FK Undip dan RSUP Kariadi Bentuk Tim Task Force Evaluasi Sistem PPDS

Minggu, 25 Agustus 2024 - 17:36 WIB
loading...
FK Undip dan RSUP Kariadi...
Fakultas Kedokteran Undip bersama dengan RSUP Dr Kariadi membentuk tim task force. Foto/Undip.
A A A
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Undip bersama dengan RSUP Dr Kariadi membentuk tim task force. Hal ini guna peningkatan dan evaluasi sistem pendidikan yang terintegrasi pada layanan di rumah sakit.

“Kami menyadari perlu adanya integrasi yang lebih baik lagi. Pembentukan taskforce bersama FK RSDK ini untuk menyiapkan dan membuat langkah teknis penyelesaian di Prodi Anestesi," kata Dekan FK Universitas Diponegoro (Undip) Yan Wisnu Prajoko, melalui siaran pers, dikutip Minggu (25/8/2024).

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri, Kemenkes Terjunkan Tim Investigasi

Selain, dia menambahkan, itu menyiapkan juga desain penyelesaian di anestesi yang diharapkan bisa dijadikan percontohan bagi program studi lainnya di fakultas kedokteran.

Pembentukan tim task force ini seiring dengan kasus meninggalnya mahasiswa prodi Anestesi Undip yang sedang menjalani PPDS di RSUP Kariadi.

Yan menambahkan, pihaknya saat ini telah menjalin komunikasi secara intensif dengan pihak keluarga almarhumah. Pada Kamis (22/8/2024) malam, jajaran pimpinan Fakultas Kedokteran melakukan kunjungan kepada pihak keluarga yang ada di Tegal sekaligus melakukan ziarah ke makam almarhumah.

Baca juga: Viral Dokter Muda FK Undip Bunuh Diri, Netizen: Beban Kerja 18 Jam Ikut PPDS

“Alhamdulillah ada kesepahaman yang sama diantara kami dengan pihak keluarga. Sejauh ini komunikasi berlangsung dengan sangat baik dengan keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, praktisi komunikasi Algooth Putranto menilai tindakan cepat FK Undip yang membuka diri dengan berbagai pihak untuk membantu proses penyelidikan atas wafatnya dr Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Anestesi sudah sangat tepat.

“Dalam krisis komunikasi, mutlak diperlukan tindakan cepat sekaligus keterbukaan. Dalam menghadapi situasi krisis semacam ini maka tidak perlu harus tertutup kepada publik. Semuanya harus transparan dan jujur,” kata Algooth.

Staf pengajar program studi komunikasi Universitas Pembangunan Jaya ini mengatakan pembentukan tim investigasi internal serta sinergi dengan pihak Kementerian Kesehatan dan Kepolisian sebagai usaha positif.

Namun Algooth mengingatkan agar pihak Undip maupun para pihak lainnya untuk tidak tergesa gesa memberikan kesimpulan. Termasuk diantaranya, kata dia, dalam memberikan keterangan terkait penyebab wafatnya dr Aulia Risma Lestari.

"Memberikan informasi di saat proses penyelidikan dan penyidikan masih berjalan, bisa menjadi kontraproduktif. Bahkan sangat berbahaya karena akan cenderung membentuk opini publik yang kurang tepat. Misalnya saja tuduhan tuduhan semacam indikasi perundungan maupun bunuh diri," ujar Algooth.

Selanjutnya terkait kasus ini, di tengah tekanan publik yang sensitif terhadap seluruh program Jokowi, Algooth berharap pihak Kepolisian khususnya Polrestabes maupun Polda Jateng untuk bisa bekerja secara profesional.

Tentu saja untuk mendukung kinerja Kepolisian, FK Undip, Universitas Diponegoro bahkan RSUP dr Kariadi harus terus aktif mengkomunikasikan perang mereka terhadap perundungan di lingkungan kerja mereka sudah dilakukan sejak tahun 2016.

"Munculnya kasus ini menjadi catatan penting bagi pengelola pendidikan dokter spesialis maupun juga kepolisian yang saat ini citranya cenderung tidak baik baik saja," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Peserta UTBK 2025 di...
Peserta UTBK 2025 di Undip Ketahuan Bawa Transmiter dan Alat Bantu Dengar
Panitia SNPMB: Mayoritas...
Panitia SNPMB: Mayoritas Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Peserta dari Fakultas Kedokteran
5 PTN yang Sedang Buka...
5 PTN yang Sedang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Ada Kampus Pilihanmu?
7 Dokter Spesialis Paling...
7 Dokter Spesialis Paling Dibutuhkan Masyarakat, Bisa Jadi Pilihan Mahasiswa Kedokteran
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
Polda Jateng Pastikan...
Polda Jateng Pastikan Proses Hukum 3 Tersangka Kasus PPDS FK Undip Tetap Berjalan
Kemenkes Tutup 3 Prodi...
Kemenkes Tutup 3 Prodi di Fakultas Kedokteran Buntut Laporan Perundungan dan Pelecehan Seksual
UI Bekukan Kegiatan...
UI Bekukan Kegiatan Akademik Dokter PPDS yang Rekam Mahasiswi Mandi
Rekomendasi
Komisi VIII DPR Minta...
Komisi VIII DPR Minta Menag Evaluasi Penerapan Sistem Syarikah
Holding Ultra Mikro...
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha
Manny Pacquiao Tak Aktif...
Manny Pacquiao Tak Aktif 4 Tahun, Masuk Ranking 5 WBC Kelas Welter
Viral! Guru Ini Gagal...
Viral! Guru Ini Gagal Hadiri Pernikahannya Sendiri karena Cuti Ditolak Kepala Sekolah
Buruan ke Alfamidi,...
Buruan ke Alfamidi, Nikmati Kejutan Belanja Geledek Berhadiah Logam Mulia 25 Gram
Link Live Streaming...
Link Live Streaming Real Madrid vs Mallorca: Tonton di VISION+
Berita Terkini
Wisuda ke-52 Universitas...
Wisuda ke-52 Universitas Sahid Usung Konsep Budaya dan Pariwisata NTT
Pendidikan Eddie Nalapraya,...
Pendidikan Eddie Nalapraya, Sosok Jenderal dan Bapak Pencak Silat Dunia yang Meninggal Dunia Hari Ini
Riwayat Pendidikan Kolonel...
Riwayat Pendidikan Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Anggota TNI yang Jadi Korban Ledakan Amunisi di Garut
Profil Pendidikan Mierza...
Profil Pendidikan Mierza Firjatullah, Striker Muda Andalan Timnas U-17
Kenapa Gaji PPPK Terlihat...
Kenapa Gaji PPPK Terlihat Lebih Besar dari PNS? Ini Penjelasan Lengkapnya
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG...
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG Siap Buka Penerimaan Taruna Baru 2025
Infografis
Amerika Serikat dan...
Amerika Serikat dan Houthi Sepakat Melakukan Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved