Sambut Kunjungan Paus Fransiskus, Unika Atma Jaya Gelar Seminar Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar seminar nasional yang berjudul Agama dan Kemanusiaan: Lintas Keyakinan Menuju Persaudaraan Sejati, Rabu (28/8/2024). Seminar ini dalam rangka menyambut kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Acara dengan skala nasional ini menghadirkan pembicara kunci yaitu Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta dan Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, selaku Imam Besar Masjid Istiqlal.
Baca juga: Unika Atma Jaya Sambut 2.445 Mahasiswa Baru dengan Program Pengembangan Diri Holistik
Selain itu juga hadir sebagai panelis diskusi dalam acara ini yaitu Dr. Agustinus Prasetyantoko dari Unika Atma Jaya, R.P. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ seorang pemuka agama dan pengajar filsafat, Dr. Sukidi Mulyadi cendekiawan Muhammadiyah, dan Ibu Inayah Wahid selaku aktivis.
Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan nilai-nilai juga selalu menanamkan prinsip persaudaraan sejati dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
“Unika Atma Jaya memiliki nilai inti KUPP (Kristiani-Unggul-Profesional-Peduli) yang dihidupi sebagai landasan berkarya dan belajar setiap harinya. Lebih dari itu, prinsip toleransi dan membangun persaudaraan sejati selalu diutamakan. Ini juga menjadi keunggulan Atma Jaya dalam mendidik generasi muda untuk tidak melupakan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya, melalui siaran pers.
Sementara itu Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi, menyampaikan bahwa seminar ini dapat dimaknai secara luas untuk memperkuat toleransi, persatuan, dan bahkan perdamaian dunia di tengah situasi yang tidak menentu.
“Indonesia yang dikenal dengan keberagamannya mencerminkan kekayaan yang luar biasa. Melalui acara seminar nasional yang bertempat di Atma Jaya ini dan dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dapat menjadi cerminan untuk menciptakaan harmoni persaudaraan di antara manusia,” ujar Linus.
Lebih lanjut Linus juga menjelaskan bahwa unit karya Atma Jaya seperti Rumah Sakit, Klinik, dan Apotek Atma Jaya terus memberikan kontribusi peningkatan kualitas kesehatan masyrakat melalui program-program yang menyasar pada masyarat KLMTD (Kecil Lemah Miskin Terpinggirkan dan Disabilitas).
Seminar nasional yang dihadiri oleh lebih dari 400 orang ini dihadiri terutama oleh orang muda Indonesia yang berasal dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Diharapkan generasi muda para penerus bangsa dapat lebih memahami penting nya toleransi dan kebersatuan yang akan menjadi pondasi mereka untuk membangun negara bersama sama di tengah perbedaan latar belakang, suku bangsa, budaya, maupun agama.
Acara dengan skala nasional ini menghadirkan pembicara kunci yaitu Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta dan Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, selaku Imam Besar Masjid Istiqlal.
Baca juga: Unika Atma Jaya Sambut 2.445 Mahasiswa Baru dengan Program Pengembangan Diri Holistik
Selain itu juga hadir sebagai panelis diskusi dalam acara ini yaitu Dr. Agustinus Prasetyantoko dari Unika Atma Jaya, R.P. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ seorang pemuka agama dan pengajar filsafat, Dr. Sukidi Mulyadi cendekiawan Muhammadiyah, dan Ibu Inayah Wahid selaku aktivis.
Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan nilai-nilai juga selalu menanamkan prinsip persaudaraan sejati dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
“Unika Atma Jaya memiliki nilai inti KUPP (Kristiani-Unggul-Profesional-Peduli) yang dihidupi sebagai landasan berkarya dan belajar setiap harinya. Lebih dari itu, prinsip toleransi dan membangun persaudaraan sejati selalu diutamakan. Ini juga menjadi keunggulan Atma Jaya dalam mendidik generasi muda untuk tidak melupakan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya, melalui siaran pers.
Sementara itu Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi, menyampaikan bahwa seminar ini dapat dimaknai secara luas untuk memperkuat toleransi, persatuan, dan bahkan perdamaian dunia di tengah situasi yang tidak menentu.
“Indonesia yang dikenal dengan keberagamannya mencerminkan kekayaan yang luar biasa. Melalui acara seminar nasional yang bertempat di Atma Jaya ini dan dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dapat menjadi cerminan untuk menciptakaan harmoni persaudaraan di antara manusia,” ujar Linus.
Lebih lanjut Linus juga menjelaskan bahwa unit karya Atma Jaya seperti Rumah Sakit, Klinik, dan Apotek Atma Jaya terus memberikan kontribusi peningkatan kualitas kesehatan masyrakat melalui program-program yang menyasar pada masyarat KLMTD (Kecil Lemah Miskin Terpinggirkan dan Disabilitas).
Seminar nasional yang dihadiri oleh lebih dari 400 orang ini dihadiri terutama oleh orang muda Indonesia yang berasal dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Diharapkan generasi muda para penerus bangsa dapat lebih memahami penting nya toleransi dan kebersatuan yang akan menjadi pondasi mereka untuk membangun negara bersama sama di tengah perbedaan latar belakang, suku bangsa, budaya, maupun agama.