Berjumpa dengan Menlu Retno, SMA Labschool Jakarta Wakili Indonesia pada Simulasi Sidang PBB di AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - SMA Labschool Jakarta mewakili Indonesia dalam kompetisi tahunan simulasi sidang PBB skala internasional. Bertajuk Harvard Model United Nations (HMUN), yang diadakan Universitas Harvard pada 25-28 Januari 2024 di Hotel Sheraton, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Puncak kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa dalam rangkaian HMUN 2024 kali ini dirasakan delegasi SMA Labschool Jakarta. Para siswa berjumpa Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri yang tengah mengikuti agenda sidang di Dewan Keamanan PBB.
"Di tengah padatnya acara beliau, Bu menteri bersedia meluangkan waktunya mengunjungi kami saat mendengar delegasi Labschool juga sedang berada di Markas Besar PBB, New York, Senin 22 Januari 2024," kata Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro, dalam keterangan resmi, Sabtu (27/1/2024).
Baca juga: 29 Siswa SMA Labschool Jakarta Wakili Indonesia di AYIMUN Malaysia
Dalam pertemuan itu, Menlu yang didampingi Duta Besar Indonesia untuk PBB, Arrmanatha Nasir serta diplomat lainnya memberi wejangan kepada para siswa, agar tetap optimistis menatap masa depan, membangun koneksi global, dan ikut berpartisipasi dalam membangun dunia yang lebih baik. Sebab tantangan generasi ke depan makin kompleks.
Menlu Retno juga mengutarakan peran aktif dan strategis Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Kembali ke HMUN, kompetisi HMUN 2024 adalah persidangan yang ke-71, usia yang cukup tua. Harvard MUN adalah ajang lomba simulasi sidang PBB tertua dan paling bergengsi di dunia.
SMA Labschool Jakarta rutin mengikuti HMUN sejak 2014. Kali ini sekolah yang berlokasi di Jakarta Timur tersebut membawa 40 siswa bersama guru pembimbing Satriwan Salim, Nuniek Qurniasih, Iwan Kurniadi dan kepala sekolah Suparno Sastro.
Angela Dela Cruz, Sekretaris Jenderal HMUN 2024 dalam pidato pembukaan menyampaikan Harvard MUN 2024 diikuti 4.000 siswa sekolah menengah, yang berasal dari 250 sekolah dari 50 negara.
Suparno Sastro mengatakan, keikutsertaan Labschool dalam HMUN menjadi tantangan untuk menguji wawasan dan keterampilan berdebat dan bernegosiasi siswa. Sekaligus momentum membangun kolaborasi dan jejaring internasional.
Baca juga: Labschool Berikan Ruang Aktualisasi Siswa lewat Konser Musik Klasik
"Kesempatan mahal bagi siswa kami membangun dialog dalam kebinekaan global, nalar kritis, mensimulasikan diri seperti diplomat, dan kreatif membuat resolusi. Menjadi wujud nyata pengembangan Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka," ucapnya.
Dia melanjutkan, para siswa sudah mengikuti serangkaian pelatihan selama empat bulan di sekolah.
"Kami ingin performa siswa optimal. Kesempatan luar biasa memenuhi undangan Harvard. Meskipun kompetisi menang kalah biasa. Tapi membangun percaya diri dan mengasah kepemimpinan di antara 4.000 siswa dari 50 negara, itu yang luar biasa," ungkap doktor UNJ ini.
Muhammad Rafi Rahmadana salah satu delegasi mengatakan, menginjakkan kaki di Amerika Serikat lalu mengikuti HMUN dan berkunjung ke Universitas Harvard adalah impiannya.
"Rangkaian HMUN itu lumayan berat, kami dilatih berbulan-bulan untuk debat, negosiasi, memimpin aliansi, riset, membuat position paper. Apalagi di sini sedang musim dingin sampai minus 7 derajat, beda banget sama Indonesia. Tapi saya terharu bahagia bisa ke Harvard," pungkasnya.
Dikunjungi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Puncak kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa dalam rangkaian HMUN 2024 kali ini dirasakan delegasi SMA Labschool Jakarta. Para siswa berjumpa Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri yang tengah mengikuti agenda sidang di Dewan Keamanan PBB.
"Di tengah padatnya acara beliau, Bu menteri bersedia meluangkan waktunya mengunjungi kami saat mendengar delegasi Labschool juga sedang berada di Markas Besar PBB, New York, Senin 22 Januari 2024," kata Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro, dalam keterangan resmi, Sabtu (27/1/2024).
Baca juga: 29 Siswa SMA Labschool Jakarta Wakili Indonesia di AYIMUN Malaysia
Dalam pertemuan itu, Menlu yang didampingi Duta Besar Indonesia untuk PBB, Arrmanatha Nasir serta diplomat lainnya memberi wejangan kepada para siswa, agar tetap optimistis menatap masa depan, membangun koneksi global, dan ikut berpartisipasi dalam membangun dunia yang lebih baik. Sebab tantangan generasi ke depan makin kompleks.
Menlu Retno juga mengutarakan peran aktif dan strategis Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Bersaing dengan 4.000 Siswa Berbagai Negara
Kembali ke HMUN, kompetisi HMUN 2024 adalah persidangan yang ke-71, usia yang cukup tua. Harvard MUN adalah ajang lomba simulasi sidang PBB tertua dan paling bergengsi di dunia.
SMA Labschool Jakarta rutin mengikuti HMUN sejak 2014. Kali ini sekolah yang berlokasi di Jakarta Timur tersebut membawa 40 siswa bersama guru pembimbing Satriwan Salim, Nuniek Qurniasih, Iwan Kurniadi dan kepala sekolah Suparno Sastro.
Angela Dela Cruz, Sekretaris Jenderal HMUN 2024 dalam pidato pembukaan menyampaikan Harvard MUN 2024 diikuti 4.000 siswa sekolah menengah, yang berasal dari 250 sekolah dari 50 negara.
Suparno Sastro mengatakan, keikutsertaan Labschool dalam HMUN menjadi tantangan untuk menguji wawasan dan keterampilan berdebat dan bernegosiasi siswa. Sekaligus momentum membangun kolaborasi dan jejaring internasional.
Baca juga: Labschool Berikan Ruang Aktualisasi Siswa lewat Konser Musik Klasik
"Kesempatan mahal bagi siswa kami membangun dialog dalam kebinekaan global, nalar kritis, mensimulasikan diri seperti diplomat, dan kreatif membuat resolusi. Menjadi wujud nyata pengembangan Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka," ucapnya.
Dia melanjutkan, para siswa sudah mengikuti serangkaian pelatihan selama empat bulan di sekolah.
"Kami ingin performa siswa optimal. Kesempatan luar biasa memenuhi undangan Harvard. Meskipun kompetisi menang kalah biasa. Tapi membangun percaya diri dan mengasah kepemimpinan di antara 4.000 siswa dari 50 negara, itu yang luar biasa," ungkap doktor UNJ ini.
Muhammad Rafi Rahmadana salah satu delegasi mengatakan, menginjakkan kaki di Amerika Serikat lalu mengikuti HMUN dan berkunjung ke Universitas Harvard adalah impiannya.
"Rangkaian HMUN itu lumayan berat, kami dilatih berbulan-bulan untuk debat, negosiasi, memimpin aliansi, riset, membuat position paper. Apalagi di sini sedang musim dingin sampai minus 7 derajat, beda banget sama Indonesia. Tapi saya terharu bahagia bisa ke Harvard," pungkasnya.
(nnz)