Dukung Industri Kreatif, Presuniv Buka Konsentrasi Korean Wave di Fakultas Bisnis

Jum'at, 26 Juli 2024 - 19:19 WIB
loading...
A A A
“Untuk ikut mengembangkan industri kreatif di Tanah Air itulah yang mendorong Presuniv kemudian membuka konsentrasi Korean Wave, atau K-Wave, di Program Studi Business Administration, Fakultas Bisnis,” cetusnya.

Pembukaan konsentrasi K-Wave, ungkap Adhi, memang ditujukan bagi mahasiswa dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, memiliki mindset global dan multikultural.

Pembicara dalam workshop kali ini adalah John Kim, CEO dan Head Consultant META Consulting dari Korsel. Untuk bisa berkolaborasi, para pebisnis Indonesia tentu perlu memahami budaya dan etika bisnis perusahaan-perusahaan Korsel.

Biasa Bekerja Lebih Lama Materi itulah yang dibahas oleh John Kim dalam sesi workshop-nya.

Menurut Kimi, para pekerja di Korsel terbiasa bekerja dengan waktu yang lebih lama dibandingkan Indonesia. “Kami bekerja rata-rata bisa 52 jam per minggu, sementara di sini 40 jam,” ungkapnya. Lalu, yang juga perlu dipahami adalah budaya kerja palipali atau bekerja dengan cepat.

“Orang Korsel terbiasa bekerja dengan ritme yang cepat. Kami tidak terbiasa menunggu, atau menunda-nunda pekerjaan. Budaya kerja pali-pali mungkin membuat kita menjadi lebih stress, lebih nervous, tetapi bisa juga sekaligus sangat menantang. Masyarakat Korsel kini menikmati hasilnya” ujarnya.

Budaya kerja pali-pali, lanjut dia, terbukti membuat Korsel mampu dengan cepat menjadi negara maju dan inovatif. Salah satu budaya kerja yang dijunjung tinggi masyarakat Korsel, menurut Kim, adalah menghargai senioritas.

“Itu tercermin dari kesediaan orang-orang yang lebih muda untuk membungkukkan badan kepada seniornya,” tegas dia.
Dia menjelaskan, isu trust sangat penting. Pebisnis Korsel datang ke Indonesia dengan target tertentu yang harus mereka capai. Maka, kepercayaan menjadi persoalan kalau itu membuat mereka tidak mencapai target.

"Dan, kalau sudah kehilangan kepercayaan memang sulit dipulihkan, sebab mereka berbisnis di Indonesia, bukan di negaranya sendiri," jelasnya.

Kerja sama tim, ungkap Kim, juga menjadi isu penting dalam budaya dan etika kerja masyarakat Korsel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)