Hindari Sisi Negatif, Siswa Harus Jaga Keamanan Akun Medsos di Ruang Digital

Selasa, 28 Mei 2024 - 20:16 WIB
loading...
Hindari Sisi Negatif,...
Untuk mengantisipasi dampak negatif, siswa sekolah yang sering berselancar di media sosial untuk menjaga keamanan akun-nya. Foto ilustrasi/Ist
A A A
POLEWALI MANDAR - Penggunaan media sosial dengan beragam pilihan platform makin membuat ruang digital ramai dan riuh. Berjuta pengguna saling berinteraksi, baik di Facebook, Instagram, X maupun yang sedang tren Tik Tok.

Banyak sisi positif saling mencerahkan dan mencerdaskan saat menggunakan media sosial. Tapi tak sedikit yang berisiko negatif. Ini yang mesti distop dan dihindari oleh siswa saat belajar di sekolah.

”Ingat, ada hukum tabur tuai. Jika yang ditanam atau di-share bagus, yang akan dipanen juga bagus. Sebaliknya, jangan suka keunikan fisik teman sekolah dijadikan lelucon atau malah jadi pelecehan kejam. Tidak hanya membuat temanmu terteror secara psikologis, kalian juga bisa terjerat Pasal 27 Ayat 3 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancamannya serius,” ujar Dosen Universitas Paramadina Jakarta,Septa Dinata dalam webinar literasi digital di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Selasa (28/5/2024)

Webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Polman tersebut digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Septa Dinata mengatakan, tindakan mem-bully teman, kalau sampai membuatnya terancam keamanan dan takut pergi ke sekolah, bisa menjadi persoalan serius. ”Jadi, bijaklah kalian saat menggunakan akun medsos dalam bergaul di ruang digital,” pesan Septa dalam webinar yang diikuti siswa dan guru dari berbagai sekolah yang menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing.



Tercatat puluhan sekolah menengah di Kabupaten Polman yang ikut bergabung dalam diskusi virtual bertema ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial” ini. Di antaranya, SMAN 1 Polewali, SMAN 2 Pasangkayu, SMAN 1 Sarjo, SMAN 2 Kalluku, SMAN 1 Majene, SMAN 1 Mamuju, SMAN 2 Sesena Padang, SMAN 1 Sendana, SMAN1 Tamerodo, dan SMAN Tikke Rata.

Septa menyarankan kebiasaan mengecek sumber lain sebelum mempercayai berita yang diterima bisa diterapkan para siswa ketika membaca berita di medsos.

Septa mencontohkan, belum lama ada geger soal aplikasi DeepFake dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), di mana kita bisa bikin video yang meniru wajah dan suara asli seseorang.

”Ia bisa tokoh atau siapa pun. Namun, biasanya berakhir dengan ancaman krisis keluarga atau berujung minta duit. Terkait itu, cek dulu dengan menelepon saudara atau pihak asli di video. Jangan langsung percaya, lalu transfer. Biasakan cek dan ricek,” pesan Septa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2621 seconds (0.1#10.24)