Ajarkan Sejarah Proklamasi, 2 Guru SD Ini Mengajar Live dari Kos Bung Karno

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 13:43 WIB
loading...
Ajarkan Sejarah Proklamasi, 2 Guru SD Ini Mengajar Live dari Kos Bung Karno
Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya melakukan pembelajaran daring dari Rumah HOS Tjokroaminoto, Surabaya, Jumat (14/8). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, dua orang guru kelas 6 SD Muhammadiyah 12 Surabaya melakukan pembelajaran secara daring langsung dari (bekas) kamar kost Bung Karno , yakni di Rumah HOS Tjokroaminoto di kampung Peneleh Gg. VII No.29-31, Peneleh, Kec. Genteng, kota Surabaya.

Pembelajaran daring ini dilakukan oleh Ahmad Naf’an dan Lin Hidayati. Kedunya melakukan interaktif langsung dengan siswa dengan menunjukkan semua koleksi bersejarah yang ada di dalam rumah tersebut.

Ahmad Naf’an mengatakan, pembelajaran daring dari rumah bersejarah tersebut sengaja dilakukan supaya peserta didik tidak bosan. Materi yang disampaikan pada momen jelang HUT Kemerdekaan RI ke-75 ini adalah tentang materi tematik kelas 6, tema 2, sub tema 1, pembelajaran 1 kurikulum K-13 revisi tahun 2018, tentang persatuan dan rukun dalam perbedaan. (Baca juga: Sekolah di Zona Kuning Dibuka, PGRI: Hijau Saja Berisiko Apalagi Kuning )

"Materi ini diawali dengan pengenalan tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945, sebagai hari lahirnya negara kesatuan republik Indonesia," katanya disela-sela memberikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ke siswanya.

Selain itu, lanjut Ahmad, pembelajaran dari bekas kos Bung Karno ini juga untuk mengenalkan lebih dekat tentang IR Soekarno sang proklamator pada 68 siswannya.

Sekolah berharap, pembelajaran daring tidak menjadi kendala dalam mendidik siswa meski tanpa bertatap muka secara langsung. Termasuk dalam mengajarkan sejarah proklamasi kemerdekaan sehingga siswa mampu memahami pentingnya menjaga persatuan dan rukun dalam perbedaan. (Baca juga: 1.410 Sekolah Sudah Lakukan Belajar Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning )

"Kami berharap anak-anak tidak melupakan sejarah. Paling tidak tahu, bahwa di Surabaya itu ada rumah yang pernah disinggahi oleh bapak proklamator," tandasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4869 seconds (0.1#10.140)