Cerita Sherly, Mahasiswa Unair yang Jalani Serunya Berpuasa di Yunani

Jum'at, 12 April 2024 - 15:16 WIB
loading...
Cerita Sherly, Mahasiswa...
Prasherly Anura Dinda, mahasiswi Unair yang menjalani ibadah ramadan dan idulfitri di Yunani. Foto/Unair.
A A A
JAKARTA - Kisah mahasiswa yang menjalankan ibadah puasa di perantauan menarik disimak. Salah satunya ialah mahasiswa Unair yang sedang pergi merantau ke Yunani.

Dia adalah Prasherly Anura Dinda, mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) yang menjalani ibadah ramadan dan idulfitri di Kota Thessaloniki, Yunani. Keberadaannya di Negeri Para Dewa itu karena Sherly sedang mengikutipertukaran mahasiswa di Aristotle University of Thessaloniki Yunani.

Kuliah, Relawan, dan Berkeliling Kota


Sherly mengakui menjalani ibadah puasa di kota Thessaloniki sangat menyenangkan. Ia mengisi kegiatan sehari-harinya tidak hanya kuliah saja, namun mengikuti beberapa kegiatan volunteer untuk berbagi makanan di pusat kota.

Baca juga: Kisah Mia dan Nia, Saudara Kembar yang Sama-Sama Lolos SNBP 2024 di Unair

Bukan hanya itu, Sherly juga mengisi kegiatan sehari-harinya dengan keliling kota karena memiliki hobi fotografi. Dengan berkeliling kota, ia juga ingin menilik sejarah dari kota indah Thessaloniki.

“Bagi aku, puasa di sini juga tidak terlalu berat. kurang lebih sama seperti di Indonesia. Di sini aku bisa mulai untuk berpuasa dari jam 04.30 pagi dan waktu berbuka 16.30 sore,” katanya, dikutip dari laman Unair, Jumat (12/4/2024).

Kota Thessaloniki identik dengan bangunan yang indah bekas peninggalan jajahan Turki. Banyak bangunan masjid kuno yang dijadikan sebagai tempat wisata, maupun burung dara yang menghinggap di halaman menjadi ciri khas kota tersebut.

Kota ini banyak dikelilingi oleh pegunungan tinggi dan terletak hampir dekat dengan Laut Mediterania. Serta suhu udara yang hanya berkisar 24 hingga 25 derajat membuat mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) ini merasa nyaman menjalani puasa di kota itu.

“Thessaloniki merupakan kota tertua di Yunani. Banyak bekas peninggalan bersejarah seperti jajahan Turki. Banyak gedung tinggi, namun uniknya di daerah pegunungan gedung tidak boleh dari 3 lantai saja. Udaranya juga sejuk, meskipun anginnya juga cukup kencang,” ungkapnya.

Sherly menambahkan bahwa juga terjadi perubahan waktu puasa di sana akibat daylight saving time, yaitu perubahan waktu akibat pergantian musim.

Baca juga: 3 Tips Merayakan Lebaran Bagi Mahasiswa di Perantauan
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4705 seconds (0.1#10.140)