Buntut Cuci Rapor di Depok, Disdik Akan Monitoring ke Seluruh SD dan SMP
loading...
A
A
A
DEPOK - Seluruh sekolah baik jenjang SD dan SMP akan dimonitoring oleh Dinas Pendidikan Kota Depok . Pemantauan ini dilakukan efek skandal cuci rapor yang menyebabkan 51 calon siswa dianulir status penerimaannya dari PPDB jalur prestasi.
"Kita monitoring supaya jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan lagi, bahkan Kalau kami tidak hanya SMP saja SD juga harus kita lakukan supaya lebih baik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok Sutarno kepada wartawan di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, dikutip Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Disdik DKI Pastikan PPDB Jakarta 2024 Bersih dari Skandal Cuci Rapor
Dia mengatakan, sosialisasi lebih lanjut akan dilakukan agar kasus manipulasi rapor tidak terulang lagi di proses penerimaan siswa baru mendatang. Menurutnya, kejadian ini akan menjadi evaluasi. Apa yang terjadi, katanya, akan diambil positifnya agar proses penerimaan siswa baru akan semakin baik ke depannya.
“Kita ambil positifnya nih bagaimana ke depan lebih baik dan apa yang harus dilakukan kepada SMP-SMP yang lain 33 + 1 artinya 33 kita kasih pembinaan yang satupun kita intensifkan dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Baca juga: Praktik Cuci Rapor di SMPN 19 Kota Depok, Bey Machmudin: Kami Sedih
“Supaya lebih bagus jangan sampai terulang dan yang belum jangan coba-coba yuk kita ikutin teori-teori yang kira-kira di aturan dari aturan Kementerian," tambahnya.
Sutarno mengatakan monitoriang sifatnya luas untuk memastikan e-rapor tidak terjadi manipulasi nilai.
"Iya arahan dan monitoring itu kan sifatnya luas ya, arah monitoring itu artinya arahan kita monitoring bagaimana nih cara untuk e-rapor, bagaimana pemberian rapor dan sebagainya, tentunya ini sebagai bahan evaluasi ke depan. Jadi termasuk juga kami akan melakukan pembinaan dan evaluasi kepada sekolah-sekolah yang 33 sehingga 34 SMP itu nanti akan kita cermati semuanya," ujarnya.
Baca juga: 51 Pelajar Dianulir dari 8 SMAN, Kadisdik Depok: Nilai di PPDB Beda dengan e-Rapor
"Kita monitoring supaya jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan lagi, bahkan Kalau kami tidak hanya SMP saja SD juga harus kita lakukan supaya lebih baik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok Sutarno kepada wartawan di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, dikutip Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Disdik DKI Pastikan PPDB Jakarta 2024 Bersih dari Skandal Cuci Rapor
Dia mengatakan, sosialisasi lebih lanjut akan dilakukan agar kasus manipulasi rapor tidak terulang lagi di proses penerimaan siswa baru mendatang. Menurutnya, kejadian ini akan menjadi evaluasi. Apa yang terjadi, katanya, akan diambil positifnya agar proses penerimaan siswa baru akan semakin baik ke depannya.
“Kita ambil positifnya nih bagaimana ke depan lebih baik dan apa yang harus dilakukan kepada SMP-SMP yang lain 33 + 1 artinya 33 kita kasih pembinaan yang satupun kita intensifkan dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Baca juga: Praktik Cuci Rapor di SMPN 19 Kota Depok, Bey Machmudin: Kami Sedih
“Supaya lebih bagus jangan sampai terulang dan yang belum jangan coba-coba yuk kita ikutin teori-teori yang kira-kira di aturan dari aturan Kementerian," tambahnya.
Sutarno mengatakan monitoriang sifatnya luas untuk memastikan e-rapor tidak terjadi manipulasi nilai.
"Iya arahan dan monitoring itu kan sifatnya luas ya, arah monitoring itu artinya arahan kita monitoring bagaimana nih cara untuk e-rapor, bagaimana pemberian rapor dan sebagainya, tentunya ini sebagai bahan evaluasi ke depan. Jadi termasuk juga kami akan melakukan pembinaan dan evaluasi kepada sekolah-sekolah yang 33 sehingga 34 SMP itu nanti akan kita cermati semuanya," ujarnya.
Baca juga: 51 Pelajar Dianulir dari 8 SMAN, Kadisdik Depok: Nilai di PPDB Beda dengan e-Rapor