Anak Pemulung Ini Raih Penghargaan dari Kemenpora di Momen Sumpah Pemuda, Berikut Kisahnya
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Momen Hari Sumpah Pemuda ke-96 lalu menjadi momen tak terlupakan bagi Alfin Dwi Novemyanto. Mahasiswa UGM itu berhasil meraih penghargaan Pemuda Berprestasi dan Inspiratif 2024 dari Kemenpora.
Air mata haru tak berhenti membasahi pipinya ketika ia mengulang kembali momen indah tersebut. Sebab pemuda berusia 24 tahun itu tak pernah menyangka akan mendapat penghargaan tersebut. Terlebih prestasi yang dicapainya itu harus dilaluinya dengan penuh liku perjuangan.
Baca juga: Mahasiswa UGM Ini Hanya Butuh 1 Tahun untuk Lulus S2 Cum Laude, Apa Rahasianya?
Dibesarkan di tengah keterbatasan, mahasiswa Magister Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum UGM mengisahkan bahwa ibunya adalah seorang pemulung yang bekerja keras sebagai orang tua tunggal untuk menghidupi dirinya dan dua saudaranya.
Meski berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, Alfin tak pernah membiarkan impiannya padam. “Ibuku adalah seorang pemulung dan single parent, jadi aku di sini ingin mengangkat derajat ibuku,” ujar Alfin dengan suara bergetar, dikutip dari laman UGM, Minggu (10/11/2024).
Baca juga: Raih IPK 3,93 di FEB UGM, Wisudawan Terbaik Ini Hadapi Tantangan Bangun Percaya Diri
Lahir dan besar di Sragen, kini Alfin dan keluarganya menetap di Karanganyar, Jawa Tengah. Di balik perjuangan keras ibunya untuk menyekolahkan ketiga anaknya, Alfin lulus SMA pada 2018 dan memutuskan melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) dengan alasan bisa bekerja sambil belajar.
Berkat beasiswa Bidikmisi (sekarang KIP-Kuliah), Alfin berkesempatan kuliah dengan biaya penuh dan tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia aktif berorganisasi dan meraih berbagai prestasi, termasuk menjadi Mahasiswa Berprestasi Terbaik Universitas Terbuka Surakarta pada tahun 2021 serta finalis di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-33 tahun 2020.
Baca juga: 3 Alasan Mantan Rektor UGM Pratikno Ditolak Masuk Kampus oleh Mahasiswa Fisipol
Prestasinya yang gemilang membuatnya menerima beasiswa lain, termasuk beasiswa IKA UT dan ICE Institute. Tak hanya berprestasi, Alfin menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang dengan kegigihan dan kerja kerasnya.
Selepas lulus S1 pada 2023, Alfin kembali merajut mimpi dengan mendaftar beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan, yang memberinya kesempatan melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) . “Bersyukur, saya bisa menempuh kuliah di Fakultas Hukum UGM,” ucapnya dengan senyum penuh syukur.
Alfin tak pernah lupa bahwa semua ini adalah berkat doa ibunya yang selalu menyertai setiap langkahnya. Sosok ibunya menjadi inspirasi terbesar dalam meraih setiap capaian. Semangatnya terus menginspirasi banyak orang, bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk mencapai pendidikan tinggi.
“Jangan biarkan faktor ekonomi membunuh mimpimu. Siapapun bisa menjadi apapun. Semakin tinggi mimpimu, semakin tinggi pula pencapaian yang bisa diraih,” pesannya penuh makna.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
Air mata haru tak berhenti membasahi pipinya ketika ia mengulang kembali momen indah tersebut. Sebab pemuda berusia 24 tahun itu tak pernah menyangka akan mendapat penghargaan tersebut. Terlebih prestasi yang dicapainya itu harus dilaluinya dengan penuh liku perjuangan.
Baca juga: Mahasiswa UGM Ini Hanya Butuh 1 Tahun untuk Lulus S2 Cum Laude, Apa Rahasianya?
Dibesarkan di tengah keterbatasan, mahasiswa Magister Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum UGM mengisahkan bahwa ibunya adalah seorang pemulung yang bekerja keras sebagai orang tua tunggal untuk menghidupi dirinya dan dua saudaranya.
Meski berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, Alfin tak pernah membiarkan impiannya padam. “Ibuku adalah seorang pemulung dan single parent, jadi aku di sini ingin mengangkat derajat ibuku,” ujar Alfin dengan suara bergetar, dikutip dari laman UGM, Minggu (10/11/2024).
Baca juga: Raih IPK 3,93 di FEB UGM, Wisudawan Terbaik Ini Hadapi Tantangan Bangun Percaya Diri
Lahir dan besar di Sragen, kini Alfin dan keluarganya menetap di Karanganyar, Jawa Tengah. Di balik perjuangan keras ibunya untuk menyekolahkan ketiga anaknya, Alfin lulus SMA pada 2018 dan memutuskan melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT) dengan alasan bisa bekerja sambil belajar.
Berkat beasiswa Bidikmisi (sekarang KIP-Kuliah), Alfin berkesempatan kuliah dengan biaya penuh dan tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia aktif berorganisasi dan meraih berbagai prestasi, termasuk menjadi Mahasiswa Berprestasi Terbaik Universitas Terbuka Surakarta pada tahun 2021 serta finalis di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-33 tahun 2020.
Baca juga: 3 Alasan Mantan Rektor UGM Pratikno Ditolak Masuk Kampus oleh Mahasiswa Fisipol
Prestasinya yang gemilang membuatnya menerima beasiswa lain, termasuk beasiswa IKA UT dan ICE Institute. Tak hanya berprestasi, Alfin menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang dengan kegigihan dan kerja kerasnya.
Selepas lulus S1 pada 2023, Alfin kembali merajut mimpi dengan mendaftar beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan, yang memberinya kesempatan melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) . “Bersyukur, saya bisa menempuh kuliah di Fakultas Hukum UGM,” ucapnya dengan senyum penuh syukur.
Alfin tak pernah lupa bahwa semua ini adalah berkat doa ibunya yang selalu menyertai setiap langkahnya. Sosok ibunya menjadi inspirasi terbesar dalam meraih setiap capaian. Semangatnya terus menginspirasi banyak orang, bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk mencapai pendidikan tinggi.
“Jangan biarkan faktor ekonomi membunuh mimpimu. Siapapun bisa menjadi apapun. Semakin tinggi mimpimu, semakin tinggi pula pencapaian yang bisa diraih,” pesannya penuh makna.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
(nnz)