Festival Pengmas 2024 UI Sukses Jangkau Khalayak Luas

Selasa, 08 Oktober 2024 - 14:05 WIB
loading...
Festival Pengmas 2024...
Suasana Festival Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di Universitas Indoesia. (Foto: Dok UI)
A A A
DEPOK - Festival Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) 2024 sukses digelar pada 2-4 Oktober 2024 di Perpustakaan UI, Depok, Jawa Barat. Acara ini dirancang untuk menyebarluaskan hasil-hasil program pengabdian masyarakat dari tiga rumpun ilmu besar, yaitu kesehatan, sains-teknologi, dan sosial humaniora.

Fristian Hadinata, dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI yang bertindak sebagai koordinator talkshow, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

“Terlaksananya ribuan program pengmas di berbagai daerah di Indonesia menjadi bukti bahwa UI selalu dekat dengan masyarakat. Pada sesi talkshow kali ini, para pengabdi dari 32 program pengmas berbagi pengalaman terkait program pengmas yang dijalankan,” ujarnya.

Menurut Fristian, diseminasi ini diharapkan mampu memperkuat kemitraan antara UI dan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat luas.

Selain talkshow, festival ini menghadirkan berbagai inovasi dan produk pengmas UI. Hendra Kaprisma, dan Novika Stri Wrihatni, dosen FIB UI, memperkenalkan program digitalisasi budaya, seperti komik cerita rakyat Sumba Barat dan animasi berbasis cerita dari Kitab Adiparwa.

Keduanya melihat digitalisasi budaya sebagai upaya memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui media yang relevan dan mudah diakses.
Festival Pengmas 2024 UI Sukses Jangkau Khalayak Luas

Layanan kesehatan gratis bagi 300 warga meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, yang disambut antusias oleh masyarakat (Foto: Dok UI)

Dari sisi sains-teknologi, Ova Candra Dewi, dosen Fakultas Teknik UI, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap program pengmas. Ia menyebutkan bahwa inovasi teknologi yang ditampilkan di festival ini, seperti prototipe rumah lebah dan aplikasi geowisata, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga diperluas penggunaannya.

“Kerja sama lintas disiplin dan kolaborasi dengan mitra eksternal sangat penting untuk keberhasilan program pengmas,” katanya.

Sementara itu, Benso Sulijaya dari Fakultas Kedokteran Gigi UI, menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam menangani isu kesehatan, khususnya masalah stunting di daerah binaan UI, seperti Baduy dan Kepulauan Seribu.

“Beberapa masalah utama yang kami hadapi dalam pemberantasan stunting adalah pernikahan dini dan gizi yang kurang,” ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)