Cerita Alumnus LSPR Berpuasa sambil Kuliah di Hungaria
loading...
A
A
A
Perbedaan besar lainnya terdapat pada tempat ibadah. Dhita menuturkan, keberadaan masjid di negara yang berada di Eropa tengah ini terbilang cukup sedikit, sehingga salat tarawih di masjid biasanya hanya dilakukan oleh umat laki-laki, yang perempuan biasanya shalat tarawih di rumah saja.
Kemudian bentuk masjid di Hungaria sangat berbeda dengan bentuk masjid pada umumnya, ”Di sana lebih terlihat seperti rumah biasa saja,” terangnya.
Selama berkuliah Dhita tidak kesulitan dalam mencari tempat ibadah karena tersedianya musola di Learning Centre University of Debrecen.
Suasana dari musola ini pun sangat bersih dan terawat karena adanya Muslim Students in Debrecen yang merupakan komunitas mahasiswa muslim di University of Debrecen yang menjaganya.
"Alhamdulillah di Learning Centre kampus, ada mushola cowok-cewek, bagus banget, bersih dan terawat. Lengkap ada banyak quran nya, mukena, sajadah, dll. Itu yang jagain ya kita-kita aja komunitas. Kalau mau masuk kesana harus tap kartu mahasiswa dan daftar pakai barcode, nah si komunitas ini bantu banget dalam proses pendaftarannya,” pungkasnya.
MG/Pandu Najogi
Kemudian bentuk masjid di Hungaria sangat berbeda dengan bentuk masjid pada umumnya, ”Di sana lebih terlihat seperti rumah biasa saja,” terangnya.
Selama berkuliah Dhita tidak kesulitan dalam mencari tempat ibadah karena tersedianya musola di Learning Centre University of Debrecen.
Suasana dari musola ini pun sangat bersih dan terawat karena adanya Muslim Students in Debrecen yang merupakan komunitas mahasiswa muslim di University of Debrecen yang menjaganya.
"Alhamdulillah di Learning Centre kampus, ada mushola cowok-cewek, bagus banget, bersih dan terawat. Lengkap ada banyak quran nya, mukena, sajadah, dll. Itu yang jagain ya kita-kita aja komunitas. Kalau mau masuk kesana harus tap kartu mahasiswa dan daftar pakai barcode, nah si komunitas ini bantu banget dalam proses pendaftarannya,” pungkasnya.
MG/Pandu Najogi
(nnz)