Rincian Biaya Publikasi Sejumlah Jurnal Scopus, Ada Juga yang Gratis Loh
loading...
A
A
A
Namun, meskipun begitu beberapa pengelola jurnal memiliki kebijakan tersendiri dalam menetapkan kapan biaya publikasi harus dibayarkan oleh penulis. Oleh sebab itu, silakan membaca informasi yang tercantum di website jurnal yang dipilih dengan seksama.
DIkutip dari publikasiindonesia.id jurnal yang terindeks di Scopus tidak semuanya berbayar. Sehingga ada juga yang gratis, penulis seperti dosen dan peneliti tidak akan dikenakan biaya apapun.
Meskipun begitu, tidak semua jurnal yang terindeks di database bereputasi ini gratis. Selain itu, jurnal yang tidak membebankan biaya publikasi biasanya punya standar lebih tinggi, proses penyaringan artikel lebih ketat, dan masa review yang panjang antara 1-2 tahun.
Konsepnya sama seperti di dunia penerbitan. Jika kamu memiliki naskah buku siap terbit dan menyasar penerbit mayor agar tidak terbebani biaya penerbitan. Maka harus siap dengan seleksi dan persaingan ketat, ada pula risiko naskah ditolak karena dianggap kurang layak terbit.
Pengelola jurnal internasional bereputasi pun demikian. Jika kamu ingin menghindari biaya publikasi jurnal Scopus yang dikenal tinggi maka bisa mencari jurnal gratis. Namun, harus siap dengan segala prosedurnya yang ketat dan memakan waktu lama.
Lalu, apakah dengan memilih jurnal berbayar dijamin diterima dan terbit? Jawabannya tetap tidak. Scopus sendiri memiliki perangkingan, semakin tinggi rangking jurnal tersebut di database ini.
Maka semakin ketat proses penerimaan artikel, hal ini sejalan juga dengan biaya publikasinya. Setiap pengelola jurnal menetapkan besaran biaya publikasi berbeda-beda. Silakan mengecek informasi yang tercantum di website resminya atau menghubungi kontak pengelola.
Publikasi Jurnal Scopus Ada yang Gratis
DIkutip dari publikasiindonesia.id jurnal yang terindeks di Scopus tidak semuanya berbayar. Sehingga ada juga yang gratis, penulis seperti dosen dan peneliti tidak akan dikenakan biaya apapun.
Meskipun begitu, tidak semua jurnal yang terindeks di database bereputasi ini gratis. Selain itu, jurnal yang tidak membebankan biaya publikasi biasanya punya standar lebih tinggi, proses penyaringan artikel lebih ketat, dan masa review yang panjang antara 1-2 tahun.
Konsepnya sama seperti di dunia penerbitan. Jika kamu memiliki naskah buku siap terbit dan menyasar penerbit mayor agar tidak terbebani biaya penerbitan. Maka harus siap dengan seleksi dan persaingan ketat, ada pula risiko naskah ditolak karena dianggap kurang layak terbit.
Pengelola jurnal internasional bereputasi pun demikian. Jika kamu ingin menghindari biaya publikasi jurnal Scopus yang dikenal tinggi maka bisa mencari jurnal gratis. Namun, harus siap dengan segala prosedurnya yang ketat dan memakan waktu lama.
Lalu, apakah dengan memilih jurnal berbayar dijamin diterima dan terbit? Jawabannya tetap tidak. Scopus sendiri memiliki perangkingan, semakin tinggi rangking jurnal tersebut di database ini.
Maka semakin ketat proses penerimaan artikel, hal ini sejalan juga dengan biaya publikasinya. Setiap pengelola jurnal menetapkan besaran biaya publikasi berbeda-beda. Silakan mengecek informasi yang tercantum di website resminya atau menghubungi kontak pengelola.
(wyn)