Seminar ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Menegaskan Pentingnya Nilai Moderasi

Senin, 20 Mei 2024 - 12:13 WIB
loading...
Seminar ITB Ahmad Dahlan...
ITB Ahmad Dahlan Jakarta menggelar Seminar Moderasi Beragama dengan tema Peran Muhammadiyah di Tengah Gempuran Ideologi Intoleransi, Sabtu (18/5/2024). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta menggelar Seminar Moderasi Beragama dengan tema Peran Muhammadiyah di Tengah Gempuran Ideologi Intoleransi. Kegiatan ini dihadiri berbagai tokoh Muhammadiyah serta mahasiswa, Sabtu (18/5/2024).

Pemateri pertama Dewan Mudir MBS Ki Bagus Hadikusumo Dr KH Endang Mintarja menjelaskan alasan mengapa kelompok Salafi-Wahabi berhasil masuk dan bahkan menguasai beberapa masjid, pesantren, dan kampus Muhammadiyah. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kemiripan jargon yang digunakan oleh Salafi-Wahabi dengan Muhammadiyah, yaitu Kembali kepada Alquran dan Sunnah.

"Jargon yang digunakan oleh kelompok Salafi-Wahabi ini mirip dengan jargon Muhammadiyah, sehingga masyarakat dan mahasiswa bisa terkecoh," katanya.

Kiai Endang menambahkan untuk masuk di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), kelompok Salafi-Wahabi mengadaptasi jargon Ahlussunnah Wal Jamaah. Namun, kelompok Salafi-Wahabi tidak merujuk kepada ulama-ulama Salaf yang muktabar. Melainkan kepada pendiri aliran Wahabi yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab dan mereka cenderung mempelajari agama secara tekstual.

"Tidak mungkin umat Islam bisa memahami agama tanpa berguru kepada ulama terdahulu. Namun, kelompok Salafi-Wahabi ini merasa paling salafi sendiri," tegasnya.

Rektor ITB Ahmad Dahlan Dr Yayat Sujatna selaku pemateri kedua, menyoroti perbedaan mendasar antara Muhammadiyah dan Salafi-Wahabi, terutama dari sisi organisasi dan jumlah lembaga yang dimiliki. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki jaringan lembaga yang sangat luas, dengan lebih dari 174 perguruan tinggi, 457 rumah sakit, 12.000 lebih masjid, dan sekitar 28.000 lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.

Hal ini menunjukkan betapa besar dan terorganisirnya Muhammadiyah dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga kesehatan. Sebaliknya, kelompok Salafi-Wahabi lebih dikenal sebagai sekumpulan orang yang mengadakan pengajian-pengajian tanpa struktur organisasi yang jelas dan jumlah lembaga yang mendukung kegiatan mereka sangat terbatas.

Yayat menekankan pentingnya kader Muhammadiyah untuk aktif berperan dalam setiap lembaga yang dimiliki Muhammadiyah. Ia menambahkan kader Muhammadiyah harus memastikan lembaga-lembaga ini terus berfungsi dengan baik sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai Muhammadiyah.

"Melihat fenomena banyaknya lembaga yang dimiliki Muhammadiyah, sangat penting bagi para kader Muhammadiyah untuk aktif berperan dalam setiap lembaga tersebut. Hal ini bertujuan agar lembaga-lembaga tersebut tidak dikuasai oleh kelompok eksternal seperti Salafi-Wahabi," terangnya.

Yayat mengatakan, membandingkan Muhammadiyah dengan Salafi-Wahabi adalah tindakan yang tidak tepat atau tidak apple to apple. Menurutnya, Muhammadiyah merupakan organisasi yang memiliki struktur, visi, dan misi yang berbeda jauh dengan Salafi-Wahabi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Raker PP KAUJE di Madiun,...
Raker PP KAUJE di Madiun, Resmikan Beasiswa Kakak Asuh dan Gagas Kampus UNEJ
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
MNC University-MarkPlus...
MNC University-MarkPlus Institute Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
MNC University Jalin...
MNC University Jalin Kerja Sama dengan Politeknik Siber Cerdika Internasional
DKV Universitas MNC...
DKV Universitas MNC Pilihan Terbaik untuk Karier di Industri Kreatif
Asesmen Lapangan Program...
Asesmen Lapangan Program Studi Manajemen MNC University Berjalan Sukses
Ini 5 Jurus MNC University...
Ini 5 Jurus MNC University yang Siap Membekalimu untuk Berkarier di Berbagai Bidang Usaha Milik MNC Group
Komitmen MNC University...
Komitmen MNC University Membangun Masa Depan Mahasiswa dan Menciptakan Dampak Sosial
Rekomendasi
Warganet Murka Kapal...
Warganet Murka Kapal Bantuan Gaza Dibom Israel di Perairan Internasional
Bye-bye China! Demi...
Bye-bye China! Demi Hindari Petaka Tarif Trump, Apple Bikin iPhone di India dan iPad di Vietnam
Kebangkitan Devin Haney...
Kebangkitan Devin Haney Hancurkan Jose Ramirez, Perpanjang Rekor 32-0
Perkuat UMKM, Bank Jatim...
Perkuat UMKM, Bank Jatim Raih Penghargaan dari PWI
Eks PM Tunisia Divonis...
Eks PM Tunisia Divonis Hukuman 34 Tahun Penjara
Perbandingan Trofi Real...
Perbandingan Trofi Real Madrid vs Barcelona, 2 Piala yang Barca Tidak Punya sampai Bumi Kiamat
Berita Terkini
BPDP Bantu Anak Petani...
BPDP Bantu Anak Petani Sawit dengan Beasiswa ke Perguruan Tinggi
37 menit yang lalu
Cara Mudah Cek Skor...
Cara Mudah Cek Skor UTBK 2025, Kapan Bisa Diakses?
53 menit yang lalu
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
1 jam yang lalu
Rektor UNJ: Diktisaintek...
Rektor UNJ: Diktisaintek Berdampak Jawab Tantangan Masa Depan Pendidikan Tinggi
3 jam yang lalu
Cara Mudah Cek Pengumuman...
Cara Mudah Cek Pengumuman Beasiswa LPDP 2025, Panduan Lengkap untuk Peserta Seleksi
4 jam yang lalu
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
5 jam yang lalu
Infografis
Libur Lebaran 28 Maret-1...
Libur Lebaran 28 Maret-1 April 2025, Waspadai Banjir Rob Jakarta
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved