3 Contoh Teks Ceramah Singkat Tema Ramadan yang Bisa Dijadikan Referensi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Contoh teks ceramah singkat bertemakan Ramadan ini banyak dicari menjelang atau pada saat bulan puasa. Umumnya ceramah ini disampaikan dalam berbagai acara keagamaan baik di lingkungan sekolah atau masyarakat.
Banyak hal yang dapat diangkat menjadi ceramah ketika Bulan Ramadan, mulai dari keutamaan bulan suci tersebut, manfaat menunaikan ibadah puasa, hingga ceramah yang berkaitan dengan malam turunnya Al-Qur'an atau malam lailatul qadar.
Umat Islam selayaknya memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah SWT perintahkan. Pemahaman terhadap keutamaan dalam melaksanakan setiap amal shaleh akan menjadi penyemangat sekaligus akan mendorong kepada peningkatan ketaqwaan seseorang.
Ramadan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Qur'an). Diturunkannya Al-Qur'an pada bulan Ramadan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadan.
Allah Swt berfirman yang artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185).
Baca juga: 31 Contoh Teks Konjungsi Temporal dalam Kalimat dan Mudah Dipahami
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar” (QS. Al-Qadar: 1). Dan banyak ayat lainnya yang menerangkan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan. Itu sebabnya bulan Ramadhan dijuluki dengan nama syahrul quran (bulan Al-Qur'an).
Bulan ini disebut juga dengan bulan syahrun mubarak. Hal ini adalah berdasarkan pada dalil hadist Nabi Rasulullah SAW yang artinya :”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Tidak hanya itu, setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya.
Puasa ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadan membawa keberkahan tersendiri.
Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk berinfaq dan bersedekah di bulan Ramadan kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.
Kemuliaan bulan Ramadan salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadan yaitu malam lailatul qodar.
Pada bulan Ramadan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadan adalah saat diturunkannya Al Qur'anul Karim.
Allah SWT berfirman yang artinya :”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”(QS.Al Qadr:1-3).
Allah SWT menyediakan Ramadan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi SAW bersabda yang artinya: ”Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim).
Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadan Allah SWT menghapuskan dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadan, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajud) pada bulan Ramadan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR.Bukhari dan Muslim).
Keberkahan kemuliaan di dalam bulan Ramadan adalah bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadan.
Dengan berbagai keutamaan Ramadan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Semoga Ramadan tahun ini akan lebih baik dalam hal amalan ibadah daripada tahun-tahun sebelumnya.
Lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada waktu tersebut, takdir seluruh makhluk ditulis hingga satu tahun ke depan. Meskipun demikian, tulisan takdir tersebut tidak berbeda dengan tulisan takdir yang berada di lauhul mahfudz.
Ada banyak kemuliaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Adapun kemuliaan tersebut yaitu:
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk Dibaca
Waktu turunnya Al-Qur'an pertama kali Lailatul qadar merupakan waktu yang istimewa karena menjadi saksi momen turunnya Al-Qur’an untuk pertama kalinya. Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-Qur’an:
Innaa anzalnahu fii laylatul qadr. Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya (al-qur’an) pada malam lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1).
Lebih baik dari seribu bulan Ibnu Majah meriwayatkan, “Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang terhalang darinya, maka sungguh telah terhalangi kebaikan seluruhnya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).
Dari hadist tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ketika malam lailatul qadar tiba, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Sebab, waktu tersebut adalah waktu yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga, pahala yang kita dapatkan akan besar nilainya.
Allah berfirman dalam ayatnya bahwa keselamatan akan selalu menyertai.
Seperti halnya yang tertuang dalam Surat Al-qadr: Salamun hiya hatta mathla'il fajr Artinya: “Keselamatan pada malam itu hingga terbitnya fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).
Menyambut Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti:
Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak beribadah kepada Allah SWT, tadarusan membaca Alquran. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Aisyah ra menyebut bahwa, “Rasulullah SAW melakukan i'tikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadan sampai beliau meninggal dunia” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengerjakan I'tikaf, maka umat muslim juga turut mengamalkan ibadah sunnah yang dapat mendatangkan pahala.
Menegakkan Sholat Malam, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat (sunnah di malam hari) bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Memperbanyak dzikir yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Memperbanyak dzikir dan mengingat Allah sangat dianjurkan di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Memperbanyak istighfar dan sholawat nabi, salah satu bacaan yang paling sering dan mudah diamalkan di sela-sela kesibukan. Sholawat Nabi Muhammad dapat dipahami dengan membaca artinya dan mengamalkannya.
Semoga dalam Ramadan tahun ini kita semua mendapat keberkahan malam seribu bulan ini. Amin.
Salah satu nama Ramadan adalah bulan kesabaran. Mengapa disebut bulan kesabaran? Karena ibadah utama di bulan ini adalah puasa dan puasa adalah separuh kesabaran.
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa itu separuh kesabaran” (HR. Tirmidzi)
Menahan diri inilah bagian dari pendidikan kesabaran yang Allah canangkan melalui puasa dan Allah telah menyediakan banyak keutamaan untuk orang-orang yang sabar.
Bahwa ulama mengkategorikan kesabaran pada tiga hal:
Sabar terhadap nikmat, sebagai contoh ketika seorang mendapatkan nikmat berupa jabatan, ia harus bersyukur dan bersabar pula dalam menjalankankan jabatannya, sehingga jika ada yang mengajaknya bermaksiat, ia akan mampu menolaknya.
Sabar terhadap musibah, yaitu saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya dikatakan sabar.
Sabar terhadap Ibadah. Salat, Puasa, Zakat adalah implementasi kesabaran kita untuk taat kepada Allah.
Maka barangsiapa yang mampu menjadikan dirinya sebagai orang yang sabar, Allah berjanji dan memberikan hadiah yaitu akan diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat, perlindungan, pertolongan, dan rida-Nya.
Semoga di bulan Ramadan yang juga dikenal sebagai bulan penuh kesabaran ini kita mampu melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah SWT.
Itulah beberapa contoh teks ceramah singkat bertemakan Ramadan yang dapat digunakan untuk mengisi berbagai kegiatan keagamaan.
Banyak hal yang dapat diangkat menjadi ceramah ketika Bulan Ramadan, mulai dari keutamaan bulan suci tersebut, manfaat menunaikan ibadah puasa, hingga ceramah yang berkaitan dengan malam turunnya Al-Qur'an atau malam lailatul qadar.
3 Contoh Teks Ceramah Singkat Tema Ramadan
1. Contoh Teks Ceramah Keutamaan Bulan Ramadan
Umat Islam selayaknya memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah SWT perintahkan. Pemahaman terhadap keutamaan dalam melaksanakan setiap amal shaleh akan menjadi penyemangat sekaligus akan mendorong kepada peningkatan ketaqwaan seseorang.
Ramadan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Qur'an). Diturunkannya Al-Qur'an pada bulan Ramadan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadan.
Allah Swt berfirman yang artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185).
Baca juga: 31 Contoh Teks Konjungsi Temporal dalam Kalimat dan Mudah Dipahami
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar” (QS. Al-Qadar: 1). Dan banyak ayat lainnya yang menerangkan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan. Itu sebabnya bulan Ramadhan dijuluki dengan nama syahrul quran (bulan Al-Qur'an).
Bulan ini disebut juga dengan bulan syahrun mubarak. Hal ini adalah berdasarkan pada dalil hadist Nabi Rasulullah SAW yang artinya :”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Tidak hanya itu, setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya.
Puasa ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadan membawa keberkahan tersendiri.
Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk berinfaq dan bersedekah di bulan Ramadan kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.
Kemuliaan bulan Ramadan salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadan yaitu malam lailatul qodar.
Pada bulan Ramadan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadan adalah saat diturunkannya Al Qur'anul Karim.
Allah SWT berfirman yang artinya :”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”(QS.Al Qadr:1-3).
Allah SWT menyediakan Ramadan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi SAW bersabda yang artinya: ”Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim).
Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadan Allah SWT menghapuskan dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadan, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajud) pada bulan Ramadan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR.Bukhari dan Muslim).
Keberkahan kemuliaan di dalam bulan Ramadan adalah bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadan.
Dengan berbagai keutamaan Ramadan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Semoga Ramadan tahun ini akan lebih baik dalam hal amalan ibadah daripada tahun-tahun sebelumnya.
2. Contoh Teks Ceramah Malam Lailatul Qadar
Lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada waktu tersebut, takdir seluruh makhluk ditulis hingga satu tahun ke depan. Meskipun demikian, tulisan takdir tersebut tidak berbeda dengan tulisan takdir yang berada di lauhul mahfudz.
Ada banyak kemuliaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Adapun kemuliaan tersebut yaitu:
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk Dibaca
Waktu turunnya Al-Qur'an pertama kali Lailatul qadar merupakan waktu yang istimewa karena menjadi saksi momen turunnya Al-Qur’an untuk pertama kalinya. Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-Qur’an:
Innaa anzalnahu fii laylatul qadr. Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya (al-qur’an) pada malam lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1).
Lebih baik dari seribu bulan Ibnu Majah meriwayatkan, “Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang terhalang darinya, maka sungguh telah terhalangi kebaikan seluruhnya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).
Dari hadist tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ketika malam lailatul qadar tiba, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Sebab, waktu tersebut adalah waktu yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga, pahala yang kita dapatkan akan besar nilainya.
Allah berfirman dalam ayatnya bahwa keselamatan akan selalu menyertai.
Seperti halnya yang tertuang dalam Surat Al-qadr: Salamun hiya hatta mathla'il fajr Artinya: “Keselamatan pada malam itu hingga terbitnya fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).
Menyambut Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti:
Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak beribadah kepada Allah SWT, tadarusan membaca Alquran. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Aisyah ra menyebut bahwa, “Rasulullah SAW melakukan i'tikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadan sampai beliau meninggal dunia” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengerjakan I'tikaf, maka umat muslim juga turut mengamalkan ibadah sunnah yang dapat mendatangkan pahala.
Menegakkan Sholat Malam, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat (sunnah di malam hari) bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Memperbanyak dzikir yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Memperbanyak dzikir dan mengingat Allah sangat dianjurkan di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Memperbanyak istighfar dan sholawat nabi, salah satu bacaan yang paling sering dan mudah diamalkan di sela-sela kesibukan. Sholawat Nabi Muhammad dapat dipahami dengan membaca artinya dan mengamalkannya.
Semoga dalam Ramadan tahun ini kita semua mendapat keberkahan malam seribu bulan ini. Amin.
3. Contoh Teks Ceramah tentang Kesabaran saat Berpuasa
Salah satu nama Ramadan adalah bulan kesabaran. Mengapa disebut bulan kesabaran? Karena ibadah utama di bulan ini adalah puasa dan puasa adalah separuh kesabaran.
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa itu separuh kesabaran” (HR. Tirmidzi)
Menahan diri inilah bagian dari pendidikan kesabaran yang Allah canangkan melalui puasa dan Allah telah menyediakan banyak keutamaan untuk orang-orang yang sabar.
Bahwa ulama mengkategorikan kesabaran pada tiga hal:
Sabar terhadap nikmat, sebagai contoh ketika seorang mendapatkan nikmat berupa jabatan, ia harus bersyukur dan bersabar pula dalam menjalankankan jabatannya, sehingga jika ada yang mengajaknya bermaksiat, ia akan mampu menolaknya.
Sabar terhadap musibah, yaitu saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya dikatakan sabar.
Sabar terhadap Ibadah. Salat, Puasa, Zakat adalah implementasi kesabaran kita untuk taat kepada Allah.
Maka barangsiapa yang mampu menjadikan dirinya sebagai orang yang sabar, Allah berjanji dan memberikan hadiah yaitu akan diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat, perlindungan, pertolongan, dan rida-Nya.
Semoga di bulan Ramadan yang juga dikenal sebagai bulan penuh kesabaran ini kita mampu melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah SWT.
Itulah beberapa contoh teks ceramah singkat bertemakan Ramadan yang dapat digunakan untuk mengisi berbagai kegiatan keagamaan.
(nnz)