Berikut 10 Contoh Teks Kultum dalam Berbagai Tema

Selasa, 12 Maret 2024 - 09:15 WIB
loading...
Berikut 10 Contoh Teks Kultum dalam Berbagai Tema
Sejumlah contoh teks kultum ini dapat dijadikan referensi untuk disampaikan dalam berbagai acara. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Sejumlah contoh teks kultum ini dapat dijadikan referensi untuk disampaikan dalam berbagai acara. Mengingat ketika memasuki bulan Ramadan akan banyak acara keagamaan yang diselenggarakan.

Kultum atau kuliah tujuh menit ini pada dasarnya selalu mengacu pada hal-hal bernuansa Agama. Menurut buku Materi Kultum Ustadz Milenial Seni Dakwah Viral Yang Asyik dan Kekinian oleh Ustaz Haidar Musthofa, kultum adalah kegiatan untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama yang disampaikan oleh seorang mubalig dalam waktu tujuh menit.

10 Contoh Teks Kultum

1. Kultum Tema Kematian


Segala puji bagi Allah Sang Pencipta Alam, Sang Maha Esa yang sudah memberikan banyak rezeki kepada kita semua.

Tidak lupa, semoga selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang Insyaallah taat dengan sunah-sunahnya.

Baca juga: 6 Keutamaan Mendengarkan Kultum Tarawih, Penenang Hati di Bulan Suci

Dalam acara yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan kultum mengenai seni menyiapkan kematian.

Sebab sejatinya, mati adalah hal pasti, berbeda dengan hal lain, kematian adalah sebuah keniscayaan.

Sesuai dengan penggalan ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imran: 185)

Namun di antara umat manusia banyak luput akan hal ini. Merasa aman dan nyaman jika kematian akan tak akan dalam waktu dekat.

Akibatnya mereka sering lalai dalam beribadah dan tak jarang justru melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.

Padahal, mengingat mati adalah ciri orang cerdas.

Sementara yang abai dengan kematian, disebut Rasul sebagai manusia yang lemah.

“Orang cerdas adalah orang yang rendah diri dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, dan orang lemah adalah orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsunya dan berangan-angan atas Allah.” (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya)

Lantas, apa yang bisa kita lakukan dalam menyiapkan kematian, selain mengingatnya?

Ada beberapa hal yang perlu kita kerjakan sekarang juga, seperti beramal saleh sekarang juga, minimal dengan hal-hal kecil, menghindari perbuatan tercela, dan lekas bertobat jika berbuat salah.

Ketiga hal di atas adalah cara sederhana, tapi harus diakui sangat sulit dilakukan.

Tak mengapa, cobalah kita lakukan langkah demi langkah setiap harinya, itu karena hal besar semuanya berasal dari langkah kecil.

Terakhir, marilah kita berdoa agar Allah memberikan kematian yang baik kepada kita dan kita bisa dipertemukan kembali di surga Allah. Aamiin.

Itulah materi kultum yang bisa disampaikan. Sekian dari saya, semoga di dalamnya ada manfaat.

2. Kultum Tema Hikmah


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Tak lupa, semoga selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad hingga sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin.

Baca juga: 3 Contoh Teks Ceramah Singkat Tema Ramadan yang Bisa Dijadikan Referensi

Lewat kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan materi kultum singkat mengenai hikmah di balik rintangan.

Pernahkah saudara-saudara menghadapi rintangan yang tak terduga dalam hidup ini?

Ketika segalanya tampak sulit, mari kita renungkan sebuah hikmah yang terkandung di balik setiap rintangan yang Allah berikan kepada kita.

Perumpamaannya adalah seperti berjalan di jalanan yang penuh batu kerikil. Setiap batu adalah ujian yang harus kita lalui.

Kita bisa saja mengeluh dan merasa putus asa, tetapi tahukah saudara bahwa setiap batu itu memberi kesempatan bagi kita untuk menguatkan langkah dan memperkuat iman?

Ketika kesulitan menghampiri, jangan pernah merasa bahwa Allah telah meninggalkan kita. Sebenarnya, Dia hanya ingin melihat seberapa teguh iman kita. Allah Maha Mengetahui bahwa kita mampu melewati rintangan ini.

Ingatlah, bahwa setiap ujian yang kita hadapi adalah bentuk kasih sayang Allah.

Dia tidak ingin kita terjebak dalam kenyamanan dan melupakan-Nya. Rintangan ini hadir agar kita senantiasa mengingat-Nya dan menggantungkan segala harapan hanya kepada-Nya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” (HR. Muslim)

Janganlah meremehkan hikmah di balik rintangan ini. Jadikan setiap ujian sebagai batu loncatan untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah. Dengan ikhlas dan sabar, kita akan mampu menyentuh hati-Nya dan meraih kebahagiaan yang sesungguhnya.

Mari, jadikan setiap rintangan sebagai peluang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Berlalulah ujian ini dengan penuh keimanan dan kesabaran.

Allah tidak akan pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Kita mampu melewatinya dengan baik, karena kita memiliki-Nya di sisi kita.

Sekian kultum singkat yang dapat saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya.

3. Kultum Tema Silaturahmi


Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Allah yang sudah memberikan banyak rezeki bagi kita semua.

Kemudian selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita semua, Nabi Muhammad saw.

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan materi kultum singkat dengan topik menjalin tali silaturahmi.

Tali silaturahmi, sebuah ikatan yang terkadang diabaikan oleh banyak orang. Padahal, tali ini memiliki peran penting dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim.

Baca juga: 3 Contoh Teks Materi Ceramah Salat Tarawih

Banyak hadis yang menyebutkan tentang pentingnya menjalin silaturahmi. Rasulullah bersabda, “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturahmi.” (HR Bukhari)

Mari kita renungkan, apakah kita sudah berusaha menjalin tali silaturahmi dengan baik?

Sudahkah kita menunjukkan kepedulian kepada keluarga, tetangga, teman, atau saudara yang sudah lama tidak bertemu?

Jika belum, mari saat ini kita benahi hubungan-hubungan yang pernah terlupakan. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena tidak menyambungkan tali-tali kebaikan.

Ingatlah bahwa dengan menjalin tali silaturahmi, kita tidak hanya memperkuat ikatan antar sesama Muslim, tetapi juga membuka pintu rezeki dari Allah.

Saat kita saling mengunjungi, bertegur sapa dengan penuh senyum, memberikan dukungan ketika ada kesulitan, dan menghadiri acara kebaikan, itu semua adalah bentuk kebajikan kepada sesama.

Bersikaplah tulus dan ikhlas dalam menjalin tali silaturahmi, karena Allah melihat apa yang ada di dalam hati kita.

Jangan pernah merasa malu atau enggan untuk memulai melakukan perbuatan terpuji karena kebaikan itu selalu bernilai meskipun hanya dengan tindakan kecil.

Itulah kultum singkat yang bisa saya sampaikan, semoga di dalamnya terdapat manfaat.

4. Kultum Tema Berbakti pada Orang Tua


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Tak lupa selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, dan semoga sampai kepada kita.

Pada kultum pendek ini, mari kita berbicara tentang tema yang sangat penting dalam agama dan nilai-nilai sosial kita, yaitu berbakti kepada orang tua.

Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu perintah agama yang memiliki makna mendalam dan nilai luhur.

Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, “Rida Allah Swt. bergantung dari rida kedua orang tua dan murka Allah Swt. bergantung dari kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Hibban)

Berbakti kepada orang tua tidak hanya sebatas kewajiban, tetapi juga mengandung pahala besar. Melalui kasih sayang, perhatian, dan penghormatan kita kepada orang tua, kita dapat menghormati hubungan keluarga yang telah Allah ciptakan.

Berbakti kepada orang tua juga bukan hanya saat mereka masih sehat dan aktif, tetapi juga ketika mereka memasuki usia lanjut dan membutuhkan perhatian ekstra.

Perhatian itu bisa berupa memberikan waktu, dukungan, dan kasih sayang kepada orang tua dalam masa sulit adalah bentuk nyata dari pengabdian kita.

Selain itu, berbakti kepada orang tua juga melibatkan aspek finansial. Membantu mereka dalam kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan adalah wujud nyata dari penghargaan kita terhadap segala pengorbanan yang mereka lakukan selama kita tumbuh dewasa.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman, Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman: 14)

Jadi, mari kita renungkan betapa pentingnya berbakti kepada orang tua dalam kehidupan kita.

Ini adalah peluang besar untuk mendapatkan keridaan Allah, mengamalkan nilai-nilai agama, dan membina hubungan keluarga yang harmonis.

Semoga Allah senantiasa memberi kita kemampuan untuk memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua, serta menjadikan kita anak yang berbakti dan memiliki akhlak yang mulia.

Akhir kata, mari kita perbanyak doa untuk orang tua kita, agar mereka senantiasa dalam lindungan Allah dan diberi kesehatan serta kebahagiaan. Aamiin.

5. Kultum Tema Kematian


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang sudah memberikan banyak rezeki bagi kita semua.

Kemudian, tak lupa, selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat, dan semoga bisa sampai kepada kita umatnya di akhir zaman.

Lewat kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak kita semua untuk senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita.

Salah satu nikmat terbesar yang diberikan kepada kita adalah kehidupan. Namun, kita harus ingat bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara.

Allah Swt. berfirman dalam surat An-Nisa ayat 78:

“Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh.”

Ayat ini menegaskan bahwa kematian adalah hukum Allah yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup, termasuk manusia.

Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari kematian, meskipun dia kaya, terkenal, atau memiliki kekuasaan yang besar.

Aa Gym dalam sebuah ceramah pernah mengatakan, bila kelahiran memang berurutan, tetapi kematian tidak. Ia bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja.

Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia ini. Saat kematian datang, semua harta benda, jabatan, dan kekuasaan yang kita miliki akan menjadi sia-sia.

Pada hari ini, saya mengajak kita semua, khususnya saya, untuk menyadari ihwal kematian. Mari kita sadar dari sekarang bila kematian itu hal pasti.

Ingatlah mati setiap hari, niscaya kita bisa tergerak untuk beribadah dan melakukan hal-hal baik.

Itulah kultum yang dapat saya sampaikan. Semoga di dalamnya ada manfaat bagi kita semua.

6. Kultum Tentang Ramadan


Saudara dan saudari yang dirahmati Allah, Pertama, mari kita ucapkan syukur atas segala nikmat Allah Swt. Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw.

Saudara dan saudari yang dirahmati Allah, Pada 2023 ini atau 1444 Hijriah, kita dipertemukan kembali dengan bulan penuh berkah, yaitu bulan Ramadan. Di bulan kesembilan yang amat spesial ini, para setan dibelenggu dan pintu neraka ditutup.

Hal itu bermakna bahwa ampunan Allah berlaku penuh selama Ramadan. Dengan syarat bahwa niat puasa kita adalah benar hanya untuk Allah.

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa barang siapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya di masa lalu akan diampuni.

Selain itu, dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim juga disebutkan bahwa siapa yang melakukan shalat tarawih karena iman dan mencari pahala, maka dosanya di masa lalu akan diampuni.

Apakah hanya itu saja? Tentu ampunan Allah tidak sebatas itu aja. Masih ada banyak peluang yang bisa kita dapatkan. Misalnya, dengan bersedekah sepanjang Ramadan, atau dengan membaca Al-Qur’an selama Ramadan.

Itu hanya contoh saja, ada banyak amalan di bulan Ramadan yang bisa kita lakukan. Maka dari itu, kita harus memaksimalkannya dan meraih taqwa. Juga tidak lupa kita jaga kesehatan jasmani dan rohani.

Saudara dan saudari yang berbahagia, Demikian kultum yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kesalahan, semoga Allah memberikan hidayah, inayah, dan keberkahan kepada kita semua supaya kita dapat memetik keutamaan bulan Ramadan. Akhir kata, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan.

7. Kultum Tema Keistimewaan Ramadhan


Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk-Nya. Penguasa alam semesta. Karunia-Nya tak terhingga. Selawat dan salam teruntuk junjungan mulia, Muhammad saw. Semoga kita dapat mengikuti sunahnya.

Tak terasa, hari ini kita sudah berada di masa bulan Ramadan, bulan kemuliaan. Bulan yang di dalamya terdapat malam yang lebih utama dan 1000 bulan.

Inilah saat salah satu ibadah teragung, yaitu puasa, wajib dikerjakan. Kita meyakini sepenuh hati bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh keberkahan. Di bulan nan indah ini kita diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa.

Ibadah puasa spesial karena ia benar-benar jalur langsung antara seorang hamba dengan Rabb-Nya. Ibadah ini langsung dinilai oleh Allah Sang Maha Kuasa.

Rasulullah saw. meriwayatkan firman Allah Swt. Dalam hadis Qudsi yang artinya, “Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.” (HR Ahmad dan Muslim).

Pada kesempatan ini izinkan saya untuk memaparkan ulang keutamaan puasa yang dihimpun dari berbagai sumber. Pertama, puasa sebagai penghapus dosa-dosa.

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan, karena penuh keimanan dan mengharap rida Allah maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhori dan Muslim) Selain itu, dalam hadis lain disebutkan bahwa, “Salat wajib lima waktu, (dari) satu Jumat ke Jumat selanjutnya, (dari) Ramadan ke Ramadan, akan dapat menghapuskan dosa-dosa, selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

Dua hadis di atas jelas menunjukkan jika kita berpuasa dengan sebenar-benarnya penuh keimanan, ikhlas demi Allah dan mengharap ganjaran dari-Nya, maka dosa-dosa kita akan diampuni. Kedua, puasa adalah perisai (penghalang).

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan, “Puasa itu perisai (penghalang), yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.” Hadis itu dikuatkan oleh hadis riwayat Imam Nasa’i, “Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak.”

Berdasarkan hadis itu kita meyakini bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang (perisai) dari api neraka kelak. Adapun hal-hal yang merusak puasa di antaranya adalah dusta, menggunjing, memfitnah, dan kemaksiatan lainnya.

Karena itu sudah selazimnya kita menjaga puasa kita agar tetap bermakna. Rasulullah mengingatkan, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang salat malam, tapi tiak mendapatkan dari salatnya kecuali hanya begadang.” (HR Ibnu Majah)

Demikianlah, dua dari banyak keutamaan puasa ini semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan puasa sebaik-baiknya. Allahumma ainna ‘ala dzikrika wasyukrika wahusni ibadatika. Aamiin ya rabbal alamin. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

8. Kultum Tema Malam Lailatul Qadar


Lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada waktu tersebut, takdir seluruh makhluk ditulis hingga satu tahun ke depan. Meskipun demikian, tulisan takdir tersebut tidak berbeda dengan tulisan takdir yang berada di lauhul mahfudz.

Ada banyak kemuliaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Adapun kemuliaan tersebut, yaitu:

Lailatul qadar merupakan waktu yang istimewa karena menjadi saksi momen turunnya Al-Qur’an untuk pertama kalinya. Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1).

Ibnu Majah meriwayatkan, “Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang terhalang darinya, maka sungguh telah terhalangi kebaikan seluruhnya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).

Dari hadist tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ketika malam lailatul qadar tiba, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Sebab, waktu tersebut adalah waktu yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga, pahala yang kita dapatkan akan besar nilainya.

Allah berfirman dalam ayatnya bahwa keselamatan akan selalu menyertai. Seperti halnya yang tertuang dalam Surat Al-Qadr:

“Keselamatan pada malam itu hingga terbitnya fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).

Menyambut lailatul qadar, umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti:

Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak beribadah kepada Allah SWT, tadarusan membaca Alquran. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist Aisyah Ra menyebut bahwa, “Rasulullah SAW melakukan itikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal dunia,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan mengerjakan Itikaf, maka umat muslim juga turut mengamalkan ibadah sunah yang dapat mendatangkan pahala.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan salat (sunah di malam hari) bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Memperbanyak dzikir yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Memperbanyak dzikir dan mengingat Allah sangat dianjurkan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Memperbanyak istighfar dan selawat nabi, salah satu bacaan yang paling sering dan mudah diamalkan di sela-sela kesibukan.

Selawat Nabi Muhammad dapat dipahami dengan membaca artinya dan juga meresapinya saat setiap mengamalkannya. Mudah-mudahan kita dapat bertemu dengan malam yang istimewa tersebut. Amin.

9. Kultum Tema Zakat Fitrah


Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmatnya yang luar biasa, sholawat dan salam untuk junjungan kita, Nabi Muhammad saw.

Hadirin yang dimuliakan Allah Swt., zakat merupakan amalan yang wajib dilaksanakan setelah melakukan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Zakat yang kita tunaikan tidak akan membuat kita menjadi miskin. Justru sebaliknya dengan berzakat maka akan mensucikan harta yang kita miliki dan juga membuka pintu rejeki bagi kita yang membayar zakat.

Kita sebagai umat muslim memiliki kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah.

Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi semua orang kecuali mereka yang menjadi bagian dari golongan yang menerima zakat. Dengan berzakat, kita bisa membantu sesama terutama menjelang hari raya Idul Fitri untuk sedikit meringankan beban mereka.

Zakat fitrah ini hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu. Kadar kemampuan di sini yaitu bila mempunyai kelebihan makanan selama sehari itu. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Ummar RA:

“Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, kecil dan besar dari umat Islam”.

Menurut para ulama, zakat fitrah harus dengan bahan makanan pokok, tidak boleh diganti dengan uang kecuali sangat darurat sekali. Karena pada zaman Rasulullah dan para sahabat tidak ada zakat fitrah yang menggunakan uang, padahal pada saat itu sudah ada uang. Sehingga berzakat dengan makanan pokok lebih utama karena hal tersebut sebagaimana contoh dari Rasulullah.

Mengeluarkan zakat merupakan salah satu sifat orang-orang yang berbakti dan penghuni surga, sebagaimana firman Allah dalam Alquran:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (jannah) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat ayat 15-19).

Mengeluarkan zakat adalah salah satu sifat kaum Mukminin yang berhak mendapatkan rahmat Allah. Di dalam Al-Qur'an Allah berfirman “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.” (QS. At-Taubah ayat 71)

Allah akan mengembangkan dan menyuburkan harta zakat bagi orang yang mengeluarkan zakat seperti yang sudah dijelaskan oleh Allah Swt. dalam firmannya “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.” (QS. Al-Baqarah ayat 276)

Zakat adalah kewajiban kita kepada Allah, untuk membersihkan jiwa kita. Tanggung jawab yang musti dilaksanakan. Kita memohon kepada Allah agar senantiasa membersihkan hati, jiwa dan fikiran kita dengan senantiasa beramal, bersadaqah, berinfaq dan mengeluarkan zakat, khususnya di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

10. Kultum Tentang Pentingnya Waktu


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan yang maha esa yang sudah memberikan berbagai rezeki dan kemudahan sehingga kita bisa berkumpul di hari yang insyaallah diberkahi-Nya.

Tidak lupa, selawat serta salam mari kita kirim kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam seorang teladan sejati dan tokoh yang wajib kita teladani.

Lewat kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berterima kasih kepada panitia atau pihak penyelenggara yang sudah memberikan saya waktu untuk memberikan kultum singkat.

Kultum yang saya akan sampaikan berjudul: Manusia yang lalai dengan waktu.

Mengenai waktu, semua manusia di bumi ini mempunyai durasi yang sama, yakni 24 jam dalam sehari.

Namun yang membedakan, ada orang yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin, ada pula orang yang abai atau lalai dengan waktu.

Orang yang lalai ini merasa, hidupnya panjang dan bisa melakukan berbagai kebaikan di lain hari.

Rasul pun dalam sebuah hadis sudah memberi tahu, jika ada dua buah nikmat yang dilupakan oleh manusia, pertama adalah kesehatan, dan kedua adalah waktu luang.

“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)

Hadis tersebut memberikan peringatan, kalau ternyata dengan abai terhadap waktu, itu sebenarnya kita telah tertipu.

Padahal jika waktu bisa dimanfaatkan dengan baik, kita akan mendapat banyak manfaat.

Terlebih lagi, jangan sampai kita mengerjakan berbagai amalan sampai menunggu umur tua, sebab kita tak pernah tahu kapan ajal menjemput.

Bisa hari ini, besok, atau minggu depan. Oleh sebab itu, mari kita manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

Syukuri nikmat waktu yang diberikan Allah dengan melakukan hal-hal positif. Itulah kultum singkat yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Demikian 10 teks kultum berbagai tema yang cocok disampaikan pada bulan ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3861 seconds (0.1#10.140)