Jangan Salah Kaprah! Ini 3 Perbedaan Gelar PhD dan Doktor bagi Lulusan S3

Senin, 12 Agustus 2024 - 17:00 WIB
loading...
Jangan Salah Kaprah!...
Banyak yang menyamakan gelar Phd dan Doktor untuk lulusan S3 meskipun pada dasarnya ada sejumlah perbedaan. Foto ilustrsi/Ist
A A A
JAKARTA - Ini 3 perbedaan gelar PhD dan Doktor di dunia perguruan tinggi. Tahukah kamu, ada dua gelar akademis yang diberikan saat mahasiswa dinyatakan lulus jenjang S3, yaitu doktor dan PhD.Banyak yang menyamakan dua gelar ini, meskipun pada dasarnya berbeda. Apa saja perbedaannya? Artikel kali ini akan membahasnya, simak ya!

3 Perbedaan Gelar PhD dan Doktor


1. Penggunaan gelar


Gelar doktoral atau doctorate degree sebetulnya sama saja dengan PhD atau Doctor of Philosophy. Hanya saja, PhD seringkali digunakan bagi lulusan kampus luar negeri. Sementara Doktor, digunakan banyak kampus dalam negeri.

Gelar PhD sendiri memiliki kata Philosophy atau berarti filsafat. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat, bukan berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.

Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik. Beberapa kampus, menggunakan gelar PhD memang dikhususkan bagi keilmuan filsafat, seni, seni murni, dan teknik serta rumpun studi sosial humaniora.

Baca juga: Kemendikbud Tawarkan Beasiswa S3 untuk Dosen ke Austria, Ini Syaratnya

Namun banyak juga kampus dengan jurusan beragam menggunakan gelar PhD untuk jenjang S3. Selain itu gelar PhD diterapkan banyak sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain. Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD biasanya sudah menyelesaikan perkuliahan program S3.

2. Jangka waktu kuliah


Perbedaan gelar PhD dan doktor lainnya ialah masa kuliah. Banyak kampus di luar negeri memiliki program perkuliahan program PhD paling sedikit dua tahun dan paling lama tujuh tahun. Lama tidaknya waktu kuliah ini tergantung dari area studi, penelitian, dan topik yang diangkat mahasiswa.

Sementara di Indonesia, rata-rata mahasiswa S3 menyelesaikan studi antara satu sampai tiga tahun saja. Gelar Doktor pasti akan didapatkan setelah menempuh perkuliahan kurang lebih 6 sampai 14 semester. Namun, jangka waktu perkuliahan ditentukan oleh kebijakan setiap kampus.

3. Fokus studi


Dilansir dari laman Bay Atlantic University, salah satu perbedaan gelar PhD dan doktor adalah fokus studi. Program gelar PhD biasanya berfokus pada menghasilkan sarjana independen yang dapat melakukan penelitian dan memajukan pengetahuan di bidang pilihan mereka.

Sehingga banyak kampus menawarkan PhD bagi mahasiswa yang tertarik dalam menghasilkan pengetahuan baru melalui penelitian ilmiah. Karena itu, kebanyakan program PhD lebih menghasilkan individu yang tertarik untuk mengejar karier akademis, seperti menjadi profesor atau peneliti.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
Kisah Dewi Agustiningsih,...
Kisah Dewi Agustiningsih, Anak Sopir Lulusan SMP Jadi Doktor Termuda UGM dan Jabat Dosen ITB
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Unhan Cetak 426 Lulusan...
Unhan Cetak 426 Lulusan Unggul, Wamenhan Beri Pesan Penting
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi Kampus UTA 45 Jakarta Bagikan Beras Murah
Gelar Halalhihalal,...
Gelar Halalhihalal, Alumni Universitas Janabadra Teguhkan Semangat Kampus Kebangsaan
Soal Prajurit Masuk...
Soal Prajurit Masuk Kampus, Mabes TNI: Tak Ada Konflik dengan Mahasiswa
Rekomendasi
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Kejagung: Presiden Memahami Kebutuhan Penegak Hukum
Istana Marah Atas Wawancara...
Istana Marah Atas Wawancara Kontroversial Pangeran Harry dengan BBC, Disebut Keterlaluan
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Vanessa Zee Pulang dari...
Vanessa Zee Pulang dari Indonesian Idol XIII, Siap Lanjutkan Karier Jadi Penyanyi
Kisah Penolakan Rakyat...
Kisah Penolakan Rakyat Tumapel ketika Ken Arok Mengangkat Ken Dedes Jadi Penguasa
Momen Prabowo Telepon...
Momen Prabowo Telepon Anthony Albanese yang Kembali Jadi Perdana Menteri Australia
Berita Terkini
5 Istilah Seputar Haji...
5 Istilah Seputar Haji dan Penulisannya Menurut KBBI
Targetkan 50.000 Peserta,...
Targetkan 50.000 Peserta, Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
12.000 Guru Bisa Dapat...
12.000 Guru Bisa Dapat Bantuan Kuliah Rp3,5 Juta, Bagaimana Cara Daftarnya?
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved