Pakar Undip Gandeng Pemkab Grobogan Kelola Limbah Tahu dan Ternak Jadi Energi Listrik
loading...
A
A
A
SEMARANG - Produksi tahu di Desa Sugihmanik, Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan Jawa tengah telah berkembang pesat selama 5 tahun terakhir seiring dengan kian bertambahnya beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mencapai sekitar 30 UKM.
Sehingga proses produksi tahu menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang besar. Kandungan protein yang besar pada limbah cair ini sangat banyak manfaatnya namun karena pembuangannya di sungai tanpa diolah maka menyebabkan kerusakan sungai dan bau menyengat yang dapat mengganggu lingkungan.
Berangkat dari hal itu, Universitas Diponegoro (Undip) sejak tahun 2021 telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemkab Grobogan melalui skema Iptek untuk desa binaan Undip.
PKS dari tim Undip diketuai oleh Prof Dr. Sri Hartini, S.T., M.T, Guru Besar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Undip dengan kepakaran Sistem Produksi.
Sri Hartini menjelaskan bahwa kegiatan PKS yang berkolaborasi antara tim Undip bersama dengan Bappeda Kabupaten Grobogan meliputi kerjasama penelitian dan pengabdian dosen, industri dan mahasiswa, termasuk didalamnya mendukung program mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Desa Sugihmanik melalui Green Circular Economy terkhusus di UKM Tahu.
Kegiatan yang dimulai dari analisis dampak lingkungan dan merancang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) UKM Tahu di dusun Sendang Mudal.
Pembangunan IPAL untuk 22 UKM dilakukan melalui program Matching Fund Kedaireka KemdikbudDikti pada tahun 2022 lalu, bertujuan mengurangi cemaran air dalam rangka konservasi air dan pemanfaatan digester untuk biogas sebagai energi yang ramah lingkungan.
Tim Undip juga melakukan penguatan pengetahuan dan kelembagaan dalam mendukung konservasi air dan energi di desa Sugihmanik. Termasuk melakukan penanaman pohon bersama.
Tahun 2023, tim Undip melakukan proses daur ulang limbah lainnya menjadi produk yang bermanfaat, antara lain mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk organik dan nata de soya serta mengolah limbah padat menjadi kompos.
Untuk mengoptimalkan biogas yang dihasilkan oleh IPAL, Pemkab Grobogan mengajak tim Undip untuk turut serta menambah pemanfaatan biogas dalam bentuk tambahan 5 kompor biogas dan konversi biogas menjadi energi listrik yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan umum.
Dengan adanya potensi limbah sapi yang ada di sekitar IPAL, maka dilakukan penambahan digester untuk limbah tahu dan limbah ternak sapi. Program optimalisasi biogas oleh Prof Dr. Sri Hartini, S.T., M.T. bersama timnya yang beranggotakan Dr. Muchammad, S.T., M.T.; Dr. Diana Puspita Sari; dan Dr. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si. juga turut menggandeng tim dari Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), yaitu Dr. Suroto Munahar, S.T., M.T. dan Bagiyo Condro Purnomo, S.T., M.Eng.
“Kami berharap masyarakat bisa memelihara IPAL dengan baik. Bagaimanapun hasil listrik dan nyala api yang dihasilkan sangat terkait dengan kualitas biogas. Biogas yang dihasilkan dipengaruhi oleh kualitas pemeliharaan IPAL,” ujar Sri Hartini seperti dikutip laman resmi Undip, Jumat (15/3/2024)
Sehingga proses produksi tahu menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang besar. Kandungan protein yang besar pada limbah cair ini sangat banyak manfaatnya namun karena pembuangannya di sungai tanpa diolah maka menyebabkan kerusakan sungai dan bau menyengat yang dapat mengganggu lingkungan.
Berangkat dari hal itu, Universitas Diponegoro (Undip) sejak tahun 2021 telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemkab Grobogan melalui skema Iptek untuk desa binaan Undip.
PKS dari tim Undip diketuai oleh Prof Dr. Sri Hartini, S.T., M.T, Guru Besar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Undip dengan kepakaran Sistem Produksi.
Sri Hartini menjelaskan bahwa kegiatan PKS yang berkolaborasi antara tim Undip bersama dengan Bappeda Kabupaten Grobogan meliputi kerjasama penelitian dan pengabdian dosen, industri dan mahasiswa, termasuk didalamnya mendukung program mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Desa Sugihmanik melalui Green Circular Economy terkhusus di UKM Tahu.
Kegiatan yang dimulai dari analisis dampak lingkungan dan merancang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) UKM Tahu di dusun Sendang Mudal.
Pembangunan IPAL untuk 22 UKM dilakukan melalui program Matching Fund Kedaireka KemdikbudDikti pada tahun 2022 lalu, bertujuan mengurangi cemaran air dalam rangka konservasi air dan pemanfaatan digester untuk biogas sebagai energi yang ramah lingkungan.
Tim Undip juga melakukan penguatan pengetahuan dan kelembagaan dalam mendukung konservasi air dan energi di desa Sugihmanik. Termasuk melakukan penanaman pohon bersama.
Tahun 2023, tim Undip melakukan proses daur ulang limbah lainnya menjadi produk yang bermanfaat, antara lain mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk organik dan nata de soya serta mengolah limbah padat menjadi kompos.
Untuk mengoptimalkan biogas yang dihasilkan oleh IPAL, Pemkab Grobogan mengajak tim Undip untuk turut serta menambah pemanfaatan biogas dalam bentuk tambahan 5 kompor biogas dan konversi biogas menjadi energi listrik yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan umum.
Dengan adanya potensi limbah sapi yang ada di sekitar IPAL, maka dilakukan penambahan digester untuk limbah tahu dan limbah ternak sapi. Program optimalisasi biogas oleh Prof Dr. Sri Hartini, S.T., M.T. bersama timnya yang beranggotakan Dr. Muchammad, S.T., M.T.; Dr. Diana Puspita Sari; dan Dr. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si. juga turut menggandeng tim dari Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), yaitu Dr. Suroto Munahar, S.T., M.T. dan Bagiyo Condro Purnomo, S.T., M.Eng.
“Kami berharap masyarakat bisa memelihara IPAL dengan baik. Bagaimanapun hasil listrik dan nyala api yang dihasilkan sangat terkait dengan kualitas biogas. Biogas yang dihasilkan dipengaruhi oleh kualitas pemeliharaan IPAL,” ujar Sri Hartini seperti dikutip laman resmi Undip, Jumat (15/3/2024)
(wyn)