ITS Kembangkan Alat Penghasil Es Ramah Lingkungan, Ini Keunggulannya
loading...
A
A
A
Sebelum dapat digunakan pada lemari es, arus listrik DC harus diubah menjadi Alternating Current (AC) dengan menggunakan inverter. Sedangkan inverter yang terhubung ke lemari es akan memastikan ketersediaan listrik harian agar produksi es dapat terpenuhi.
Dapat menampung hingga 150 liter air, produksi es dilakukan tiga kali sehari dan dapat digunakan secara komunal oleh kelompok nelayan di Desa Bringsang.
Selain pengembangan alat penghasil es, Irgi dan rekan-rekannya juga melakukan pembinaan digitalisasi pasar untuk nelayan melalui pengenalan e-commerce. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas masyarakat. Tidak hanya menjual tangkapan laut secara langsung, masyarakat juga dapat memanfaatkan berbagai platform untuk menjual dan mendistribusikan olahan makanan ke luar pulau.
Mengusung prinsip berkelanjutan, penelitian ini telah diajukan untuk kompetisi Innovillage 2023 yang diadakan oleh PT Telkom Indonesia dan Telkom University, yang dimulai sejak 25 Oktober 2023 lalu dan akan berakhir pada 9 September 2024. Tim riset ITS sendiri sekarang sudah masuk 150 besar dan berhasil mendapat pendanaan untuk pengembangan produk.
Setelah implementasi tahap akhir, Irgi berharap penelitian ini nantinya dapat menjadi solusi yang aplikatif bagi nelayan lain yang mempunyai permasalahan serupa. “Semoga penelitian ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia,” tutur mahasiswa 2021 ini.
Dapat menampung hingga 150 liter air, produksi es dilakukan tiga kali sehari dan dapat digunakan secara komunal oleh kelompok nelayan di Desa Bringsang.
Selain pengembangan alat penghasil es, Irgi dan rekan-rekannya juga melakukan pembinaan digitalisasi pasar untuk nelayan melalui pengenalan e-commerce. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas masyarakat. Tidak hanya menjual tangkapan laut secara langsung, masyarakat juga dapat memanfaatkan berbagai platform untuk menjual dan mendistribusikan olahan makanan ke luar pulau.
Mengusung prinsip berkelanjutan, penelitian ini telah diajukan untuk kompetisi Innovillage 2023 yang diadakan oleh PT Telkom Indonesia dan Telkom University, yang dimulai sejak 25 Oktober 2023 lalu dan akan berakhir pada 9 September 2024. Tim riset ITS sendiri sekarang sudah masuk 150 besar dan berhasil mendapat pendanaan untuk pengembangan produk.
Setelah implementasi tahap akhir, Irgi berharap penelitian ini nantinya dapat menjadi solusi yang aplikatif bagi nelayan lain yang mempunyai permasalahan serupa. “Semoga penelitian ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia,” tutur mahasiswa 2021 ini.
(wyn)