14 Tips Penting Penulisan Parafrasa, Mahasiswa Wajib Tahu

Kamis, 26 September 2024 - 06:46 WIB
loading...
14 Tips Penting Penulisan...
Dalam penulisan ilmiah, penggunaan parafrasa merupakan salah satu teknik untuk mengungkapkan ide atau informasi dengan kata-kata yang berbeda, tetapi tetap menunjukkan makna yang sama pada satu kalimat. Foto ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Ini 14 tips penting penulisan Parafrasa yang wajib diketahui mahaswa. Dalam penulisan ilmiah, penggunaan parafrasa merupakan salah satu teknik untuk mengungkapkan ide atau informasi dengan kata-kata yang berbeda, tetapi tetap menunjukkan makna yang sama pada satu kalimat

Tujuan melakukan parafrasa sendiri antara lain agar terhindar dari plagiarisme, meningkatkan kualitas tulisan dan penelitian, serta menyederhanakan kata-kata kalimat maupun istilah yang kompleks. Mengutip dari buku Pedoman Menulis Buku Ajar dan Referensi bagi Dosen oleh Cakti Indra Gunawan, artikel kali ini akan membahas 14 tips penting penulisan Parafrasa, simak ya!

14 Tips Penting Parafrasa


1. Substansi Sinonim

Lakukan penggantian terhadap kata atau kalimat dengan sinonim atau persamaan maknanya dalam konteks yang tepat.

Contoh: "Elon Musk membeli Twitter." menjadi "Elon Musk mengakuisisi Twitter."

2. Substansi Antonim

Sesuai dengan namanya, lakukan parafrase dengan mengganti kata atau kalimat dengan makna kata yang berlawanan. Namun, penggantian ini disertai dengan negasi atau meniadakan kata tertentu pada konteks yang tepat.

Contoh: "Saya makan." menjadi "Saya tidak kelaparan."

3. Substansi Konversi.

Lakukanlah penggantian kata atau frasa dengan membalik hubungan konstituen kalimat maupun frasa pada konteks yang tepat. Langkah ini juga dapat disertai dengan penambahan maupun penghapusan yang sesuai dengan fungsi kalimatnya.

Contoh: "Google membeli Youtube." menjadi "Youtube dijual ke Google"

4. Mengubah Kata Kerja

Lakukanlah pengubahan kata kerja aktif ke pasif dan sebaliknya.

Contoh: "Riki mencintai Mia." Menjadi "Mia dicintai oleh Riki."

5. Penggantian Orang

Ini adalah langkah mengganti tata bahasa orang yang menghasilkan objek yang direferensikan.

Contoh: Riki mengatakan "Saya suka sepak bola.." menjadi "Riki mengatakan bahwa ia menyukai sepak bola."

6. Penggantian Kata Ganti

Ini dilakukan dengan melakukan penggantian kata ganti dengan frase kata.

Contoh: Riki menyukai Mia, karena dia pintar." menjadi "Riki menyukai Mia, karena Mia cerdas."

7. Mengubah Fungsi Kalimat

Lakukanlah perubahan pada fungsi dalam kalimat tanpa memengaruhi semantik.

Contoh: "Hasil kompetisi telah dinyatakan." menjadi "Hasil untuk kompetisi telah dinyatakan."

8. Mengganti Nama Tindakan

Contoh: "Saya tidak suka pengemudi ruam." menjadi "saya tidak suka ruam mengemudi."

9. Mengganti Kata Kerja dengan Kata Benda

Contoh: Riki mengajarkan Mia." Menjadi "Riki adalah pelatih Mia."

10. Pergantian Subyek

Mengganti nama perangkat dengan kata maupun kalimat yang menunjukkan orang yang menggunakan perangkat.

Contoh: "Pilot lepas landas meskipun cuaca badai." menjadi "Pesawat lepas landas meskipun cuaca badai."

11. Mengganti Kata Menjadi Umum atau Spesifik

Gunakan kata yang lebih spesifik atau justru lebih umum dalam parafrasa.

Contoh: "Riki berangkat di akhir pekan ini." menjadi "Riki pergi pada Sabtu ini."

12. Ganti Metafora dengan Kata Benda

Coba ganti metafora dengan kata benda, atau sebaliknya.

Contoh: "Aku mengemudi melewati kabut hari ini." menjadi "Saya harus pergi melewati dinding kabut hari ini."

13. Ganti Objek

Ganti suatu bagian dengan keseluruhan yang sesuai.

Contoh: "Pesawat Amerika diserang pertahanan Taliban." Menjadi "Angkatan Udara Amerika diserang pertahanan Taliban."

14. Ganti Kata Benda

Ganti kata benda dengan bentuk pengembangan kata kerja atau sebaliknya.

Contoh : "Polisi Menginterogasi para tersangka." Menjadi "Polisi menundukkan tersangka untuk diinterogasi."



Hal Penting Parafrasa


1. Tingkatkan Pemahaman Materi


Memahami materi dengan baik merupakan hal awal yang harus dimiliki oleh penulis sebelum melakukan parafrasa. Memahami materi akan mendorong penulis untuk menggali informasi lebih dalam. Dengan begitu, pengetahuan tentang materi tersebut akan lebih baik dan tercermin dalam cara penulis mengemukakan gagasan dengan berbagai sudut pandang.

2. Hindari Kemiripan dalam Kata-kata dan Kalimat


Penggunaan kata-kata atau kalimat yang sama persis dengan sumber asli sering dikaitkan dengan plagiarisme. Maka, dengan melakukan parafrase, penulis dapat menghindari pengulangan kata-kata dan kalimat yang dapat mengakibatkan peringatan plagiarisme di Turnitin.

3. Jaga Orisinalitas


Parafrasa dapat memudahkan penulis dalam membuat pemikiran dan perspektif pribadi mereka terkait materi atau topik yang dipelajari untuk dikemas ke dalam tulisan baru. Dengan merumuskan kembali ide-ide tersebut, maka penulis dapat membuat tulisannya jauh lebih unik dan menghindari kesan bahwa mereka hanya sekedar menyalin data.

4. Tingkatkan Kemampuan Menulis


Proses melakukan parafrasa adalah latihan yang sangat baik untuk meningkatkan keterampilan penulisan. Penulis harus mencari cara yang berbeda dan efektif untuk menyampaikan informasi yang sama. Ini dapat membantu mereka dalam memilih kata-kata yang tepat dan membuat kalimat yang efektif.

5. Minimalisir Kesalahan


Dalam proses melakukan parafrasa, penulis secara alami akan berkonsentrasi pada aspek tertentu dari materi yang mereka sajikan kembali. Ini dapat membantu mengurangi risiko kesalahan yang mungkin terdapat dalam sumber sebelumnya. Meskipun parafrasa adalah alat yang berguna untuk menghindari plagiarisme, ini tidak berarti bahwa seluruh teks harus melalui proses parafrasa.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)