Mengenal 9 Guru Besar Calon Anggota Kabinet Prabowo yang Dipanggil ke Kertanegara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 9 guru besar dipanggil Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Sembilan guru besar ini berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta.
Pada Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024) Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 tokoh dalam seleksi calon menteri untuk membantu pemerintahannya lima tahun mendatang.
Baca juga: Riwayat Pendidikan Abdul Mu'ti yang Akan Menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Dari ratusan tokoh yang dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, terdapat sembilan tokoh akademisi yang mempunyai gelar guru besar atau profesor baik dari universitas negeri maupun kampus swasta.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini nama sembilan guru besar tersebut yang santer akan masuk kabinet Prabowo-Gibran .
Baca juga: Profil Pendidikan Stella Christie, Guru Besar Tsinghua University Calon Anggota Kabinet Prabowo
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc lahir di Bojonegoro, 13 Februari 1962. Pratikno meraih gelar profesor di bidang Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mantan Rektor UGM ini meraih gelar S3 Ilmu Politik di Flinders University, Australia. Gelar S2nya dari Development Administration University of Birmingham, Inggris.
Baca juga: Hadiri Pembekalan dari Prabowo, Yusril Ihza Mahendra hingga Sri Mulyani Tiba di Hambalang
Gelar Sarjana Menteri Sekretaris Negara ini diraih dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
Prof. Dr. Abdul Mu'ti M.Ed, salah satu tokoh Muhammadiyah juga dipanggil Prabowo di Kertanegara. Abdul Mu'ti secara gamblang mengungkapkan bahwa ia diberikan amanah untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Guru Besar Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) ini merupakan alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Sekolah Pendidikan Universitas Flinders, Australia, dan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.
Dosen di program studi Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta ini dikenal aktif meneliti dan membagikan ilmu seputar pendidikan berbasis agama Islam.
Prof. Dr., S.H., M.Hum Edward Omar Sharif Hiariej merupakan seorang guru besar dalam Ilmu Hukum Pidana UGM. Eddy Hiariej, panggilan akrabnya, meraih gelar S1, S2, dan S3-nya di Fakultas Hukum UGM. Ia saat ini berstatus Dosen Fakultas Hukum UGM.
Baca juga: Perbandingan Jumlah Menteri di Indonesia dengan Negara Maju, RI Jauh Lampaui AS
Pada 23 Desember 2020, ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM pada Kabinet Indonesia Maju Periode 2020-2024.
Foto/SINDOnews.
Eddy meraih gelar tertinggi di bidang akademis dalam usia yang terbilang masih muda yaitu pada usia 37 tahun dari Fakultas Hukum UGM
Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1985.
Saat ini Satryo yang juga anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB.
Di dunia pendidikan nama Guru Besar Teknik Mesin ITB itu sudah tidak asing lagi. Ia adalah mantan Dirjen Pendidikan Tinggi periode 1999-2007.
Stella Christie merupakan salah satu perempuan yang dipanggil Prabowo dalam seleksi calon anggota kabinet Prabowo-Gibran, Selasa (15/10/2024).
Kepada awak media, Stella mengungkapkan bahwa ia adalah profesor dan guru besar dan juga seorang peneliti di Tsinghua University, Beijing, China.
Foto/SINDOnews
Peneliti yang ahli di bidang cognitive science itu merupakan lulusan S1 dari Harvard University , Amerika Serikat.
Stella meraih gelar Master dan Doktoral di Nortwestern University, Illinois, Amerika Serikat. Stella juga pernah menjadi associate profesor di Swarthmore University, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menamatkan kuliah S1 dan S2nya di ITB. Setelahnya meraih gelar S3 di Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia – Amerika Serikat.
Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D. adalah guru besar hukum internasional pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad). Prof Atip lahir di Tasikmalaya pada tanggal 28 Juli 1964. Lulus dari Fakultas Hukum Unpad (S.H.) pada tahun 1990 dengan peminatan hukum internasional.
Prof Atip menyelesaikan pendidikan Magister Hukum (LL.M.) di Monash University Australia pada tahun 2000. Meraih gelar Doktor (Ph.D.) bidang ilmu hukum juga dari Monash University – Australia pada tahun 2007.
Pendidikan tambahan yang diperoleh antara lain dari The Akademi Hukum Internasional Den Haag – Belanda, Perserikatan Bangsa-Bangsa – Kantor Jenewa, dan The International Ocean Institute – India. Prof Atip menjabat sebagai Dosen Fakultas Hukum Unpad sejak tahun 1993.
Prof Atip menjadi Presiden International Law Association (ILA) Cabang Indonesia, Ketua Center for Air and Space Law Studies (ICASL) Fakultas Hukum Unpad , Anggota Kelompok Kerja Kegiatan Sumber Daya Antariksa Den Haag, Pemimpin Redaksi Jurnal Hukum Internasional Padjadjaran.
Prof. Dr. Fauzan, M.Pd adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2016-2020 dan 2020-2024. Fauzan adalah Guru Besar UMM bidang Pendidikan.
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. adalah eorang advokat, akademisi di bidang tata negara, politikus dan tokoh intelektual Indonesia. Selain kariernya di bidang politik, ia juga merupakan pengajar di Fakultas Hukum (FH) UI. Yusril merupakan alumni FH UI dan FIB UI di jurusan Filsafat untuk S2 dan S3.
Pria kelahiran Belitung Timur, 5 Februari 1956 ini pernah mengikuti program pascasarjana bidang Filsafat di University of the Punjab, Pakistan. Pada tahun 1998, Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.
Demikian 9 guru besar yang dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara untuk bergabung di kabinetnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
Pada Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024) Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 tokoh dalam seleksi calon menteri untuk membantu pemerintahannya lima tahun mendatang.
Baca juga: Riwayat Pendidikan Abdul Mu'ti yang Akan Menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Dari ratusan tokoh yang dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, terdapat sembilan tokoh akademisi yang mempunyai gelar guru besar atau profesor baik dari universitas negeri maupun kampus swasta.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini nama sembilan guru besar tersebut yang santer akan masuk kabinet Prabowo-Gibran .
Baca juga: Profil Pendidikan Stella Christie, Guru Besar Tsinghua University Calon Anggota Kabinet Prabowo
9 Guru Besar Calon Anggota Kabinet Prabowo
1. Pratikno
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc lahir di Bojonegoro, 13 Februari 1962. Pratikno meraih gelar profesor di bidang Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mantan Rektor UGM ini meraih gelar S3 Ilmu Politik di Flinders University, Australia. Gelar S2nya dari Development Administration University of Birmingham, Inggris.
Baca juga: Hadiri Pembekalan dari Prabowo, Yusril Ihza Mahendra hingga Sri Mulyani Tiba di Hambalang
Gelar Sarjana Menteri Sekretaris Negara ini diraih dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
2. Abdul Mu'ti
Prof. Dr. Abdul Mu'ti M.Ed, salah satu tokoh Muhammadiyah juga dipanggil Prabowo di Kertanegara. Abdul Mu'ti secara gamblang mengungkapkan bahwa ia diberikan amanah untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Guru Besar Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) ini merupakan alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Sekolah Pendidikan Universitas Flinders, Australia, dan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.
Dosen di program studi Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta ini dikenal aktif meneliti dan membagikan ilmu seputar pendidikan berbasis agama Islam.
3. Edward Omar Hiarej
Prof. Dr., S.H., M.Hum Edward Omar Sharif Hiariej merupakan seorang guru besar dalam Ilmu Hukum Pidana UGM. Eddy Hiariej, panggilan akrabnya, meraih gelar S1, S2, dan S3-nya di Fakultas Hukum UGM. Ia saat ini berstatus Dosen Fakultas Hukum UGM.
Baca juga: Perbandingan Jumlah Menteri di Indonesia dengan Negara Maju, RI Jauh Lampaui AS
Pada 23 Desember 2020, ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM pada Kabinet Indonesia Maju Periode 2020-2024.
Foto/SINDOnews.
Eddy meraih gelar tertinggi di bidang akademis dalam usia yang terbilang masih muda yaitu pada usia 37 tahun dari Fakultas Hukum UGM
4. Satryo Soemantri Brodjonegoro
Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1985.
Saat ini Satryo yang juga anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB.
Di dunia pendidikan nama Guru Besar Teknik Mesin ITB itu sudah tidak asing lagi. Ia adalah mantan Dirjen Pendidikan Tinggi periode 1999-2007.
5. Stella Christie
Stella Christie merupakan salah satu perempuan yang dipanggil Prabowo dalam seleksi calon anggota kabinet Prabowo-Gibran, Selasa (15/10/2024).
Kepada awak media, Stella mengungkapkan bahwa ia adalah profesor dan guru besar dan juga seorang peneliti di Tsinghua University, Beijing, China.
Foto/SINDOnews
Peneliti yang ahli di bidang cognitive science itu merupakan lulusan S1 dari Harvard University , Amerika Serikat.
Stella meraih gelar Master dan Doktoral di Nortwestern University, Illinois, Amerika Serikat. Stella juga pernah menjadi associate profesor di Swarthmore University, Pennsylvania, Amerika Serikat.
6. Yassierli
Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menamatkan kuliah S1 dan S2nya di ITB. Setelahnya meraih gelar S3 di Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia – Amerika Serikat.
7. Atip Latipulhayat
Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D. adalah guru besar hukum internasional pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad). Prof Atip lahir di Tasikmalaya pada tanggal 28 Juli 1964. Lulus dari Fakultas Hukum Unpad (S.H.) pada tahun 1990 dengan peminatan hukum internasional.
Prof Atip menyelesaikan pendidikan Magister Hukum (LL.M.) di Monash University Australia pada tahun 2000. Meraih gelar Doktor (Ph.D.) bidang ilmu hukum juga dari Monash University – Australia pada tahun 2007.
Pendidikan tambahan yang diperoleh antara lain dari The Akademi Hukum Internasional Den Haag – Belanda, Perserikatan Bangsa-Bangsa – Kantor Jenewa, dan The International Ocean Institute – India. Prof Atip menjabat sebagai Dosen Fakultas Hukum Unpad sejak tahun 1993.
Prof Atip menjadi Presiden International Law Association (ILA) Cabang Indonesia, Ketua Center for Air and Space Law Studies (ICASL) Fakultas Hukum Unpad , Anggota Kelompok Kerja Kegiatan Sumber Daya Antariksa Den Haag, Pemimpin Redaksi Jurnal Hukum Internasional Padjadjaran.
8. Fauzan
Prof. Dr. Fauzan, M.Pd adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2016-2020 dan 2020-2024. Fauzan adalah Guru Besar UMM bidang Pendidikan.
9. Yusril Ihza Mahendra
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. adalah eorang advokat, akademisi di bidang tata negara, politikus dan tokoh intelektual Indonesia. Selain kariernya di bidang politik, ia juga merupakan pengajar di Fakultas Hukum (FH) UI. Yusril merupakan alumni FH UI dan FIB UI di jurusan Filsafat untuk S2 dan S3.
Pria kelahiran Belitung Timur, 5 Februari 1956 ini pernah mengikuti program pascasarjana bidang Filsafat di University of the Punjab, Pakistan. Pada tahun 1998, Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.
Demikian 9 guru besar yang dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara untuk bergabung di kabinetnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
(nnz)