Canggih, ITS Punya Cadaver Digital untuk Praktikum Mahasiswa Kedokteran
loading...
A
A
A
Baca juga: Unpri Medan Akui 5 Jasad di Lantai 15 Kampus Merupakan Cadaver untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Selain itu, dia menambahkan, display teknologi yang ditampilkan merupakan hasil inovasi dan riset dari dosen maupun mahasiswa FKK ITS. Hadirnya produk teknologi kedokteran ini sekaligus menjadi cerminan keseriusan ITS dalam menjawab tantangan permasalahan di ranah kesehatan.
Sementara display teknologi yang ditampilkan mulai dari alat medis dalam bidang pembedahan tulang seperti Craniofacial Distractor, perangkat endoskopi portable, serta produk mutakhir lainnya.
Rektor ITS Bambang Pramujati mengatakan, hal ini selaras dengan visi ITS untuk mengolaborasikan antara teknologi dan kedokteran.
Adanya peralatan canggih berteknologi tinggi ini diharapkan Bambang dapat menjadi percontohan pula bagi mahasiswa Departemen Teknologi Kedokteran ITS untuk dapat menciptakan alat serupa.
“Tentunya dengan fitur yang lebih baik dan lebih canggih lagi,” timpalnya.
Ke depan, dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini mengharapkan, produk yang sudah ditampilkan dan diresmikan akan terus dikembangkan lebih lanjut melalui hilirisasi yang komprehensif.
Komitmen ini pun sudah dimulai dengan diadakannya pengujian edar dan uji lainnya dari produk hasil karya sivitas akademika ITS.
“Upaya ini sekaligus untuk meluaskan kebermanfaatan ITS baik bagi dunia pendidikan maupun bagi masyarakat,” pungkasnya.
Selain itu, dia menambahkan, display teknologi yang ditampilkan merupakan hasil inovasi dan riset dari dosen maupun mahasiswa FKK ITS. Hadirnya produk teknologi kedokteran ini sekaligus menjadi cerminan keseriusan ITS dalam menjawab tantangan permasalahan di ranah kesehatan.
Sementara display teknologi yang ditampilkan mulai dari alat medis dalam bidang pembedahan tulang seperti Craniofacial Distractor, perangkat endoskopi portable, serta produk mutakhir lainnya.
Rektor ITS Bambang Pramujati mengatakan, hal ini selaras dengan visi ITS untuk mengolaborasikan antara teknologi dan kedokteran.
Adanya peralatan canggih berteknologi tinggi ini diharapkan Bambang dapat menjadi percontohan pula bagi mahasiswa Departemen Teknologi Kedokteran ITS untuk dapat menciptakan alat serupa.
“Tentunya dengan fitur yang lebih baik dan lebih canggih lagi,” timpalnya.
Ke depan, dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini mengharapkan, produk yang sudah ditampilkan dan diresmikan akan terus dikembangkan lebih lanjut melalui hilirisasi yang komprehensif.
Komitmen ini pun sudah dimulai dengan diadakannya pengujian edar dan uji lainnya dari produk hasil karya sivitas akademika ITS.
“Upaya ini sekaligus untuk meluaskan kebermanfaatan ITS baik bagi dunia pendidikan maupun bagi masyarakat,” pungkasnya.
(nnz)