Isu Perubahan Iklim dan Keberlanjutan Jadi Perhatian Hima Persis
loading...

Dampak perubahan iklim. Ilustrasi/Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis ) Bidang Hubungan Internasional menggelar 'Global Talks', forum diskusi yang membahas terkait berbagai isu yang sedang berkembang. Perubahan iklim dan keberlanjutan menjadi isu yang pertama dibahas.
Ketua PP Hima Persis Bidang Hubungan Internasional Fakhrizal Lukman menyampaikan, forum diskusi Global Talks berfokus pada pembahasan berbagai isu global, dengan tagline Global Dialogues – Bridging Worlds.
"Harapannya forum ini menjadi jembatan kader untuk mengeksplorasi percakapan berbagai isu global strategis yang tengah berkembang," ujarnya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Rabu (12/6/2024).
Global Talks seri pertama kali ini mengusung tema "Climate Change and Sustainability", digelar Selasa (11/6/2024) malam melalui Zoom. Lebih dari 75 peserta kader Hima Persis perwakilan berbagai daerah ikut dalam diskusi ini.
Perubahan iklim merupakan salah satu isu global terpenting, mengingat dampak luasnya terhadap ekosistem global, keberlangsungan hidup manusia, ekonomi, hingga kestabilan sosial yang memerlukan solusi pembangunan keberlanjutan yang jelas.
"Menurut riset YouGov, Indonesia dinilai berada dalam peringkat pertama dunia yang masyarakatnya tidak responsif terhadap perubahan iklim. Hal ini menjadi pukulan keras betapa literasi perubahan iklim tidak berkembang pada masyarakat Indonesia,” kata Fakhrizal.
Acara diskusi diawali sambutan dari Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nur Hidayatullah. Dia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi krisis iklim dan mendukung inisiatif keberlanjutan.
"Generasi kita memegang kunci untuk memastikan bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang. Dengan hadirnya diskusi ini kita turut serta dalam upaya melawan krisis iklim hingga mewujud dengan berbagai upaya kolektif yang mendukung gerakan pembangunan berkelanjutan untuk bumi yang lebih baik," kata pria yang akrab disapa Bung Ilnur ini.
Rezza F. Prisandy yang merupakan President of Doctrine UK (Doctoral Epistemic of Indonesia in the UK) didapuk sebagai pembicara utama. Rezza memaparkan dampak perubahan iklim yang kian mendesak serta menyoroti langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk mencapai keberlanjutan.
"Perubahan iklim bukan sekadar isu akademis. Ini adalah tantangan nyata yang membutuhkan aksi nyata, semuanya harus berperan melakukan upaya berkelanjutan melalui ESG (Environmental, Social, and Governance). Mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat sipil hingga berbagai komunitas dan lembaga memiliki peran kolektif untuk bisa mendorong kebijakan yang lebih hijau, praktik bisnis yang berkelanjutan, hingga pola hidup yang lebih ramah lingkungan," jelas Rezza.
![Isu Perubahan Iklim dan Keberlanjutan Jadi Perhatian Hima Persis]()
Diskusi berlangsung dinamis dan interaktif. Suasana diskusi begitu hidup dengan pertanyaan-pertanyaan yang terarah, kritis, dan relevan dari peserta, yang menunjukkan antusiasme tinggi dan keinginan mendalam untuk mengelaborasi isu perubahan iklim lebih lanjut. Respons positif mengalir dari para peserta yang mengapresiasi hadirnya pembahasan perubahan iklim dan pembangunan keberlanjutan dari webinar ini.
"Diskusi yang berjalan cukup informatif sekaligus interaktif, banyak insight baru yang kami dapat pada diskusi kali ini. Membahas isu tersebut dari sudut pandang global hingga menginspirasi kami untuk melakukan upaya-upaya bersifat lokal yang harapannya dapat berdampak kembali pada perbaikan ekosistem global," kata Ihsannul Yaziid, peserta asal UIN Jakarta.
Global Talks ini merupakan salah satu bagian dari agenda jelang Konferensi Internasional Pelajar & Mahasiswa Persatuan Islam yang akan digelar beberapa waktu mendatang. Ada tiga pengarusutamaan isu yakni Climate Change & Sustainabillity, International Security & World Peace, dan Universal Education & Technology.
Ketua PP Hima Persis Bidang Hubungan Internasional Fakhrizal Lukman menyampaikan, forum diskusi Global Talks berfokus pada pembahasan berbagai isu global, dengan tagline Global Dialogues – Bridging Worlds.
"Harapannya forum ini menjadi jembatan kader untuk mengeksplorasi percakapan berbagai isu global strategis yang tengah berkembang," ujarnya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Rabu (12/6/2024).
Global Talks seri pertama kali ini mengusung tema "Climate Change and Sustainability", digelar Selasa (11/6/2024) malam melalui Zoom. Lebih dari 75 peserta kader Hima Persis perwakilan berbagai daerah ikut dalam diskusi ini.
Baca Juga :
Akuakultur dan Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan salah satu isu global terpenting, mengingat dampak luasnya terhadap ekosistem global, keberlangsungan hidup manusia, ekonomi, hingga kestabilan sosial yang memerlukan solusi pembangunan keberlanjutan yang jelas.
"Menurut riset YouGov, Indonesia dinilai berada dalam peringkat pertama dunia yang masyarakatnya tidak responsif terhadap perubahan iklim. Hal ini menjadi pukulan keras betapa literasi perubahan iklim tidak berkembang pada masyarakat Indonesia,” kata Fakhrizal.
Acara diskusi diawali sambutan dari Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nur Hidayatullah. Dia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi krisis iklim dan mendukung inisiatif keberlanjutan.
"Generasi kita memegang kunci untuk memastikan bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang. Dengan hadirnya diskusi ini kita turut serta dalam upaya melawan krisis iklim hingga mewujud dengan berbagai upaya kolektif yang mendukung gerakan pembangunan berkelanjutan untuk bumi yang lebih baik," kata pria yang akrab disapa Bung Ilnur ini.
Rezza F. Prisandy yang merupakan President of Doctrine UK (Doctoral Epistemic of Indonesia in the UK) didapuk sebagai pembicara utama. Rezza memaparkan dampak perubahan iklim yang kian mendesak serta menyoroti langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk mencapai keberlanjutan.
"Perubahan iklim bukan sekadar isu akademis. Ini adalah tantangan nyata yang membutuhkan aksi nyata, semuanya harus berperan melakukan upaya berkelanjutan melalui ESG (Environmental, Social, and Governance). Mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat sipil hingga berbagai komunitas dan lembaga memiliki peran kolektif untuk bisa mendorong kebijakan yang lebih hijau, praktik bisnis yang berkelanjutan, hingga pola hidup yang lebih ramah lingkungan," jelas Rezza.

Diskusi berlangsung dinamis dan interaktif. Suasana diskusi begitu hidup dengan pertanyaan-pertanyaan yang terarah, kritis, dan relevan dari peserta, yang menunjukkan antusiasme tinggi dan keinginan mendalam untuk mengelaborasi isu perubahan iklim lebih lanjut. Respons positif mengalir dari para peserta yang mengapresiasi hadirnya pembahasan perubahan iklim dan pembangunan keberlanjutan dari webinar ini.
"Diskusi yang berjalan cukup informatif sekaligus interaktif, banyak insight baru yang kami dapat pada diskusi kali ini. Membahas isu tersebut dari sudut pandang global hingga menginspirasi kami untuk melakukan upaya-upaya bersifat lokal yang harapannya dapat berdampak kembali pada perbaikan ekosistem global," kata Ihsannul Yaziid, peserta asal UIN Jakarta.
Global Talks ini merupakan salah satu bagian dari agenda jelang Konferensi Internasional Pelajar & Mahasiswa Persatuan Islam yang akan digelar beberapa waktu mendatang. Ada tiga pengarusutamaan isu yakni Climate Change & Sustainabillity, International Security & World Peace, dan Universal Education & Technology.
(zik)
Lihat Juga :