P2G Khawatir Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis akan Korbankan Upah Guru Honorer

Minggu, 03 Maret 2024 - 08:39 WIB
loading...
P2G Khawatir Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis akan Korbankan Upah Guru Honorer
Simulasi program makan siang gratis di SMPN 2 Curug Tangerang. Foto/YouTube SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak rencana pemakaian dana BOS untuk program makan siang gratis . Sebab dana BOS yang selalu turun tiap tahun bisa mengorbankan upah guru honorer.

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri mengatakan, selama ini gaji atau upah para guru honorer diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sumbernya dari APBN.

P2G dengan tegas menolak pemakaian dana BOS untuk program makan siang gratis itu karena meski sudah dibiayai dari APBN, namun negara pun belum mampu mensejahterakan guru.

Baca juga: P2G Tolak Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS

Iman mengingatkan data menunjukkan bahwa kondisi anggaran dana BOS dari pemerintah pusat itu selalu turun tiap tahun.

“Misal, dari 2022 ke 2023, dana BOS berkurang hingga Rp539 Miliar. Jadi kalau menggunakan dana BOS, dikhawatirkan akan mengorbankan pembiayaan sektor lain yang lebih esensial dalam belanja sekolah, seperti upah guru honorer," katanya, melalui siaran pers, Minggu (3/3/3034).

Iman menuturkan, dengan trend dana BOS yang selalu turun maka wacana makan siang gratis yang sumber pendanaannya dari BOS itu hanya akan menambah persoalan saja.

"Masalahnya dana BOS selalu turun setiap tahun, alih-alih makan siang gratis, sekolah malah tidak bisa membiayai apa pun," ungkapnya.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) P2G, Feriyansyah menambahkan bahwa program semacam ini juga bisa gagal.

Mengutip dari Vox Media, Feri mengungkapkan, di Amerika Serikat awal tahun 2020, program makan siang gratis di sekolah gagal bukan karena pandemik. Tapi karena para siswa tidak mengambil jatah makan siang gratis.

Baca juga: Pemangkasan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis Bikin Sekolah Swasta Bangkrut

"Ternyata label makan siang gratis hanya untuk orang miskin, membuat anak-anak memilih tidak makan dan program ini ditutup di beberapa sekolah. Tentunya ini harus bisa kita hindari jika program ini dijalankan nanti," pesan Feri.

Feri menyatakan, dari penerapan yang sudah dilakukan negara lain maka program makan siang gratis ini harus dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan kondisi lapangan. Misal di negara Uni Eropa, penerapannya berbeda-beda.

Belanda dan Denmark tidak menerapkannya dan tidak masalah untuk mereka. Yang menerapkan makan siang gratis seperti negara Finlandia, Estonia, Swedia, Latvia, dan Lithuania. Namun masing-masing negara tersebut berbeda pendekatannya.

Misal Finlandia, menemukan bahwa pada akhir pekan anak-anak kurang asupan gizi sehingga setiap hari senin ada 20% tambahan daripada hari lain.

“Jadi rencana program ini tidak bisa didiskusikan serampangan, tanpa mengkalkulasikan mulai dari sumber anggaran, teknis, produksi, skema distribusi, partisipasi publik dan sebagainya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rencana pembiayaan program makan siang gratis akan bersumber dari dana BOS yang dikelola Kemendikbudristek. Pemakaian dana BOS untuk kebijakan makan siang gratis ini disampaikan Airlangga saat simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)