanya terbuka untuk masyarakat umum, namun juga dapat diikuti oleh pelajar. (Baca juga: 2021, Indonesia Target Miliki Vaksin Merah Putih )
“Data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur menunjukkan lebih dari satu juta pelajar bersekolah di SMA/SMK/MA pada 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Jumlah ini merupakan angka yang potensial untuk digodok menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, khususnya di bidang teknologi informasi,” ungkap Naufal, sapaan akrab Dosen Prodi Teknik Informatika Ubaya.
Kegiatan IT Preneur Festival 2020 digelar dengan serangkaian acara berupa talk show dan workshop yang akan dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 25 Agustus 2020. Talk show “Puncak acara IT Preneur Festival adalah Business Plan Competition (BPC). Lomba pembuatan business plan bagi pelajar SMA/SMK/MA se-Jawa Timur dan babak final pada 8 September 2020.
"Semuanya berlangsung secara daring (online). Diharapkan melalui event ini muncul semangat IT Preneur bagi para pelajar Jatim,” jelas Naufal. (Baca juga: Seleksi CPNS 2021 Akan Dibuka dengan Formasi Terbatas )
Peresmian kegiatan IT Preneur Festival 2020 ini dihadiri oleh tiga narasumber sebagai pembicara. Tiga narasumber yang hadir yaitu Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Kurniawan Harry P, Ketua Apvokasi Jawa Timur Dr. Ir. Jamhadi dan Rektor Universitas Surabaya (Ubaya), Ir. Benny Lianto.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kurniawan Harry mengungkapkan, jika revolusi industri 4.0 sudah merambah di setiap kehidupan manusia. Industri diharapkan semakin efisien. Namun, ada risiko SDM diganti mesin atau robot. Hal ini disebabkan karena teknologi 4.0 menerapkan teknologi cerdas berbasis TI (Teknologi Informasi) yang mempengaruhi pelbagai bidang kehidupan manusia. Berdasarkan data BPS Jatim pada Triwulan II tahun 2020, Jatim merupakan peringkat dua penyumbang perekonomian terbesar di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,93 persen.
"Pertumbuhan ekonomi terbesar Jatim adalah pada bidang informasi dan komunikasi. Artinya, Jatim siap menyongsong era 4.0. Bidang ini menyumbang 10,39 persen, berkontribusi terbesar. Disusul oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta ketiga baru pertanian. Ini juga berarti peluang kerja pada bidang TI masih terbuka luas,” papar Kurniawan Harry.
Selain itu, Kurniawan Harry menyebutkan bahwa di Jatim pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat besar. TI bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan UMKM. Melalui TI maka proses produksi, promosi, serta distribusi dapat dipercepat dan dibuat seefisien mungkin.
“Saya mengapresiasi kepada Ubaya dan Apvokasi Jatim yang menggelar IT Preneur Festival 2020 dalam menyongsong era new normal. Semoga upaya ini berdampak positif terhadap masyarakat Jatim khususnya pelajar,” terangnya.
Ketua Panitia Acara, Mohammad Farid Naufal,menyampaikan bahwa Ubaya memandang kegiatan ini sebagai upaya dalam peningkatan entrepreneur terutama berbasis teknologi informasi atau seing disebut IT Preneur atau Digital Preneur. Kegiatan ini tidak hanya terbuka untuk masyarakat umum, namun juga dapat diikuti oleh pelajar. (Baca juga: 2021, Indonesia Target Miliki Vaksin Merah Putih )
“Data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur menunjukkan lebih dari satu juta pelajar bersekolah di SMA/SMK/MA pada 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Jumlah ini merupakan angka yang potensial untuk digodok menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, khususnya di bidang teknologi informasi,” ungkap Naufal, sapaan akrab Dosen Prodi Teknik Informatika Ubaya.
Kegiatan IT Preneur Festival 2020 digelar dengan serangkaian acara berupa talk show dan workshop yang akan dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 25 Agustus 2020. Talk show “Puncak acara IT Preneur Festival adalah Business Plan Competition (BPC). Lomba pembuatan business plan bagi pelajar SMA/SMK/MA se-Jawa Timur dan babak final pada 8 September 2020.
"Semuanya berlangsung secara daring (online). Diharapkan melalui event ini muncul semangat IT Preneur bagi para pelajar Jatim,” jelas Naufal. (Baca juga: Seleksi CPNS 2021 Akan Dibuka dengan Formasi Terbatas )
Peresmian kegiatan IT Preneur Festival 2020 ini dihadiri oleh tiga narasumber sebagai pembicara. Tiga narasumber yang hadir yaitu Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Kurniawan Harry P, Ketua Apvokasi Jawa Timur Dr. Ir. Jamhadi dan Rektor Universitas Surabaya (Ubaya), Ir. Benny Lianto.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kurniawan Harry mengungkapkan, jika revolusi industri 4.0 sudah merambah di setiap kehidupan manusia. Industri diharapkan semakin efisien. Namun, ada risiko SDM diganti mesin atau robot. Hal ini disebabkan karena teknologi 4.0 menerapkan teknologi cerdas berbasis TI (Teknologi Informasi) yang mempengaruhi pelbagai bidang kehidupan manusia. Berdasarkan data BPS Jatim pada Triwulan II tahun 2020, Jatim merupakan peringkat dua penyumbang perekonomian terbesar di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,93 persen.
"Pertumbuhan ekonomi terbesar Jatim adalah pada bidang informasi dan komunikasi. Artinya, Jatim siap menyongsong era 4.0. Bidang ini menyumbang 10,39 persen, berkontribusi terbesar. Disusul oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta ketiga baru pertanian. Ini juga berarti peluang kerja pada bidang TI masih terbuka luas,” papar Kurniawan Harry.
Selain itu, Kurniawan Harry menyebutkan bahwa di Jatim pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat besar. TI bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan UMKM. Melalui TI maka proses produksi, promosi, serta distribusi dapat dipercepat dan dibuat seefisien mungkin.
“Saya mengapresiasi kepada Ubaya dan Apvokasi Jatim yang menggelar IT Preneur Festival 2020 dalam menyongsong era new normal. Semoga upaya ini berdampak positif terhadap masyarakat Jatim khususnya pelajar,” terangnya.