Cerita Nadya, Mahasiswa Difabel Tunarungu yang Lulus Cumlaude di ITS
loading...
A
A
A
Selain aktif dalam kegiatan nonakademik, Nadya juga giat mengikuti program magang yang diselenggarakan di dalam maupun di luar kampus.
Program yang diikutinya antara lain adalah Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) 2021 - Short Course Pemetaan Sosial, proyek independen antara Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS dengan Intako, serta magang mandiri di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.
di balik semua kegiatan yang ia ikuti terselip doa dan dukungan dari orang-orang terdekat. Gadis yang hobi menggambar tersebut menuturkan, langkahnya selalu diiringi dengan motivasi dari sang ibu untuk terus bangkit dan berjuang. “Mama selalu mendukung untuk bisa berkembang meski dengan segala keterbatasan saya,” ucap Nadya penuh syukur.
Nadya pun merasa bersyukur, usaha dan kerja kerasnya sejak awal terbayarkan dengan status kelulusan yang diperolehnya saat ini. Ia berharap kisahnya selama menimba ilmu di Kampus Pahlawan ini dapat menjadi inspirasi bagi orang-orang yang tengah berusaha mengejar mimpi.
Baca juga: Cerita Radit, Penyandang Tuna Netra yang Lulus Cum Laude dari Sastra Arab UI
“Keterbatasan hanyalah awal perjalanan, jangan menyerah dan teruslah melangkah untuk meraih cita-cita pendidikan,” pesan gadis asal Kabupaten Pamekasan tersebut menyemangati.
Di hari minggu yang cerah ini, (21/4/2024), Nadya pun berhasil menyelesaikan kuliah sarjananya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Nadya pun mendapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mendekati sempurna, 3,88.
Saat memberikan pesan dan kesan di hadapan para hadirin di prosesi wisuda kali ini ia mengungkapkan, berkuliah di ITS memang bukan merupakan hal yang mudah bagi para disabilitas.
"Dukungan dan motivasi dari para dosen dan teman-teman membawa energi positif bagi saya untuk terus berjuang meraih impian," pungkasnya.
Program yang diikutinya antara lain adalah Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) 2021 - Short Course Pemetaan Sosial, proyek independen antara Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS dengan Intako, serta magang mandiri di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.
Motivasi Ibu untuk Bangkit dan Berjuang
di balik semua kegiatan yang ia ikuti terselip doa dan dukungan dari orang-orang terdekat. Gadis yang hobi menggambar tersebut menuturkan, langkahnya selalu diiringi dengan motivasi dari sang ibu untuk terus bangkit dan berjuang. “Mama selalu mendukung untuk bisa berkembang meski dengan segala keterbatasan saya,” ucap Nadya penuh syukur.
Nadya pun merasa bersyukur, usaha dan kerja kerasnya sejak awal terbayarkan dengan status kelulusan yang diperolehnya saat ini. Ia berharap kisahnya selama menimba ilmu di Kampus Pahlawan ini dapat menjadi inspirasi bagi orang-orang yang tengah berusaha mengejar mimpi.
Baca juga: Cerita Radit, Penyandang Tuna Netra yang Lulus Cum Laude dari Sastra Arab UI
“Keterbatasan hanyalah awal perjalanan, jangan menyerah dan teruslah melangkah untuk meraih cita-cita pendidikan,” pesan gadis asal Kabupaten Pamekasan tersebut menyemangati.
Wisudawan Cumlaude ITS
Di hari minggu yang cerah ini, (21/4/2024), Nadya pun berhasil menyelesaikan kuliah sarjananya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Nadya pun mendapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mendekati sempurna, 3,88.
Saat memberikan pesan dan kesan di hadapan para hadirin di prosesi wisuda kali ini ia mengungkapkan, berkuliah di ITS memang bukan merupakan hal yang mudah bagi para disabilitas.
"Dukungan dan motivasi dari para dosen dan teman-teman membawa energi positif bagi saya untuk terus berjuang meraih impian," pungkasnya.
(nnz)