Pelajar Indonesia Sabet 4 Medali di Olimpiade Ekonomi Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Olimpiade Ekonomi Indonesia berhasil membawa pulang empat medali di ajang International Economics Olympiad (IEO) yang digelar di Hong Kong akhir Juli lalu. Medali ini menjadi kado untuk menyambut HUT ke-79 RI.
Perjuangan Tim Olimpiade Ekonomi Indonesia tidak mudah, mereka harus melalui tiga rangkaian lomba yaitu, Economics dalam bentuk pilihan ganda dan pertanyaan terbuka, Financial literacy dalam bentuk teori dan soal-soal, dan Business case dalam bentuk presentasi kelompok.
Baca juga: MAN 2 Kota Malang Peringkat 1 Sekolah Penyumbang Prestasi Dunia Terbanyak 2023
Dua medali perak masing-masing berhasil diraih oleh Nazla Filia Adzkia Taqiya dari SMAS Pribadi Bandung dan Andrew Pratama Kho dari SMAS Kristen 6 Penabur.
Kemudian, medali perunggu diraih oleh Nathanael Pradipta dari SMAN 47 Jakarta dan Gilbert Liean Wu dari SMAS Darma Yudha Pekanbaru. Sedangkan Karen Rianika Tanuwijaya dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong belum berpeluang untuk meraih medali.
Peraih medali perak Nazla Filia Adzkia Taqiya dari SMAS Pribadi Bandung mengaku di tahun sebelumnya sempat gagal mewakili Indonesia pada ajang IEO.
Baca juga: Sabet Medali di Olimpiade Sains Dunia, 6 Siswa SMP Ini Raih Beasiswa Indonesia Maju
Namun, berkat kerja kerasnya ia pun akhirnya berhasil melewati seleksi dan pembinaan hingga jadi wakil Indonesia dan meraih medali perak IEO 2024.
“Tahun 2023 aku hanya sampai di pembinaan tahap dua IEO. Aku mencoba lagi karena tahun lalu kembali dapat medali perunggu OSN. Alhamdulillah setelah mengikuti pembinaan dan seleksi lagi aku bisa mewakili Indonesia hingga dapat medali perak IEO,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (6/8/2024).
“Buatku prinsipnya sekali kita sudah memulai sesuatu enggak apa-apa untuk diulang lagi tetapi jangan berhenti di tengah perjalanan. Tentunya perjalananku ini sangat panjang karena tidak lepas dari dukungan Puspresnas, sekolah, orang tua, dan teman-teman,” imbuh Nazla.
Sementara itu, peraih medali perunggu IEO, Nathanael Pradipta dari SMAN 47 Jakarta, merasa bersyukur dapat mempersembahkan prestasi hingga mendapat pengalaman baru di ajang IEO.
“Jujur rasanya sangat senang bisa berkompetisi ke tingkat internasional. Semoga ini bisa memperkaya pengalaman saya dan teman-teman dalam berprestasi di waktu mendatang,” ucap Nathanael.
Baca juga: OPSI 2023 Resmi Ditutup, Ini Daftar Siswa dan Sekolah Peraih Medali Emas
Sebelum mewakili Indonesia di IEO, para siswa merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi tahun 2023 yang terlebih dahulu mengikuti seleksi dan pembinaan sebanyak tiga tahap dari Pusat Prestasi Nasional.
Selama jalannya lomba, kelima siswa didampingi oleh Tim Pembina yaitu, Dwi Wulandari dari Universitas Negeri Malang (UM) dan Taufikur Rahman dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Koordinator Pembina IEO, Dwi Wulandari, menyampaikan bahwa para siswa-siswi harus bersaing dengan 53 tim dari 52 negara di IEO 2024.
“Peserta IEO tahun ini merupakan yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ada 53 tim dari 52 negara yang berkompetisi. Dengan kondisi cuaca yang panas para siswa menjalani kompetisi dengan semangat yang tinggi dan sangat baik,” tutur Dwi Wulandari.
“Ada beberapa hal yang berbeda pada tahun ini. Untuk tahun ini ada sedikit perubahan lomba yaitu financial literacy tidak lagi dalam bentuk games tapi dalam bentuk teori dan soal-soal serta dalam bentuk praktik. Rekor kita di IEO tahun ini adalah menembus final business case untuk pertama kalinya,” tambah Dwi Wulandari.
Perjuangan Tim Olimpiade Ekonomi Indonesia tidak mudah, mereka harus melalui tiga rangkaian lomba yaitu, Economics dalam bentuk pilihan ganda dan pertanyaan terbuka, Financial literacy dalam bentuk teori dan soal-soal, dan Business case dalam bentuk presentasi kelompok.
Baca juga: MAN 2 Kota Malang Peringkat 1 Sekolah Penyumbang Prestasi Dunia Terbanyak 2023
Dua medali perak masing-masing berhasil diraih oleh Nazla Filia Adzkia Taqiya dari SMAS Pribadi Bandung dan Andrew Pratama Kho dari SMAS Kristen 6 Penabur.
Kemudian, medali perunggu diraih oleh Nathanael Pradipta dari SMAN 47 Jakarta dan Gilbert Liean Wu dari SMAS Darma Yudha Pekanbaru. Sedangkan Karen Rianika Tanuwijaya dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong belum berpeluang untuk meraih medali.
Peraih medali perak Nazla Filia Adzkia Taqiya dari SMAS Pribadi Bandung mengaku di tahun sebelumnya sempat gagal mewakili Indonesia pada ajang IEO.
Baca juga: Sabet Medali di Olimpiade Sains Dunia, 6 Siswa SMP Ini Raih Beasiswa Indonesia Maju
Namun, berkat kerja kerasnya ia pun akhirnya berhasil melewati seleksi dan pembinaan hingga jadi wakil Indonesia dan meraih medali perak IEO 2024.
“Tahun 2023 aku hanya sampai di pembinaan tahap dua IEO. Aku mencoba lagi karena tahun lalu kembali dapat medali perunggu OSN. Alhamdulillah setelah mengikuti pembinaan dan seleksi lagi aku bisa mewakili Indonesia hingga dapat medali perak IEO,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (6/8/2024).
“Buatku prinsipnya sekali kita sudah memulai sesuatu enggak apa-apa untuk diulang lagi tetapi jangan berhenti di tengah perjalanan. Tentunya perjalananku ini sangat panjang karena tidak lepas dari dukungan Puspresnas, sekolah, orang tua, dan teman-teman,” imbuh Nazla.
Sementara itu, peraih medali perunggu IEO, Nathanael Pradipta dari SMAN 47 Jakarta, merasa bersyukur dapat mempersembahkan prestasi hingga mendapat pengalaman baru di ajang IEO.
“Jujur rasanya sangat senang bisa berkompetisi ke tingkat internasional. Semoga ini bisa memperkaya pengalaman saya dan teman-teman dalam berprestasi di waktu mendatang,” ucap Nathanael.
Baca juga: OPSI 2023 Resmi Ditutup, Ini Daftar Siswa dan Sekolah Peraih Medali Emas
Sebelum mewakili Indonesia di IEO, para siswa merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi tahun 2023 yang terlebih dahulu mengikuti seleksi dan pembinaan sebanyak tiga tahap dari Pusat Prestasi Nasional.
Selama jalannya lomba, kelima siswa didampingi oleh Tim Pembina yaitu, Dwi Wulandari dari Universitas Negeri Malang (UM) dan Taufikur Rahman dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Koordinator Pembina IEO, Dwi Wulandari, menyampaikan bahwa para siswa-siswi harus bersaing dengan 53 tim dari 52 negara di IEO 2024.
“Peserta IEO tahun ini merupakan yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ada 53 tim dari 52 negara yang berkompetisi. Dengan kondisi cuaca yang panas para siswa menjalani kompetisi dengan semangat yang tinggi dan sangat baik,” tutur Dwi Wulandari.
“Ada beberapa hal yang berbeda pada tahun ini. Untuk tahun ini ada sedikit perubahan lomba yaitu financial literacy tidak lagi dalam bentuk games tapi dalam bentuk teori dan soal-soal serta dalam bentuk praktik. Rekor kita di IEO tahun ini adalah menembus final business case untuk pertama kalinya,” tambah Dwi Wulandari.
(nnz)