Prodi PGSD Presuniv Raih Akreditasi Unggul LAMDIK, Mahasiswanya Dapat Kerja sebelum Lulus

Selasa, 25 Juni 2024 - 18:43 WIB
loading...
Prodi PGSD Presuniv Raih Akreditasi Unggul LAMDIK, Mahasiswanya Dapat Kerja sebelum Lulus
Prodi PGSD Fakultas Humaniora President University (Presuniv) berhasil meraih peringkat akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Foto/Presuniv.
A A A
CIKARANG - Prodi PGSD Fakultas Humaniora President University (Presuniv) berhasil meraih peringkat akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Keputusan itu ditetapkan oleh LAMDIK pada 17 Mei 2024 dalam surat yang ditandatangani secara elektronik oleh Ketuanya, Prof. Dr. H. Muchlas Samani.

Peringkat akreditasi Unggul adalah capaian tertinggi dari proses akreditasi yang dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang sesuai dengan bidang ilmunya. Peringkat dibawahnya adalah Baik Sekali, dan Baik. Oleh karena bergerak dalam ilmu kependidikan, akreditasi Prodi PGSD dilakukan oleh LAMDIK.

Baca juga: President University Kukuhkan 1 Guru Besar Baru, Kini Miliki 9 Profesor

Sejauh ini ada enam LAM yang diakui oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yakni LAM-PTKes untuk bidang kesehatan, LAMEMBA untuk ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi, LAMSAMA untuk sains alam dan ilmu formal, LAMInfokom untuk informatika dan komputer, LAM Teknik untuk ilmuilmu keteknikan, dan LAMDIK untuk bidang kependidikan.

Dekan Fakultas Humaniora M. Syafi’I Anwar, mengungkapkan rasa gembiranya atas keberhasilan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) meraih akreditasi Unggul. “Saya tahu persis bagaimana Prodi PGSD dan unit-unit pendukung lainnya mempersiapkan diri sebelun dan hingga saat akreditasi. Mereka bekerja sangat keras,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (25/6/2024).

Baca juga: Pendaftaran Fakultas Kedokteran President University Resmi Dibuka, Ini Keunggulannya

Untuk itu saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prodi PGSD dan unitunit pendukung, termasuk dukungan dari universitas, sehingga akhirnya mereka berhasil meraih peringkat akreditasi Unggul dari LAMDIK,” tambahnya.

Menurut Syafi’i, raihan akreditasi Unggul tersebut merupakan bukti dan sekaligus pengakuan bahwa penyelenggaraan pendidikan di Prodi PGSD, Presuniv, sudah sesuai dengan standar nasional. “Jadi, kualitas pendidikannya sudah terjamin,” tegas dia.

Itu sebabnya, lanjut Syafi’i, bagi lulusan SLTA yang tertarik untuk menjadi guru Sekolah Dasar, silakan bergabung dengan Prodi PGSD. “Bahkan bukan hanya kualitas penyelenggaraan pendidikannya yang terjamin, tapi lulusannya pun cepat sekali diserap pasar,” ungkap Syafi’i.

Waktu Tunggu yang Nol


Ketua Prodi PGSD Ani Pudjiastuti mengungkapkan apresiasi para asesor LAMDIK atas cepatnya lulusan diserap pasar. “Bahkan asesor menilai waktu tunggu bagi lulusan Prodi PGSD boleh dibilang nol,” terangnya.

Waktu tunggu adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan setelah dia diwisuda. Itu artinya dengan waktu tunggu yang nol, para lulusan Prodi PGSD sama sekali tak perlu menunggu untuk mendapatkan pekerjaan.

Ani mengungkapkan lebih jauh soal ini. “Bahkan sebetulnya banyak mahasiswa PGSD yang sebelum lulus kuliah pun sudah ditawari untuk bekerja sebagai guru oleh berbagai sekolah internasional. Itu berkat program magang yang diterapkan oleh Presuniv,” ungkapnya.

Oleh karena kinerjanya yang baik selama menjalani program magang, lanjut Ani, pihak sekolah internasional tertarik untuk langsung merekrut mahasiswa yang bersangkutan. “Jadi, sebetulnya banyak mahasiswa Prodi PGSD yang sudah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka lulus kuliah. Inilah yang banyak memberikan kontribusi terhadap waktu tunggu yang nol tadi,” tegas dia.

Lebih jauh Ani mengungkapkan pengalamannya ketika ditemui oleh pengurus suatu sekolah internasional. “Sekolah tersebut sebetulnya meminta 14 lulusan Prodi PGSD ke saya. Tapi, saya tidak bisa penuhi karena seluruh lulusannya sudah terserap oleh berbagai sekolah lainnya,” katanya.

Salah satu yang menyebabkan lulusan Prodi PGSD di Presuniv cepat mendapat pekerjaan adalah penggunaan bahasa Inggris dalam kegiatan perkuliahan. “Sebetulnya banyak universitas yang mempunyai Prodi PGSD, tetapi mereka tidak menyelenggarakan perkuliahannya dalam bahasa Inggris. Jadi, penggunaan Bahasa Inggris betul-betul menjadi faktor penentu keunggulan Prodi PGSD di Presuniv,” ujarnya.

Masukan dari Alumni


Selain itu, keberhasilan Prodi PGSD terakreditasi Unggul juga tak lepas dari kerja keras dan persiapan seluruh tim. Ani bercerita, sebelum mengajukan diri untuk akreditasi, tim Prodi PGSD melakukan studi banding ke prodi yang sama di beberapa perguruan tinggi. “Di antaranya, kami melakukan studi banding ke Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, dan Binus University di Kemanggisan, Jakarta,” tuturnya.

Kecuali studi banding, Prodi PGSD juga menjaring masukan secara langsung dari para pemangku kepentingan, seperti sekolah-sekolah internasional dan para alumni. “Alumni banyak sekali memberikan masukan dan umpan balik, terutama untuk hal-hal yang bersifat praktis. Masukan mereka sangat berharga, karena diperoleh dari pengalaman praktis selama menjadi guru di berbagai sekolah,” ungkap Ani.

Presuniv secara resmi mendapat izin membuka Prodi PGSD pada September 2016, dan mulai menerima angkatan pertama tahun 2017. Pada Maret 2019, Prodi PGSD terakreditasi B dari BAN-PT. Setelah melakukan berbagai pembenahan, termasuk melengkapi berbagai fasilitas pendukung, pada 2023 lalu Prodi PGSD mengajukan akreditasi kembali, dan kali ini ke LAMDIK. Hasilnya, mereka berhasil meraih peringkat akreditasi tertinggi atau Unggul.

Kata Ani, “Saya harap dengan capaian ini semakin banyak siswa SLTA yang tertarik untuk bergabung dengan Prodi PGSD, Presuniv.” Ini karena prospek kariernya yang sangat cerah. Itu terbukti waktu tunggu dari lulusannya boleh dibilang nol. Dan, ucap Ani, di masa depan peluang kerja bagi lulusan Prodi PGSD kian terbuka seiring dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah internasional di Indonesia.

Bahkan, banyak pula sekolah nasional yang mengadopsi kurikulum internasional. “Sekolah-sekolah itu pasti membutuhkan lulusan Prodi PGSD yang mampu mengajar dalam bahasa Inggris,” pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0755 seconds (0.1#10.140)
pixels