Menjadi Manusia Paket Komplit dengan Grooming, Ini Penjelasannya!
loading...
A
A
A
BEKASI - Di era modern ini, grooming menjadi salah satu kunci penting dalam meraih kesuksesan. Tak hanya penampilan fisik yang menarik ataupun pintar akademik, tetapi juga mental yang positif dan citra diri yang kuat. Di sinilah peran seorang guru grooming menjadi vital. Setidaknya pesan inilah yang disampaikan dalam peluncuran School of Grooming di Rumah Perubahan, Kota Bekasi pekan ini.
Peluncuran dilakukan oleh pimpinan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali dan CEO Guru Grooming Yulie Hartanto. Acara juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam kesempatan tersebut, Gaby Hartanto, putri tercinta Yulie Hartanto juga turut berbagi pengalamannya dan disambut antusias awak media. Dara 21 tahun yang telah lulus dengan predikat Cumlaude dari universitas ternama di Amerika Serikat ini memberi kesan kemandirian serta kepercayaan dirinya yang kuat.
Dalam perkenalannya, Yulie menyatakan bahwa Gaby adalah hasil didikan grooming-nya. “ Sebelum saya mengajarkan grooming ini pada orang lain, saya sudah menerapkannya pada anak-anak. Dan pada suatu ketika ada sahabat dan sekaligus penasehat saya, mengatakan bahwa saya memiliki sesuatu untuk membantu menumbuhkembangkan anak Indonesia,” ujarnya.
Yulie mengisahkan, sahabatnya tersebut melihat tumbuh kembang anaknya yang dinilainya sangat bagus. Ia lalu mendorongnya agar menjadi guru grooming. “Dia bilang jadi guru supaya anak-anak Indonesia bisa dibantu tumbuh kembang seperti mengembangkan anakmu,” katanya.
Dengan dorongan orang sekitar, dan passion-nya, ia membuka pendidikan yang dinamakan Guru Grooming. Dan kini Guru Grooming hadir di Rumah Perubahan dengan program School of Grooming.
CEO Guru Grooming Yulie Hartanto saat memberi sambutan dalam peluncuran School of Grooming. Foto: Aldi Chandra Setiawan/ Inews Media Grup.
Terkait keberadaan program ini, Prof. Rhenald Kasali menyampaikan, ilmu grooming ini dinilai sangat penting baik bagi diri seseorang maupun lembaga. Apalagi seiring perkembangan waktu, penerimaan manusia pada sesama mengalami dinamika. Dan kehadiran School of Grooming saat ini dinilai sangat tepat.
“Saat ini kita tidak hanya dituntut untuk memiliki mindset yang kuat, tetapi juga penerimaan diri dari orang sekitar. Jadi kita tidak hanya apa yang ada dalam diri kita tetapi juga menempatkan diri. Bukan karena pakaian yang mahal dan berlebihan tapi yang pas dan sesuai. Ini pernah populer di zamannya Mien Uno. Lalu waktu berjalan, dan terjadi kekosongan, dan masyarakat sering abai dan lupa,” katanya.
Prof. Rhenald juga berharap, School of Grooming bisa menjadikan manusia bisa bermanfaat bagi orang lain serta mudah diterima dan lebih tangkas dalam melakukan pekerjaan kita masing-masing.Harapannya, bisa menjadikan keadaan lebih baik, “ ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Menteri Budi Karya Sumadi. Ia sangat mengapresiasi kehadiran School of Grooming di tengah-tengah masyarakat dan bahkan menjadi keharusan.
“Pak Presiden selalu mengatakan bahwa SDM itu adalah modal yang harus kita kapitalisasi dan improve. Jadi ini menjadi penting sekali, karena ada sekolah formal, tapi sekolah formal kadang mengajarkan kepandaian saja, tetapi tidak pandai dalam hal-hal yang lain yang bahkan grooming sangat penting sekali," kata Budi.
Kehadiran program ini, ucap Budi memberikan kesegaran pola pikir bagi anak-anak muda di Indonesia. Menurutnya tema-tema yang ditawarkan sangat substansial dan penting bagi anak-anak muda, yang tengah meniti berkarier. Ia menegaskan program seperti ini mampu mindset menjadi positif.
"Oleh karenanya, ini saya sangat apresiasi dan Insyaallah ini bisa memberikan katakanlah langkah-langkah tertentu yang tidak formal yang dilakukan pemerintah, dan ini menjadi satu kekuatan sendiri, dan bisa jadi menjadi semacam contoh bagi masyarakat," tuturnya.
Manusia Paket Komplit
Lebih lanjut Yulie menyatakan, ilmu grooming mengajak untuk menjadi manusia paket komplit 3B yaitu brain, beauty, behavior yang ketiganya harus dimiliki dan harus sejajar berjalan.
Itulah sebabnya, ia sangat berkeinginan untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk tumbuh bersama agar dapat mencapai taraf hidup yang diinginkan.
Ia menyatakan, siapapun dapat belajar dari School of Grooming, baik pria maupun wanita, dari berbagai usia dan latar belakang. Bagi para profesional, grooming dapat membantu mereka untuk tampil lebih percaya diri dan kompeten di tempat kerja. Bagi Ibu Rumah Tangga, grooming juga sangat penting, untuk membantu mereka tampil percaya diri sehingga bisa melayani keluarga dengan bahagia.
Ada sejumlah materi menarik, kata Yulie dalam pembelajaran grooming. Ia kemudian memberi contoh, mengenai ilmu perawatan diri. Dalam ilmu perawatan diri, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai cara merawat kulit dan rambut, memilih pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh dan kepribadian, memakai makeup yang natural dan profesional hingga menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
" Untuk merawat diri sebenarnya tidak mahal. Contohnya, kita tidak perlu membeli baju mahal untuk tampil percaya diri. Namun cukup memadupadankan baju yang memang cocok dengan kepribadian kita baik warna maupun modelnya, " katanya.
Begitu pula untuk merawat kulit. Menurutnya ada cara-cara yang efisien bahkan ekonomis namun hasilnya memukau. "Kita bisa menggunakan telur yang siapapun bisa menjangkau untuk perawatan kulit. "
Membangun mental positif juga menjadi materi wajib. Ia menyadari, masyarakat Indonesia yang kepercayaan dirinya kurang dibandingkan kepercayaan diri orang-orang barat. "Di Amerika orang yang homeless memiliki kepercayaan diri yang lebih dibanding orang kita yang memiliki posisi manajer, " katanya.
Salah satu sebabnya adalah, di negara maju program grooming diajarkan di sekolah. “Nah, di sini di negara berkembang belum. Makanya, yuk kita belajar bersama. Saya tidak mengajarkan leadership untuk memimpin orang lain. Tapi kalau kamu bisa memimpin diri sendiri, sudah pasti kamu bisa memimpin orang lain.“ ucapnya menutup sesi wawancara dengan iNews Media Group.
Peluncuran dilakukan oleh pimpinan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali dan CEO Guru Grooming Yulie Hartanto. Acara juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam kesempatan tersebut, Gaby Hartanto, putri tercinta Yulie Hartanto juga turut berbagi pengalamannya dan disambut antusias awak media. Dara 21 tahun yang telah lulus dengan predikat Cumlaude dari universitas ternama di Amerika Serikat ini memberi kesan kemandirian serta kepercayaan dirinya yang kuat.
Dalam perkenalannya, Yulie menyatakan bahwa Gaby adalah hasil didikan grooming-nya. “ Sebelum saya mengajarkan grooming ini pada orang lain, saya sudah menerapkannya pada anak-anak. Dan pada suatu ketika ada sahabat dan sekaligus penasehat saya, mengatakan bahwa saya memiliki sesuatu untuk membantu menumbuhkembangkan anak Indonesia,” ujarnya.
Yulie mengisahkan, sahabatnya tersebut melihat tumbuh kembang anaknya yang dinilainya sangat bagus. Ia lalu mendorongnya agar menjadi guru grooming. “Dia bilang jadi guru supaya anak-anak Indonesia bisa dibantu tumbuh kembang seperti mengembangkan anakmu,” katanya.
Dengan dorongan orang sekitar, dan passion-nya, ia membuka pendidikan yang dinamakan Guru Grooming. Dan kini Guru Grooming hadir di Rumah Perubahan dengan program School of Grooming.
CEO Guru Grooming Yulie Hartanto saat memberi sambutan dalam peluncuran School of Grooming. Foto: Aldi Chandra Setiawan/ Inews Media Grup.
Terkait keberadaan program ini, Prof. Rhenald Kasali menyampaikan, ilmu grooming ini dinilai sangat penting baik bagi diri seseorang maupun lembaga. Apalagi seiring perkembangan waktu, penerimaan manusia pada sesama mengalami dinamika. Dan kehadiran School of Grooming saat ini dinilai sangat tepat.
“Saat ini kita tidak hanya dituntut untuk memiliki mindset yang kuat, tetapi juga penerimaan diri dari orang sekitar. Jadi kita tidak hanya apa yang ada dalam diri kita tetapi juga menempatkan diri. Bukan karena pakaian yang mahal dan berlebihan tapi yang pas dan sesuai. Ini pernah populer di zamannya Mien Uno. Lalu waktu berjalan, dan terjadi kekosongan, dan masyarakat sering abai dan lupa,” katanya.
Prof. Rhenald juga berharap, School of Grooming bisa menjadikan manusia bisa bermanfaat bagi orang lain serta mudah diterima dan lebih tangkas dalam melakukan pekerjaan kita masing-masing.Harapannya, bisa menjadikan keadaan lebih baik, “ ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Menteri Budi Karya Sumadi. Ia sangat mengapresiasi kehadiran School of Grooming di tengah-tengah masyarakat dan bahkan menjadi keharusan.
“Pak Presiden selalu mengatakan bahwa SDM itu adalah modal yang harus kita kapitalisasi dan improve. Jadi ini menjadi penting sekali, karena ada sekolah formal, tapi sekolah formal kadang mengajarkan kepandaian saja, tetapi tidak pandai dalam hal-hal yang lain yang bahkan grooming sangat penting sekali," kata Budi.
Kehadiran program ini, ucap Budi memberikan kesegaran pola pikir bagi anak-anak muda di Indonesia. Menurutnya tema-tema yang ditawarkan sangat substansial dan penting bagi anak-anak muda, yang tengah meniti berkarier. Ia menegaskan program seperti ini mampu mindset menjadi positif.
"Oleh karenanya, ini saya sangat apresiasi dan Insyaallah ini bisa memberikan katakanlah langkah-langkah tertentu yang tidak formal yang dilakukan pemerintah, dan ini menjadi satu kekuatan sendiri, dan bisa jadi menjadi semacam contoh bagi masyarakat," tuturnya.
Manusia Paket Komplit
Lebih lanjut Yulie menyatakan, ilmu grooming mengajak untuk menjadi manusia paket komplit 3B yaitu brain, beauty, behavior yang ketiganya harus dimiliki dan harus sejajar berjalan.
Itulah sebabnya, ia sangat berkeinginan untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk tumbuh bersama agar dapat mencapai taraf hidup yang diinginkan.
Ia menyatakan, siapapun dapat belajar dari School of Grooming, baik pria maupun wanita, dari berbagai usia dan latar belakang. Bagi para profesional, grooming dapat membantu mereka untuk tampil lebih percaya diri dan kompeten di tempat kerja. Bagi Ibu Rumah Tangga, grooming juga sangat penting, untuk membantu mereka tampil percaya diri sehingga bisa melayani keluarga dengan bahagia.
Ada sejumlah materi menarik, kata Yulie dalam pembelajaran grooming. Ia kemudian memberi contoh, mengenai ilmu perawatan diri. Dalam ilmu perawatan diri, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai cara merawat kulit dan rambut, memilih pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh dan kepribadian, memakai makeup yang natural dan profesional hingga menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
" Untuk merawat diri sebenarnya tidak mahal. Contohnya, kita tidak perlu membeli baju mahal untuk tampil percaya diri. Namun cukup memadupadankan baju yang memang cocok dengan kepribadian kita baik warna maupun modelnya, " katanya.
Begitu pula untuk merawat kulit. Menurutnya ada cara-cara yang efisien bahkan ekonomis namun hasilnya memukau. "Kita bisa menggunakan telur yang siapapun bisa menjangkau untuk perawatan kulit. "
Membangun mental positif juga menjadi materi wajib. Ia menyadari, masyarakat Indonesia yang kepercayaan dirinya kurang dibandingkan kepercayaan diri orang-orang barat. "Di Amerika orang yang homeless memiliki kepercayaan diri yang lebih dibanding orang kita yang memiliki posisi manajer, " katanya.
Salah satu sebabnya adalah, di negara maju program grooming diajarkan di sekolah. “Nah, di sini di negara berkembang belum. Makanya, yuk kita belajar bersama. Saya tidak mengajarkan leadership untuk memimpin orang lain. Tapi kalau kamu bisa memimpin diri sendiri, sudah pasti kamu bisa memimpin orang lain.“ ucapnya menutup sesi wawancara dengan iNews Media Group.
(ars)