Lulus Cum Laude dari Undip dengan IPK 3,8, Ini Cerita Nurhaliza

Selasa, 06 Agustus 2024 - 12:45 WIB
loading...
Lulus Cum Laude dari...
Nurhaliza Dwi Ningrum berhasil lulus dengan predikat Cumlaude dari Undip dengan IPK 3,8. Foto/Undip.
A A A
SEMARANG - Nurhaliza Dwi Ningrum berhasil lulus dengan predikat CumLaude dari Universitas Diponegoro ( Undip) . Dia adalah alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan IPK 3.,8.

Nurhaliza dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi. Ia menjadi Ketua Divisi Bidang Minat dan Bakat di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip.

Baca juga: Kenalan dengan Devina, Wisudawan Terbaik Ilmu Komunikasi Undip dengan IPK 3,91

Mahasiswi yang menyelesaikan studinya selama 3 tahun 7 bulan itu juga memprakarsai sebuah organisasi peminatan administrasi dan kebijakan kesehatan dan organisasi luas kampus bersama teman-temannya.

Organisasi itu dibentuk dalam rangka mengikuti The 5th Istanbul Youth Summit. Gagasannya untuk kampanye menggunakan media sosial untuk project branding digagas pada organisasi tersebut.

Baca juga: Perjalanan Sheila, Lulusan Teknik Industri Undip Mahasiswa Berprestasi Peraih IPK 3,73

Hasilnya, tema kesehatan lingkungan yang ia dan rekan-rekan gagas di organisasi itu pun berhasil meraih juara dua untuk kategori The Best Project Group.

“Saya sangat bangga karena bisa membawa nama Indonesia dan Universitas Diponegoro di kancah internasional,” katanya, dikutip dari laman Undip, Selasa (6/8/2024).

Bagi Nurhaliza, UNDIP telah mendukungnya untuk berkembang hingga mampu mendapatkan prestasi. Berbagai pengalaman berharga baik dari segi akademik maupun non akademik pun ia alami dan menjadi kenangan indah di Undip. Dukungan kampus tak hanya dari sisi fasilitas namun juga kebijakan kampus.

Baca juga: Profil Suharnomo, Rektor Undip yang Ditunjuk Jadi Panelis Debat Cawapres

"Perpustakaan yang sangat nyaman, banyaknya kolaborasi yang dilakukan Universitas Diponegoro dengan Universitas di dalam negeri maupun luar negeri, dan kegiatan kerja sama lainnya yang melibatkan pihak luar,” tuturnya.

Menurutnya, pendidikan dan pengalaman organisasi yang berimbang mampu membantu generasi muda untuk menemukan dan melakukan berbagai kesempatan. “Pendidikan mampu membekali kita pengetahuan untuk menghadapi kehidupan yang terus berkembang.

Sedangkan berorganisasi dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta mengajarkan banyak hal yang belum tentu diajarkan di bangku pendidikan seperti caranya bekerja sama dengan pihak luar organisasi, manajemen waktu, dan masih banyak hal lainnya.

"Dan yang pasti kuncinya adalah harus banyak mencoba!” pungkas Nurhaliza.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0941 seconds (0.1#10.140)