Temani Pemudik dengan Bacaan Bermutu, Mudik Asyik Baca Buku Hadir di 5 Lokasi
loading...
A
A
A
Baca juga: Ajarkan Anak Menghargai Makanan, Brand Asal Swedia Ini Luncurkan Buku Cerita Bana
Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku.
“Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan," katanya.
Dia mengatakan buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua.
"Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI," ungkapnya.
Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital.
"Oleh karena itu kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca," jelasnya.
Dia menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. "Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup," katanya.
Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku.
“Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan," katanya.
Dia mengatakan buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua.
"Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI," ungkapnya.
Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital.
"Oleh karena itu kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca," jelasnya.
Dia menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. "Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup," katanya.
(nnz)