Unik, Saudara Kembar Ini Lulus Bareng di UGM dengan Predikat Cum Laude
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua orang saudara kembar Sherlina dan Sherlita berhasil lulus bareng di UGM . Keduanya lulus dari jurusan Biologi dengan predikat cum laude dan IPK yang tinggi.
Keduanya memiliki nama lengkap Sherlina Oktavian Putri dan Sherlita Oktavian Putri. Mereka diwisuda bersama dari jurusan Biologi.
Sherlina lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.79 dan saudara kembarnya Sherlita lulus dengan IPK yang sedikit lebih tinggi yaitu 3.80.
Baca juga: Alfredo Jadi Lulusan Tercepat UGM, Raih Gelar S1 Ilmu Komunikasi 3 Tahun 2 Bulan
Keduanya menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan 9 hari, lulus dengan predikat pujian. Mereka pun sama-sama masuk sebagai mahasiswa Program Studi Biologi tahun 2020 lalu, jurusan kuliah yang menjadi passion mereka sejak berseragam putih abu-abu.
“Kebetulan kami dulu SMA masuk pada jurusan IPA dan cukup menyukai pelajaran Biologi. Kami ingin masuk Biologi UGM karena merupakan salah satu Prodi terbaik di Indonesia, dan dukungan orangtua kami mendorong kami untuk memilih prodi tersebut,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (4/6/2024).
Sherlina mengaku ia bersama dengan saudara kembarnya sebenarnya tidak pernah merencanakan akan wisuda secara bersamaan. Ia mengaku beruntung karena mereka berdua memiliki para dosen pembimbing skripsi yang memungkinkan mereka bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.
Baca juga: Kisah Ardi, Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Cum Laude dengan Beasiswa LPDP
“Kami tidak merencanakan untuk lulus bersamaan, hal tersebut kami dapatkan karena Dosen Pembimbing Skripsi kami yang sangat membantu dan membimbing dalam penulisan naskah skripsi,” kata Sherlina, Senin (3/6).
Dikarenakan lahir kembar, kata Sherlina, sejak di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah, mereka berdua selalu berada di sekolah yang sama hanya saja ditempatkan di kelas yang berbeda. “Kami selalu satu sekolah namun beda kelas,” kenangnya.
Memiliki paras yang hampir mirip, Sherlina mengaku ia dan saudara kembarnya Sherlita, sering salah disapa baik oleh guru dan teman sekelasnya. Begitu pun saat di bangku kuliah, beberapa kali dosen keliru memanggil atau menyapa salah satu dari mereka.
Baca juga: Cerita Aulia Ayub, Wisudawan Termuda dan Tercepat Program Spesialis UGM dengan IPK Sempurna
“Sering kali dosen maupun teman kesulitan membedakan kami ketika kami datang bersama. Sebenarnya kami kembar biasa, tidak begitu identik, masih mudah untuk membedakan kami,” terang gadis asal Magetan ini.
Saudara kembar yang indekos bersama ini mengaku selama kuliah tidak banyak menemui kendala. Hanya saja saat ujian skripsi, ia dan Sherlita hampir tidak berbarengan karena salah satu di antara mereka harus menunggu hasil penelitian laboratorium yang belum keluar datanya.
“Hanya menunggu hasil lab yang cukup lama yaitu 40 hari baru keluar hasilnya. Untuk ujian skripsi kami hanya beda 1 bulan,” terangnya.
Baca juga: Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan
Sherlina dan Sherlita juga menunjukkan minat yang sama dalam bidang keilmuan. Sherlina mengangkat topik penelitian “Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) sebagai Agen Fitoremediasi Logam Berat Kromium (Cr) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul” di bawah bimbingan Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U.
Sedangkan Sherlita mengambil judul “Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Sebagai Agen Fitoremediasi Timbal (Pb) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta” di bawah bimbingan Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si.
Lihat Juga: Pendidikan Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PP Kagama 2024 yang Dijuluki Bapak Pembangunan
Keduanya memiliki nama lengkap Sherlina Oktavian Putri dan Sherlita Oktavian Putri. Mereka diwisuda bersama dari jurusan Biologi.
Sherlina lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.79 dan saudara kembarnya Sherlita lulus dengan IPK yang sedikit lebih tinggi yaitu 3.80.
Baca juga: Alfredo Jadi Lulusan Tercepat UGM, Raih Gelar S1 Ilmu Komunikasi 3 Tahun 2 Bulan
Keduanya menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan 9 hari, lulus dengan predikat pujian. Mereka pun sama-sama masuk sebagai mahasiswa Program Studi Biologi tahun 2020 lalu, jurusan kuliah yang menjadi passion mereka sejak berseragam putih abu-abu.
“Kebetulan kami dulu SMA masuk pada jurusan IPA dan cukup menyukai pelajaran Biologi. Kami ingin masuk Biologi UGM karena merupakan salah satu Prodi terbaik di Indonesia, dan dukungan orangtua kami mendorong kami untuk memilih prodi tersebut,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (4/6/2024).
Sherlina mengaku ia bersama dengan saudara kembarnya sebenarnya tidak pernah merencanakan akan wisuda secara bersamaan. Ia mengaku beruntung karena mereka berdua memiliki para dosen pembimbing skripsi yang memungkinkan mereka bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.
Baca juga: Kisah Ardi, Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Cum Laude dengan Beasiswa LPDP
“Kami tidak merencanakan untuk lulus bersamaan, hal tersebut kami dapatkan karena Dosen Pembimbing Skripsi kami yang sangat membantu dan membimbing dalam penulisan naskah skripsi,” kata Sherlina, Senin (3/6).
Dikarenakan lahir kembar, kata Sherlina, sejak di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah, mereka berdua selalu berada di sekolah yang sama hanya saja ditempatkan di kelas yang berbeda. “Kami selalu satu sekolah namun beda kelas,” kenangnya.
Memiliki paras yang hampir mirip, Sherlina mengaku ia dan saudara kembarnya Sherlita, sering salah disapa baik oleh guru dan teman sekelasnya. Begitu pun saat di bangku kuliah, beberapa kali dosen keliru memanggil atau menyapa salah satu dari mereka.
Baca juga: Cerita Aulia Ayub, Wisudawan Termuda dan Tercepat Program Spesialis UGM dengan IPK Sempurna
“Sering kali dosen maupun teman kesulitan membedakan kami ketika kami datang bersama. Sebenarnya kami kembar biasa, tidak begitu identik, masih mudah untuk membedakan kami,” terang gadis asal Magetan ini.
Saudara kembar yang indekos bersama ini mengaku selama kuliah tidak banyak menemui kendala. Hanya saja saat ujian skripsi, ia dan Sherlita hampir tidak berbarengan karena salah satu di antara mereka harus menunggu hasil penelitian laboratorium yang belum keluar datanya.
“Hanya menunggu hasil lab yang cukup lama yaitu 40 hari baru keluar hasilnya. Untuk ujian skripsi kami hanya beda 1 bulan,” terangnya.
Baca juga: Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan
Sherlina dan Sherlita juga menunjukkan minat yang sama dalam bidang keilmuan. Sherlina mengangkat topik penelitian “Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) sebagai Agen Fitoremediasi Logam Berat Kromium (Cr) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul” di bawah bimbingan Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U.
Sedangkan Sherlita mengambil judul “Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Sebagai Agen Fitoremediasi Timbal (Pb) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta” di bawah bimbingan Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si.
Lihat Juga: Pendidikan Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PP Kagama 2024 yang Dijuluki Bapak Pembangunan
(nnz)